Melahirkan adalah salah satu pengorbanan seorang ibu yang mungkin tidak bisa dibalas sepadan oleh seorang anak karena terkadang nyawa yang menjadi taruhannya. Sebelum menjamurnya tenaga medis seperti dokter kandungan dan bedan seperti sekarang. Masyarakat kita dahulu kerap menggunakan jasa dukun bayi dan tidak jarang meminta doa atau air berkah kepada para ulama setempat.
Banyak sekali amalan para ulama yang digunakan sebagai media ruqyah untuk mempermudah orang melahirkan di antaranya keterangan yang termaktup dalam kitab Masailu fi az-Zawaji wa al-Hamli wa al-Wiladati karya Syaikh Muhammad bin Mahmud bin Musthofa al-Iskandariy yang dikutip dari beberapa kitab ulama salaf. Berikut keterangan lengkapanya:
Ibnu Wahhab berkata: Jarir bin Hazam mengkhabarkan dari al-Hasan bin Umarah dari al-Minhal bin Amr dari Said bin Jabir, beliau berkata: Ibnu Abbas ra berkata:
“Jika ada seorang wanita sulit melahirkan, maka ambilah wadah yang bersih dan suci (semacam piring dan lainnya) lalu tulislah Ayat-ayat berikut:
فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَ ۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ ﴿الأحقاف : ۳۵﴾، كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا ﴿النازعات : ٤٦﴾ لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ﴿يوسف : ۱۱۱﴾
Kemudian dituangkan air, lalu air tersebut dibuat membasuh dan sebagian diminumkan pada orang yang akan melahirkan. Sisanya dipercikkan pada perut dan farji (kemaluan)nya.
Ibnu al-Qayyim al-Juziyah dalam kitabnya Zada al-Ma’ad dalam fasal: Bagi Wanita yang Sulit Melahirkan, menyebutkan:
Ahmad bin Muhammad bin Harun bin Yazid al-Baghdadi lebih dikenal dengan Abu Bakar al-Khallal al-Hanbaliy (w. 311 h) mengatakan: “Telah meriwayatkan kepadaku Abdullah bin Ahmad bin Hanbal ra, beliau berkata: aku melihat ayahku menulis amalan dari hadits Ibnu Abbas ra untuk wanita yang sulit melahirkan di sebuah piring putih atau sesuatu yang bersih. Berikut amalan yang ditulis:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ. فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَ ۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَ ﴿الأحقاف : ۳۵﴾ ، كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا. ﴿النازعات : ٤٦﴾
Al-Khallal berkata: Abu Bakr al-Maruziy (w. 275 h) menceritakan kepada kami: “Suatu hari seorang pria datang kepadaku Abu Abdillah (Imam Ahmad bin Hanbal ra) seraya berkata: “Wahai Abu Abdillah! Amalan apa yang ditulis untuk wanita yang sulit melahirkan selama dua hari? Lalu beliau berkata kepada orang itu: “Ambilah piring dan minyak Za’faron lalu tulislah (Amalan hadits Ibnu Abbas as di atas).” Aku melihat orang itu menulisnya bukan hanya untuk satu orang.
Dan disebutkan dari Ikrimah ra dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata: “Di suatu waktu Nabi Isa as berjalan melihat seekor Sapi betina sedang melahir. Lantas pemilik Sapi betina itu memohon kepada Nabi Isa as: “Wahai Kalimatullah! Berdoalah kepada Allah ﷻ agar Dia sudi menyelamatkan apa Sapi milikku ini.” Tidak lama setelah itu Nabi Isa as berdoa:
يَا خَالِقَ النَّفْسِ مِنَ النَّفْسِ وَمُخْرِجَ النَّفْسِ مِنَ النَّفْسِ وَمُخْلِصَ النَّفْسِ مِنَ النَّفْسِ فَرِّجْ عَنَّا وَخَلِّصْنَا مِنْ شِدَّتِنَا
Artinya: “Duhai Dzat yang menciptakan jiwa dari satu jiwa, Dzat yang mengeluarkan jiwa dari satu jiwa, Dzat yang menyelamatkan jiwa dari satu jiwa, berilah kemudahan dan keselamatan pada kami dari kesulitan kami.”
Kemudian Ibnu Abbas ra berkata: “setelah Nabi Isa as berdoa, Sapi Betina itu melahirkan anaknya, berdiri dan langsung berjalan.
Ibnu al-Qayyim al-Juziyah berkata: “Jika ada seorang wanita sulit melahirkan, tulislah doa itu dan semua amalan ruqiyah yang telah disebutkan dimuka. Insyaallah bermanfaat.
Sekelompok ulama telah memberi kemurahan hukum dalam masalah menulis sebagian Ayat-ayat al-Qur’an dan meminumnya serta menjadikan semua itu pelantara kesembuhan atas idzin Allah ﷻ.
Tulisan Ayat-ayat lain yang bermanfaat bagi wanita melahirkan adalah
إذا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ، وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ، وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ، والْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ ﴿الانشقاق: ١ – ٤
Caranya ditulis pada wadah yang bersih dan suci, lalu minumkan kepada wanita yang hamil dan dipercikkan pada perut. Waallahu A’lamu.
Penulis: Abdul Adzim
✍️ Syaikh Syamsuddin Abu Abdullah Muhammad bin Abu Bakr Ayyub Ibnu Qayyim al-Juziyah| Zasa al-Ma’ad fi Hadzyi Khairu al-Ibad ﷺ| Daru al-Kutub al-Ilmiyah, juz 3 halaman 301.
✍️ Syaikh Muhammad bin Mahmud bin Musthofa al-Iskandariy| Masailu fi az-Zawaji wa al-Hamli wa al-Wiladati| Darun Ibnu Hazam, halaman 145-147.