Dikisahkan, ada seorang pemuda yang belajar ilmu. Bertahun-tahun lamanya ia belajar, namun belum kunjung menguasai ilmu yang dipelajarinya. Alhasil, ia pun putus asa dan memutuskan meninggalkan ilmu tersebut lalu pulang ke rumahnya.
Di tengah perjalanan, pemuda itu berhenti dan duduk di atas batu besar yang permukaannya halus dan licin.
“Bagaimana bisa batu ini menjadi halus dan licin permukaannya? Siapa yang memahatnya?” Guman pemuda itu sembari mencari jawaban dari pertanyaan yang berkecamuk dalam benaknya.
Tiba-tiba ada seekor ulat muncul dan melintas di atas batu besar itu.
“Subhanallah! Dari seringnya ulat melintas di batu ini hingga batu ini menjadi halus dan licin”. Kata pemuda itu menyimpulkan apa yang baru saja disaksikan.
Pemuda itu lantas terdiam dan berfikir secara mendalam lalu ia berkata pada dirinya:
“Batu besar ini bisa menjadi halus dan licin oleh seekor ulat yang bertubuh kecil dan ringan. Berarti aku harus lebih semangat lagi dalam belajar. Barangkali dengan usaha tanpa kenal lelah, aku akan mampu menguasai kerumitan ilmu yang aku pelajari”
Penulis: Abdul Adzim
✍️ Al-Jahadz, Abu Utsman Amr bin Bahr bin Mahbub bin Fazarah al-Laitsiy al-Kinnaniy al-Bashiri| al-Adib al-Filasuf| Daru al-Kutub al-Ilmiyah, halaman 174-175.
