Pengakuan Seorang Habib Atas Kealiman Ra. Lilur

oleh -3,150 views

Habib Abdurrahman bin Abdullah as-Segaf dikisahkan bahwa pertemuannya bersama Ra. Lilur bermula ketika sang Habib mencari seorang guru untuk membimbingnya dalam bidang spiritual hingga akhirnya ada salah satu teman yang memberi kabar tentang keberadaan seorang kiai yang merupakan keturunan Maha Guru Ulama Nusantara Syaichona Moh. Cholil sekaligus waliyullah di Bangkalan yaitu KH. Kholilurrohman yang akrab disapa dengan sebutan Ra. Lilur.

Setelah melalui proses perjuangan yang panjang dan menguras kesabaran lalu bertemulah sang Habib dengan sang waliyullah.

Diawal pertemuannya dengan Ra. Lilur, Habib Abdurrahman sempat mendengar asumsi bahwa Ra. Lilur tidak alim. Namun akhirnya asumsi tersebut menjadi sirna seketika setelah Habib Abdurrahman mengetahui secara langsung bagaimana sosok keseharian dan sisi lain Ra. Lilur, khususnya keseharian yang ada kaitannya dengan sisi keilmuan Ra. Lilur.

Selama berguru kepada Ra. Lilur, Habib Abdurrahman mengakui bahwa Ra. Lilur adalah seorang yang kutu buku. Menurut penuturan habib, Ra. Lilur memiliki banyak sekali koleksi kitab. ada beberapa koleksi kitab Ra. Lilur yang memang diperbolehkan untuk dibaca oleh Habib bersama Istrinya.

Baca Juga :

Hal cukup menakjubkan bagi Habib Abdurrahman yang pernah mendengar asumsi bahwa Ra. Lilur Tidak Alim, ternyata kitab milik Ra. Lilur telah padat dengan catatan-catatan atau keterangan yang ditulis sendiri oleh beliau. Diantara kitab itu adalah Kitab al-Zawajir, karya seorang ulama besar, Abu Al-Abbas Ahmad bin Hajar al-Haitami. Sebuah kitab yang diakui oleh Habib Abdurrahman memiliki uslub bahasa yang berkualitas tinggi. Melalui catatan-catatan yang ditulis sendiri oleh Ra. Lilur dalam kitab itu, Habib Abdurrahman beserta istrinya yang tak lain adalah lulusan Sastra Arab di Universitas King Abdul Aziz dan berkebangsaan Saudi Arabia, mengakui dan membuktikan betapa Ra. Lilur memiliki pengetahuan yang luas dalam bahasa dan sastra Arab.

Kisah yang lain tentang pengalaman Habib Abdurrahman mengenai kealiman Ra. Lilur, suatu ketika Habib sedang membaca sebuah Kitab yang sulit untuk dipahami, sehingga kitab itu hanya dibaca oleh orang- orang yang mumpuni. Bahkan kala itu Habib Abdurrahman membacanya hanya untuk tabarrukan dan bukan untuk mengkaji pemahaman kitab tersebut.

Tiba-tiba ada tamu yang mengetuk pintu pagar rumah beliau. Lalu, tanpa menutup kitab yang dibaca, Habib Abdurrahman menghampiri tamu tersebut dan ternyata yang datang adalah sang guru yang sudah sangat dikenalnya yakni Ra. Lilur.

Dengan sangat senang hati, Habib mempersilahkan Ra. Lilur untuk masuk dan ternyata hanya sepintas Ra. Lilur melihat kitab yang dibaca sang Habib masih terbuka. Kemudian Ra. Lilur dawuh kepada sang Habib bahwa dalam kitab itu ada kesalahan dalam penulis. Habib Abdurrahman dibuatnya takjub keheranan, bagaimana mungkin Ra. Lilur tahu ada kesalahan dalam kitab yang dibaca Habib sedangkan Ra. Lilur hanya melihatnya secara sepintas.

“Ra. Lilur merupakan seorang Kiai yang sangat alim, menguasai berbagai bidang ilmu (bukan ilmu agama saja). Bahkan Ra. Lilur juga seorang yang hafal al-Quran, menguasai seluk beluk bahasa dan sastra Arab dengan penguasaan yang luar biasa”, demikian pengakuan Habib Abdurrahman bin Abdullah As-Segaf.

Semoga bermanfaat.

Dikutip dari Buku Ra. Lilur antara dimensi Wali dan Sufi yang di tulis oleh Team Asschol Media.

Publisher : Fakhrul

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.