Komentar Ibnu Taimiyah Tentang Perayaan Maulid Nabi Muhammad ﷺ 

oleh -99 views

Sudah maklum, jika sebagian ormas Islam yang kerap nyinyir dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad ﷺ adalah kalang Salafi atau Wahib. Mereka berdalih karena perayaan Maulid Nabi ﷺ tidak pernah dilakukan Nabi ﷺ dan setiap perbuatan yang tidak pernah dilakukan Nabi ﷺ dianggap bid’ah menyesatkan (baca: bid’ah).

Anehnya salah satu Imam rujukan mereka, Syaikh Ibnu Taimiyah tidak pernah memastikan bahwa perayaan Maulid Nabi ﷺ itu bid’ah. Hal itu sebagaimana yang disampaikan Sayyid Muhammad bin Alawiy al-Malikiy al-Hasaniy dalam kitab beliau al-I’lamu bi Fatawa Aimmati al-Islam Haula Maulidih ﷺ mengatakan:

قد يُثاب بعض الناس على فعل المولد، وكذلك ما يُحدِثه بعض الناس، إما مُضاهاة للنصارى في ميلاد عيسى عليه السلام، وإما محبة للنبي صلى الله عليه وسلم وتعظيماً له، والله قد يُثيبهم على هذه المحبة والاجتهاد، لا على البدع

“Terkadang orang-orang yang mengadakan perayaan Maulid Nabi ﷺ akan mendapat pahala. Dan begitu juga sesuatu yang baru yang dilakukan sebagian orang adakalanya kerena meniru (kebiasaan) orang Nashara dalam merayakan kelahiran Nabi Isa as dan adakalanya (mereka melakukan perayaan itu) kerena kecintaan kepada Nabi ﷺ dan mengagungkannya. Demi Allah sungguh mereka akan diberi pahala atas kecintaan dan Ijtihad ini, bukan atas kebid’ahannya.”

Selanjutnya Syaikh Ibnu Taimiyah mengatakan:

واعلم أن من الأعمال ما يكون فيه خير لاشتماله على أنواع من المشروع، وفيه أيضاً شرّ من بدعة وغيرها، فيكون ذلك العمل خيراً بالنسبة إلى ما اشتمل عليه من أنواع المشروع وشرا بالنسبة إلى ما اشتمل عليه من الإعراض عن الدين بالكلية، كحال المنافقين والفاسقين—حتى عن قال— فتعظيم المولد واتخاذه موسماً ، قد يفعله بعض الناس ويكون له فيه أجر عظيم، لحسن قصده وتعظيمه لرسول الله صلى الله عليه وسلم، كما قدمته لك أنه يَحْسُن من بعض الناس ما يستقبح من المؤمن المسدد، ولهذا قيل للإمام أحمد عن بعض الأمراء : إنه أنفق على مصحف ألف دينار ونحو ذلك. فقال : دعه، فهذا أفضل ما أنفق فيه الذهب، أو كما قال، مع أن مذهبه؛ أنَّ زخرفة المصاحف مكروهة، وقد تأوّل بعض الأصحاب أنه أنفقها في تجويد الورق والخط، وليس مقصود أحمد هذا، وإنما قصده أن هذا العمل فيه مصلحة، وفيه أيضاً مفسدة كُره لأجلها

“Ketahuilah, sesungguhnya sebagian amal perbuatan ada yang mengandung kebaikan kerena dalamnya memuat macam-macam perbuatan yang disyariatkan dan ada yang mengandung perbuatan jelek berupa bid’ah dan lainnya. Perbuatan tersebut bisa menjadi hal yang baik, jika dinisbatkan pada sesuatu yang mengandung anek macam perbuatan yang disyariatkan dan bisa menjadi hal yang jelek, jika dinisbatkan pada sesuatu yang mengandung perbuatan yang bertentangan dengan agama secara keseluruhan seperti perbuatan yang dilakukan orang munafik dan orang-orang fasik—sampai pada ucapan beliau—pengagungan terhadap kelahiran Nabi ﷺ dan menjadikannya sebagai kegiatan rutin pertahun, kadang sebagian orang melakukannya dan ia memperoleh pahala yang besar karena niat dan pengagungannya terhadap Rasulullah ﷺ sebagaimana yang aku terangkan kepada Anda dimuka bahwa sebagian orang ada yang menganggap baik sebuah perbuatan yang dianggap jelek oleh orang mukmin yang tidak toleran dan kerena hal ini pernah dikatakan kepada Imam Ahmad bin Hanbal, tentang seorang penguasa yang menginfakkan Mushhaf seharga 1000 Dinar atau senilai itu. Lalu Imam Ahmad berkata: “Biarkanlah, infak Mushhaf ini lebih utama dari pada ia berinfak emas.” atau sebagaimana yang beliau ucapkan. Padahal madzhab beliau, makruh hukumnya menghias Mushhaf. Dan sebagian al-Ashhab (pengikut madzhab Imam Ahmad) bahwa yang dimaksud (makruh menghias Mushhaf) adalah menghias kertas dan tulisan Mushhaf dan ini bukan yang dimaksud Imam Ahmad. Tetapi yang yang dimaksud beliau adalah kerena di dalam perbuatan itu ada kemashlahatan dan juga di dalam ada suatu yang merusak, yang dimakruhkan karenanya.” Waallahu A’lamu

Penulis: Abdul Adzim

Referensi:

✍️ Sayyid Muhammad bin Alawiy al-Malikiy al-Hasaniy| l-I’lamu bi Fatawa Aimmati al-Islam Haula Maulidih ﷺ| Daru al-Kutub al-Ilmiyah, halaman 22-23.

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.