Ra. Lilur Sang Waliyullah yang Alim

oleh -912 views

KH. Kholilurrohman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ra. Lilur merupakan waliyullah tokoh sufi yang terkenal Majdzub dari Madura khususnya dikalangan Kabupaten Bangkalan.

Dari sisi kealiman Ra. Lilur juga menjadi kisah yang tidak kalah menarik untuk diketahui sebagai bagian tak terpisahkan dari riwayat hidup cicit Syaichona Moh. Cholil ini. Bahwa meskipun Ra. Lilur mondok di Pesantren hanya waktu yang sangat singkat, bahkan konon hanya hitungan bulan di Pesantren Sidogiri, namun ilmu pengetahuan Ra. Lilur sangat luas.

Banyak kalangan yang menjadi saksi sejarah betapa Ra. Lilur adalah sosok waliyullah yang tidak hanya identik dengan kezuhudannya, tapi juga terkenal kiai yang luas ilmu pengetahuannya.

Hal ini juga diamani oleh KH. Zubair Muntashor bahwa Ra. Lilur selain alim juga memiliki ilmu laduni serta mukasyafah sejak kecil.

Baca Juga :

Diantara kesaksian bahwa Ra. Lilur adalah seorang waliyullah yang alim yaitu dikisahkan oleh KH. Ridho Hasyim yang akrab di sapa Mas Ridho ketika mau sowan pada Ra. Lilur bersama KH. Muhammad Sidogiri. Bahwa saat keduanya tiba di Dhalem (Rumah) Ra. Lilur, ia ditanyakan “Kedingaghin yeh! Tak morok tafsir sedeh? (dengarkan ya! Kalian mengajar tafsir apa tidak?)”. Demikian perintah sekaligus pertanyaan Ra. Lilur. Dua kiai tersebut menjawab ” Bhunten (tidak)”, kemudian Ra. Lilur membaca kalimat yang cukup panjang seperti sebuah Muqaddimah kitab yang diawali dengan pembacaan basmalah dan diakhiri dengan kalimat amma ba’du. Ra. Lilur membacanya tanpa memegang kitab dan dalam keadaan gelap gulita.

Setelah selesai sowan Mas Ridho dan Mas Muham timbul rasa penasaran dalam hatinya mengenai kalimat ibarat panjang yang di baca oleh Ra. Lilur. Mulailah Mas Ridho mencari kalimat itu dan berhasil menemukan jawabannya, bahwa ternyata kalimat panjang yang dibacakan Ra. Lilur kepada mereka itu tak lain adalah mukaddimah kitab Fat al-Wahhab bi Syarh Manhaj al-Thullab, sebuah kitab fikih dengan gaya penulisan yang lumayan sukar dipahami oleh pemula, karya Syaikh Zakaria al-Anshori.

Kisah diatas menjelaskan tentang hafalnya Ra. Lilur atas sebuah kitab yang fenomental yakni kitab Fat al-Wahhab bi Syarh Manhaj.

Dalam kisah yang lain yang mana jugadituturkan oleh KH. Ali Ridho Hasyim bahwa Ra. Lilur juga hafal sebuah kitab yang lumayan jelemit dalam ilmu balaghah yaitu kitab Jawahir al-Maknun.

Suatu ketika Mas Ridho diajak oleh Ra. Lilur berkunjung ke Desa Geger dan Desa Campor Kecamatan Geger Kabupaten Bangkalan. Ditengah perjalanan, Ra. Lilur menyenandungkan syair-syair yang dikutib sebagai contoh kajian sastra atau balaghah dari kitab Jawahir al-Maknun sambil diiringi tepuk tangan yang terpadu dengan senandung beliau atas syair yang menjelaskan tentang tasawwuf. Sesekali Ra. Lilur mengganti lagu atau irama hingga syair yang dibacanya selesai.

Ini menunjukkan bahwa Ra. Lilur adalah seorang yang alim kitab Jawahir al-Maknun yang mana pada zaman sekarang ini sangat jarang sekali santri yang hafal kitab tersebut.

Semoga bermanfaat.

Publisher : Fakhrul

Dikutip dari Buku Ra. Lilur antara dimensi Wali dan Sufi yang ditulis oleh Team Asschol Media.

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.