Syaichona.net- Syaikh Zainuddin Muhammad Abdul Rauf al-Mawaiy dalam kitabnya al-Kawakibu ad-Durriyyah fi Tarajimi as-Sadati ash-Shufiyah dan Syaikh al-Arif billah al-Imam Ibnu Atho’illah as-Sakandariy dalam kitabnya Lathaifu al-Minan fi Manaqibi asy-Syaikh Abi Abbas al-Mursiy wa Syaikhi Abi al-Hasan asy-Syadziliy, beliau berdua menjelaskan:
وقال ابن عربي : كنتُ أنا وصاحب لي بساحل البحر المحيط، فرأيت رجلاً. وضع حصيراً في الهواء ووقف يُصلّي عليه، فوقفتُ تحته، وقلتُ
شغل الْمُحِب عَنِ الحبيب بسره • فِي حُــــــــبِّ مِنْ خَلْقِ الْهَوَاء وَسَخَّـرَه
الْعَــــــــــارِفُونَ عُقُولُهُمْ مَعْقُولَةٌ • عَنْ كُلَّ كَـــــــــــــــوْنِ تَرْتَضِيهِ مُطَهُرَة
فَهُمُوا لَدَيْهِ مُكْرَمُـــــــونَ وَعِنْدَهُ • أَسْـــــرَارُهُمْ مَحْفُوظَةٌ وَمُحَـــــــــــرِّرة
فأوجز في صلاته وقال : إنّما فعلتُ ذلك لهذا المنكر الذي معك، وأنا الخضر. قال ابن عربي : ولم أكن أعلمُ أنَّ صاحبي يُنكر كرامات الأولياء، فقلتُ له: أكنتَ تُنكر ؟ قال : نعم، وما بعد العيان إلا الإذعان (٤)
Syaikh Ibnu Arabiy pernah mengisahkan: “Suatu hari saya dan sahabatku berada di pesisir pantai laut yang dalam. Lantas aku melihat seorang laki-laki membentangkan tikar diatas awang-awang kemudian ia melakukan sholat diatasnya.
Aku yang berada dibawahnya berkata orang itu:
Kesibukan seorang pecinta dari yang Maha Cinta adalah dengan sirr (rahasia batin)nya
Dalam buaian Kasih Sang Pencipta Cakrawala, Dia tundukkan cakrawala itu untuk kekasih-Nya.
Para Arif Billah, akal mereka diberdayakan untuk merenungkan segala sesuatu yang diridhai dan disucikan-Nya.
Maka pemahaman mereka pada sisi-Nya dimuliakan dan di sisi-Nya rahasia-rahasia batin mereka terjaga dan terbebaskan dari pasungan hijab (tirai penghalang).
Setelah orang itu selesai sholat, ia berkata: “Aku lakukan ini karena orang yang ingkar ini yang sedang bersamamu. Aku adalah Khadhir. Imam Ibnu Arobiy berkata pada Khadhir: “Aku tidak mengetahui bahwa temanku ini adalah orang mengingkari (tidak percaya) pada kekeramatan para wali-wali Allah ﷻ. Lantas aku bertanya kepada temanku: “Benarkah engkau tidak percaya adanya kekeramatan para wali-wali Allah ﷻ?” la menjawab: “Betul, namun Tidaklah setelah melihat bukti yang jelas ini aku menjadi mantap tidak ragu lagi(dengan kekeramatan para wali-wali Allah ﷻ).
Penulis : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
Referensi:
✍️ Syaikh Zainuddin Muhammad Abdul Rauf al-Mawaiy| al-Kawakibu ad-Durriyyah fi Tarajimi as-Sadati ash-Shufiyah| Daru Shadar—Bairut juz 1 hal 68.
✍️ Syaikh al-Arif billah al-Imam Ibnu Atho’illah as-sakandariy| Lathaifu al-Minan fi Manaqibi asy-Syaikh Abi Abbas al-Mursiy wa Syaikhi Abi al-Hasan asy-Syadziliy| Book—Publisher hal 66.