Syaichona.net- Akhir-akhir ini, banyak orang yang dipanggil Pak Haji atau Ibu Haji padahal ia belum pernah menunaikan ibadah Haji. Disebuah pasar tradisonal misalnya, lantaran agar barang dagangannya laku dibeli. Si pedagang memanggil calon pembeli dengan sebutan Pak Haji atau Ibu Haji. Begitu juga ketika ada orang baru datang melakukan ibadah Umrah, karena bertujuan untuk memuliakannya. Tak ayal orang-orang yang berziarah kepada orang tersebut, memanggilnya dengan sebutan Haji.
Lantas, bolehkan memanggil orang yang belum melaksanakan Ibadah Haji dengan sebutan Pak Haji atau Ibu Haji?
Jawabannya, sebagaimana keterangan dalam kitab Tuhtu al-Murid Syarah Jawharatu at-Tauhid karya Syaikh Ibrahim al-Bajuriy dan lainnya semisal kitab Hasyiyah al-Jamal ala Syarhi al-Minhaj dan kitab Hasyiyah al-Bujairamiy ala Syarhi Minhaju ath-Thullab disebutkan:
وسُئِل الشبراملسي عن قول الشخص لمن لم يحج : يا حاج فلان تعظيما له هل يحرم أو يجوز؟ فأجاب بالتحريم؛ لأنه كذب نعم إن قصد المعنى اللغوي كأن أراد : يا قاصد التوجه إلى كذا جاز
“Syaikh asy-Syibromalisiy pernah ditanya tentang perkataan seseorang kepada orang belum melaksanakan ibadah Haji: “Hai Pak Haji (Ibu Haji)” tujuannya ingin memuliakan orang tersebut. Apakah panggilan semacam itu diperbolehkan atau hukumnya malah diharamkan? Jawabannya Haram karena orang tersebut telah berdusta. Namun jika yang dikehendaki penyebutan kata “Haji” diartikan secara bahasa (Haji secara arti bahasa Arab adalah Qashdu; tujuan) seperti memanggil seseorang dengan sebutan “Haji” tapi yang dikehendaki adalah “Hai orang yang bertujuan! Menghadaplah kemari”. Maka demikian itu diperbolehkan. Waallahu A’lamu
Penulis : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
✍️ Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Ahmad asy-Syafi’i al-Bajuriy| Tuhtu al-Murid Syarah Jawharatu at-Tauhid| Daru al-Kutub al-Ilmiyah, halaman 58.
✍️ Syaikh Sulaiman bin Umar bin Manshur al-Ujailiy al-Mishriy asy-Syafi’i | Hasyiyah al-Jamal ala Syarhi al-Minhaj| Daru al-Kutub al-Ilmiyah, halaman 50.
✍️ Syaikh Sulaiman bin Muhammad bin Umar al-Bijaramiy al-Mishriy asy-Syafi’i| Hasyiyah al-Bujairamiy ala Syarhi Minhaju ath-Thullab| Daru al-Kutub al-Ilmiyah, halaman 135.