Rahasia Mengapa Dianjurkan Berkumpul Dalam Majelis Dzikir & Sholawat

oleh -4,114 views

Dalam acara haul Nyai. Hj. Sumtin binti Husnawiyah Habib Ahmad al-Habsyi berkesempatan memberikan mauidzotul Hasanah di sela-sela pembacaan dzikir dan sholawat bersama. Dalam ceramahnya, Habib Ahmad menyampaikan keutamaan daripada adanya majelis dzikir dan sholawat.

“Dulu ada seorang santri bertanya kepada ulama : “kenapa kalau saya hadir ke majelis dzikir hati saya lebih khusyu’ ?”, maka dijawab oleh ulama tadi : “Ketika engkau sendirian berdzikir kepada Allah maka seakan-akan engkau berusaha mengenalkan dirimu kepada Allah, berbeda jika engkau berkumpul ketika berdzikir maka Allah yang ingin mengelmu, Allah yang membuka. Ada perbedaan antara orang yang membuka dan yang dibuka oleh Allah SWT.”

Beliau juga mengisahkan para ulama dahulu yang sangat mencintai majelis dzikir dan sholawat, menyampaikan nikmat yang diperoleh daripada adanya perkumpulan dalam suatu majelis.

“Orang Sholeh dulu mengatakan : jika saya duduk bersama guru saya, ngaji dengan guru saya, saya lupa kalau saya hidup di dunia saking nikmatnya duduk dengan orang-orang sholeh. Para sahabat Nabi tidak ada waktu yang lebih baik dari mereka daripada saat duduk di majelisnya Rasulullah SAW.” Jelas Habib Ahmad.

Selain itu habib Ahmad juga menceritakan kisah salah seorang sahabat yang merasa bersedih tatkala Rasulullah SAW jarang menghadiri suatu majelis

“Ada yang meriwayatkan, ketika nabi Muhammad sakit menjelang ajalnya, ada sayyidina abu bakar lewat dan bertemu sekelompok sahabat yang menangis di pinggiran jalan, kemudian mereka ditanya oleh abu bakar : Apa yang membuat kalian menangis ?, Mereka menjawab, “kami rindu dengan majelisnya Rasulullah SAW, karena sejak sakit Rasulullah SAW jarang hadir ke majelis”

Rupanya disamping itu, juga karena terdapat keistimewaan yang hanya dimiliki oleh Rasulullah SAW dan tidak dimiliki oleh nabi-nabi yang lain. Sebagaimana dijelaskan oleh Habib Muhammad.

“Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan bahwa tidak ada satupun Nabi yang diutus oleh Allah SWT kecuali wajahnya indah dan suaranya indah, sedangkan Nabi Muhammad adalah yang paling indah wajahnya serta Paling merdu suaranya.” Tutur Habib Ahmad.

Beliau juga menceritakan kisah salah satu sahabat Rasulullah SAW dengan Sayyidina Abu Bakar yang merasa takut karena tidak khusyu’ hatinya jika jauh dengan Rasulullah SAW.

“Suatu ketika Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq bertemu dengan salah seorang sahabat Nabi bernama Hamdolah, kemudian Abu Bakar menyapanya “Bagaimana kabarmu Hamdolah?” Kemudian Hamdolah menjawab “Hamdolah telah menjadi orang yang munafiq” ditanya lagi “kenapa kamu menuduh dirimu orang menafiq?” Kemudian Hamdolah menjawab “Saya itu kalau di majelisnya Nabi, ketika Nabi bercerita tentang surga dan neraka seakan akan surga itu ada dihadapan kami, kami itu khusyu’ takut kepada Allah tapi begitu pulang ke rumah, ketemu istri dan anak serta urusan dunia lain maka hatiku berubah, tidak seperti di mejelisnya Rasulullah SAW”

“…kemudian Abu Bakar mengatakan “kalau begitu aku sama, yang merasa seperti itu bukan dirimu saja, kalau begitu kita adukan saja Kepada Nabi Muhammad” akhirnya mereka berdua pergi menghadap nabi dan mengadu “ya Rasulallah kami begini begini…” Rasulullah menjawab “jika kalian bisa khusu’ hatinya seperti saat denganku niscaya malaikat akan berjabat tangan dengan kalian.”

Artinya manusia jika bisa seperti itu akan berteman dengan malaikat karena kedekatannya dengan Allah SWT dan rasulnya. Dilanjutkan oleh habib Ahmad bahwa manusia tidak dituntut seperti demikian oleh Rasulullah SAW, akan tetapi ada waktunya masing-masing, sehingga habib Ahmad melanjutkan ceritanya bahwasanya Rasulullah SAW berkata kepada Hamdolah :

“Wahai Hamdolah ada waktunya engkau khusu’ dan ada waktunya engkau bersenda gurau dengan keluargamu”

Selain itu beliau juga menceritakan kisah Imam Ahmad ketika ada seorang yang ingin sekali menjadi muridnya, adapun ceritanya sebagai berikut:

“Imam Ahmad Ibnu Hambal pernah kena fitnah sampai tidak bisa ngajar, suatu ketika ada orang dari Maroko ingin ngaji hadis kepada beliau tapi Imam Ahmad tidak bisa mengajarinya, akhirnya Imam Ahmad bin Hambal menyuruhnya agar datang seperti pengemis lalu Imam Ahmad mengajarinya hadis Nabi” papar Habib Ahmad.

Author : Fakhrullah

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.