Syaichona.net. Jumat Malam Sabtu (19/07/24) Kepala Madrasah Salafiyah al-Ma’arif KH. Muhammad Ismail al-Ascholy memeriksa langsung tulisan kitab Fathul Qorib yang ditulis oleh santri tingkat Aliyah, pemeriksaan tulisan ini bertempat di kediaman beliau dan didampingi oleh Waka Kesiswaan Ust. Funasul Qirom serta TU Madrasah Ust. Ahmad Zahid.
Latar belakang adanya kegiatan tulis menulis ini adalah sebagai sarana perbaikan kualitas para santri agar menjadi lebih meningkat lagi, baik dari segi teori ataupun praktek lapangan.
“Mulai tahun ini madrasah punya target perbaikan kualitas murid-murid baik dari tingkat bawah sampai tingkat atas, diantaranya ada bimbingan PK (Program khusus), jadi yang dirasa kurang mampu ada bimbingan khusus dan ada sorogan resmi atas nama madrasah,” tutur Ust. Muhammad Tuba selaku Wakil Kepala Madrasah Salafiyah al-Ma’arif.
Selain itu, Penulisan kitab Fathul Qorib ini juga merupakan salah satu persyaratan bagi santri tingkat Aliyah untuk mendapatkan sanad nantinya ketika lulus dari jenjang tertinggi ini. Adapun penulisannya dimulai dari awal sampai akhir kitab, sedangkan waktunya mulai dari awal tahun sampai bulan Rajab.
Tujuan daripada adanya kegiatan tulis menulis ini agar para santri muthola’ah kembali terhadap pelajaran fiqih yang telah dilaluinya, karena menurutnya seorang santri ketika menulis maka otomatis akan membaca dan ketika membaca otomatis akan berfikir dan merenung pelajaran tersebut.
“Termasuk Diantara upaya yang dilakukan dalam perbaikan kualitas anak Aliyah itu adalah dengan menulis kitab-kitab, karena dengan menulis otomatis memaksa anak-anak itu belajar, karena dengan menulis pertama pasti dia akan membaca kitabnya kemudian ditulis, pas nulis pasti dia akan baca lagi kemudian setelah ditulis akan dikoreksi otomatis dibaca tiga kali.” Ungkapnya.
Waka Kesiswaan Ust. Funasul Qirom berharap dengan adanya kegiatan tulis menulis ini para santri bisa memperdalam pemahamannya dan diharapkan bisa memberikan keterangan lebih dalam kitab yang ditulis.
“Harapannya Aliyah bukan lagi kelas santai, bukan kelas 4 Tsanawiyah, tapi Aliyah memang betul-betul kelas Tarbiyatul Mualimin & syukur-syukur kalau nanti ada yg bisa memberi taqrirot pada kitab Fathul Qorib yang ditulis.” Harap Ust. Funas Panggilan akrabnya.
Kegiatan ini juga mendapatkan respon positif baik dari para santri, karena dengan adanya kegiatan ini membantu mengingat pelajaran-pelajaran yang telah lewat dan bahkan banyak pelajaran yang dulu masih tidak faham sekarang menjadi faham.
“Kalau menurut saya itu sangat baik dampaknya kepada para santri, memberikan edukasi yang sangat baik, karena dengan menulis maka kita otomatis membaca, dan dengan menulis juga melatih tulisan kita agar menjadi lebih baik, jadi lebih teliti dalam menulis, selain itu dengan menulis juga bisa membuat kuat hafalan karena salah satu cara memperkuat hafalan adalah dengan membaca kemudian ditulis.” tutur Ali Mutowwaf salah satu santri aktif yang sedang menempuh tingkatan terakhirnya di Madrasah Salafiyah al-Ma’arif.
Reporter : Abdussalam
Editor : Fakhrullah