Amalan dan Peristiwa di Bulan Sya’ban

oleh -477 views

Bulan Sya’ban termasuk bulan yang dimuliakan oleh Allah. Di bulan ini sangat masyhur dengan barokahnya, kebaikannya, bertaubat di bulan ini termasuk paling baiknya menjarah kebaikan dan berbuat ketaatan ibarat seorang padagang yang meraup banyak keuntungan. Banyak kejadian-kejadian penting di bulan Sya’ban, misalnya di malam nisfu Sya’ban nanti semua amal manusia akan diangkat dan dihaturkan kepada Allah SWT. Seperti yang sudah tercantum dalam surah Ad-Dukhon:

إِنَّاۤ أَنزَلۡنَـٰهُ فِی لَیۡلَةࣲ مُّبَـٰرَكَةٍۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِینَ… فِیهَا یُفۡرَقُ كُلُّ أَمۡرٍ حَكِیمٍ

Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkan Al-Qur’an di malam yang penuh berkah… di malam itu kami memisah seluruh urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad-Dukhon: 3-4)

Lailatul mubarokah itu ditafsiri dengan malam lailatul qadar atau malam nisfu Sya’ban. Jika kita ikut pendapat yang kedua, maka berarti semua takdir manusia di tentukan di malam nisfu Sya’ban. Dalam tafsirnya Imam Al-Qurtubi mengutip satu riwayat dari Ustman bin Mughirah bahwa Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda:

تقطع الآجال من شعبان إِلَى شَعْبَانَ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْكِحُ وَيُولَدُ لَهُ وَقَدْ خَرَجَ اسْمُهُ فِي الْمَوْتَى

Artinya: “Ajal manusia ditentukan mulai dari Sya’ban sampai Sya’ban berikutnya, sampai laki-laki menikah, punya anak dan namanya masuk golongan orang-orang yang meninggal.” (Tafsir Al-Baghawi 16/127)

Bahkan, Rasulullah ﷺ puasa satu bulan penuh di bulan Sya’ban. Saat ditanya oleh Usamah kenapa beliau berpuasa di bulan Sya’ban, beliau menjawab:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: “Sya’ban itu bulan yang manusia lalai darinya, bulan di antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan ini amal manusia diangkat dan dihaturkan kepada Tuhan semesta alam. Maka aku senang jika amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasa’i)

Di bulan ini juga terdapat peristiwa Rasulullah membelah bulan menjadi dua bagian atas permintaan Abu Jahal dan kawan-kawannya. Selain itu, Sya’ban merupakan bulannya Nabi Muhammad ﷺ. Keterangan ini terdapat dalam kitab Jami’u As-Saghir karangan Imam As-Suyuti, di mana Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي

Artinya: “Rajab bulannya Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadan bulannya umatku.” (Al-Jami’u As-Saghir 1/533)

Karena menjadi bulannya Rasulullah ﷺ, maka di bulan Sya’ban disunnahkan banyak membaca sholawat. Syekh Hamid bin Muhammad Ali bin Abdul Qadir berkata:

فأكثروا من الصلاة عليه أيها الإخوان في كل زمان خصوصا في شهر نبيكم شعبان

Artinya: “Perbanyaklah membaca sholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ wahai ikhwan di setiap zaman, lebih-lebih di bulan nabi kalian yakni bulan Sya’ban.” (Kanzu An-Najah wa As-Surur hal. 150)

Selain memperbanyak sholawat, di malam tanggal satu ini juga disunnahkan memperbanyak doa, baik urusan duniawi atau ukhrawi. Doa yang paling penting adalah meminta ampunan, meminta kesehatan dan doa-doa nabawiah. Untuk doa sebenarnya banyak dan terlalu banyak jika disebutkan semua, tapi yang paling mudah doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَاْلعَافِيَةَ وَالْمُعَافَةَ الدَّائِمَةَ فِيْ الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Lebih simpelnya, bulan Sya’ban adalah bulan mulia dan bulannya Nabi Muhammad ﷺ. Di bulan ini disunnahkan banyak membaca sholawat dan banyak-banyak berdoa.

Referensi:

  • Tafsir Al-Baghawi
  • Al-Jami’u As-Saghir
  • Kanzu An-Najah wa As-Surur

Author: Abdurrohman Wahid

Editor: Fakhrullah

 

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.