Minggu selanjutnya, KH. Ismail al-Ascholy menjelaskan surah Ghafir ayat ke 79 yang berbunyi sebagai berikut :
ٱللَّهُ ٱلَّذِی جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَنۡعَـٰمَ لِتَرۡكَبُوا۟ مِنۡهَا وَمِنۡهَا تَأۡكُلُونَ٧٩
Artinya : Allah SWT adalah dzat yang menciptakan hewan-hewan ternak untuk Kelian semua supaya kalian tunggangi dan dari hewan ternak tersebut kalian bisa memperoleh makanan
الأنعام: ما له أربعة أرجل يصلح للركب والأكل. وفي زماننا الحاضر السيارة خلقت للركوب، وهي أيضا صالحة لطلب المعيشة بها كالسيارات للأجرة، فسائق هذه السيارات قد ركب ماله أربعة أرجل ويحمل فيه معه الركاب للنقل وهو يأكل من هذا العمل
Artinya : An’am (Hewan ternak) adalah hewan yang memiliki empat kaki serta bisa dijadikan kendaraan dan bisa dijadikan alat untuk mencari makanan, di zaman ini mobil diciptakan untuk dikendarai, namun juga bisa dijadikan matapencaharian seperti kendaraan untuk diambil ongkosnya (taxi). Supir mobil ini menaiki kendaraan yang memiliki empat kaki (roda empat) dan mengangkut penumpang untuk berpindah, dan sopir ini makan dari pekerjaan ini.
قلت : ووجه هذا التفسير – والله أعلم – أن الله تعالى ذكر في الآية مطلقا ولم يذكر فيها ما يوهم القصر ك(إنما) أو أداة النفي أو (لا) فلم يقل (لم يجعل الله لكم إلا الأنعام) أو (إنما جعل الله لكم الأنعام ) بل ولم يؤكد فيها المجعول فيستدل بذلك هذا التفسير
Artinya : Saya berkata, Arah tafsir ini (Allahu A’lam) ialah bahwa Allah SWT menyebut dengan mutlak dalam ayat ini, dan Allah tidak menyebut sesuatu yang menunjukkkan qasr seperti lafadz (إنما) atau adat nafi atau (لا), Allah SWT tidak berkata “Tidak menjadikan kendaraan bagi kalian kecuali hewan-hewan ternak” atau Allah juga tidak mengatakan “Allah hanya menjadikan hewan ternak sebagai kendaraan”, bahkan Allah SWT tidak memperkuat sesuatu yang diciptakannya dalam ayat ini, maka ayat ini dijadikan dalil dalam tafsir ini.
“Intinya dalam ayat ini firman Allah SWT itu tidak mengkhususkan hanya an’am saja yang bisa dinaiki dan bisa dimakan tapi selain an’am juga bisa sehingga dijadikan dalil oleh KH. Maimun Zubair bahwa ayat ini punya isyarah terhadap kendaraan kendaraan zaman sekarang.” tutur KH. Ismail al-Ascholy.
Author : Fakhrullah
Sumber : Pengajian Mingguan Kitab Safinah Kalla Saya’lamun yang diasuh oleh KH. Ismail al-Ascholy
