Allah ﷻ menjanjikan pahala yang غير ممنون (unlimited) tidak ada batas jumlah maupun batas waktu. Amalan apakah itu? Jika anda memiliki نۤ ۚ وَالْقَلَمِ (tinta dan pena) maka goreskanlah menjadi ما يسطرون (baris, paragraf dan buku), demikian seperti firman-Nya;
نۤ ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَ ۙ مَآ اَنْتَ بِنِعْمَةِ رَبِّكَ بِمَجْنُوْنٍ، وَاِنَّ لَكَ لَاَجْرًا غَيْرَ مَمْنُوْنٍ ۚ وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ (القلم :١-٤)
Artinya: Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan, dengan karunia Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah orang gila. Dan sesungguhnya engkau pasti mendapat pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (QS. Al-Qalam: 1-4).
Amimatu al-Ajamiyah dalam kumpulan esainya yang diberi nama “Li Sa’adatu Unwanun, Ismuhu Anta” (Kebahagian itu Memiliki Judul, Namanya adalah Kamu) menuliskan dengan indah makna yang tersirat dalam ayat-ayat tersebut. Berikut narasinya:
Pena adalah paling besarnya nikmat yang dikaruniakan Allah ﷻ kepada kita karena pena adalah sarana penerjemah suatu yang diucapkan lisan, hati dan jiwa. Pena adalah setengah dari aktifitas membaca dan teman setia lembaran-lembaran kertas. Pena bisa diketahui dengan hanya memandang fisiknya namun hakikatnya, pena memiliki kedudukan yang agung;
Dengan pena, peradaban manusia bisa tertulis dan kerajaan serta kekaisaran bisa berdiri kokoh.
Dengan pena, kita bisa belajar dan mendokumentasi semua hasil ilmu, pengetahuan, pemikiran, syair-syair yang indah dan hal-hal yang penting.
Pena, akan menulis dengan tintanya segala apa yang diejakan oleh lisan dan pena adalah duta besar sanubari.
Sungguh Allah ﷻ telah bersumpah atas nama pena dalam firman-Nya:
نۤ ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَ (القلم :١)
Artinya: “Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan.” (QS. Al-Qalam: 1). Maha benar Allah yang maha agung.
Betapa banyak orang yang mengoreskan pena-pena mereka, lalu menyebarkan kebaikan universal untuk memperbaiki banyak golongan. Sebagian mereka menggunakan pena-pena mereka untuk menerobos red line sebagai senjata penghancur orang banyak.
Allah ﷻ juga berfirman:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ ۚ خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ ۚ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ ۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ۙ اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ ۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ۙ عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ۗ (العلق:١)
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-‘Alaq: 1-5). Maha benar Allah yang maha agung.
Dalam Ayat-Ayat ini Allah ﷻ menjelaskan: “Kalimat pertama yang turun kepada Rasulullah ﷺ adalah perintah “Membaca” kemudian Allah ﷻ memberi penyaksian dengan “Pena” yang menjadi perantara menyalin naskah ilmu pengetahuan.
Pena menjadi sesuatu yang agung dengan keagungan sesuatu yang berhubungan dengannya seperti ilmu dan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Didalamnya terdapat tulisan-tulisan al-Qur’an al-Karim, yang merupakan kitab-kitab Allah ﷻ yang paling mulia. Ada penyebutan nama-nama Allah ﷻ dan sifat-sifat-Nya yang mulia, yang mengajarkan kepada (manusia) dengan pena.
Dalam Ayat-Ayat itu juga menjelaskan pentingnya tulis menulis. Allah ﷻ mengeluar manusia dari perut ibunya tidak mengetahui suatu apa pun, lalu menciptakan untuk manusia pendengaran, penglihatan dan hati serta mempermudah manusia memperoleh sebab-sebab pembelajaran.
Betapa sebagian orang belajar dari riwayat-riwayat, kisah-kisah dan peristiwa yang nyata dan banyak dari mereka yang memperoleh manfaat serta pelajaran yang berharga dari semua itu.
Tulisan adalah sebuah ungkapan relaksasi dari tekanan jiwa karena manusia ketika hendak mengungkapkan sesuatu yang tidak ingin diketahui orang lain, maka ia akan menulisnya dan untuk meluapkan segala gundah perasaannya tidak ada cara lain kecuali dengan sebuah tulisan. Maka dari itu tulisan adalah pedoman pengetahuan manusia. Tulisan adalah hadiah yang berharga dari Allah ﷻ kepada manusia. Tulisan adalah pemberian intelektual. Maka dengan tulisan manusia bisa mengucapkan kalimat tertentu untuk membedakan dengan kalimat yang lainnya. Waallahu A’lamu
Penulis : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
Referensi:
✍️ Amimatu al-Ajamiyah| Li Sa’adatu Unwanun, Ismuhu Anta| Safsafa Publishing Hous, non halaman.