Era kepengasuhan KHS. Abdullah Schal Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil mulai tambah pesat kembali setelah di tinggal oleh Syaichona Moh. Cholil pendiri Pondok Pesantren Demangan.
Kemajuan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil tersebut juga tidak lepas dari peran sang adik KHS. Abdullah Schal yakni KH. Kholilurrohman atau yang biasa disapa Ra. Lilur sang waliyullah yang majdub.
Ra. Lilur sering kali dhukah Madura.red (marah) dilingkungan Pondok Pesantren yang secara kasat mata tidak ada kaitannya dengan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.
Apabila Ra. Lilur sedang marah, tak satupun santri yang merasa nyaman berdiam di Pondok Pesantren. semua lari tunggang langgang tak karuan. hal itu menjadi pemandangan yang biasa terjadi di Pondok Pesantren Demangan kala itu.
Namun kemarahan Ra. Lilur tersebut karena dilatar belakangi oleh kesalahan- kesalahan santri yang sepele. namun begitulah Ra. Lilur menguji dan mendidik santri. dalam hal ini sebenarnya beliau sedang dalam upaya membentuk karakter santri yang memiliki perhatian tinggi terhadap apa yang disebut akhlaqul karimah.
Perilaku santri yang tidak sebagai mana etika semestinya selalu mengundang kemarahan besar Ra. Lilur hal itu, semata-mata agar para santri tidak meremehkan atau menganggap enteng perilaku-perilaku yang kurang baik, karena semuanya dalam pantauan beliau. dengan sikapnya yang protektif tersebut, para santri akan lebih berhati-hati dan mengawas diri dalam melakukan sesuatu apapun.
Publisher : Fakhrul
Dikutip dari Buku Ra. Lilur antara dimensi Wali dan Sufi yang ditulis oleh Team Asschol Media.