Syaichona.net- Suatu malam, Syaikhona Kholil keluar dari rumahnya dengan mengajak salah satu santrinya, santri tersebut bernama kang Daud. Ketika sampai di Pasar Seninan tiba-tiba ada seseorang mengucapkan salam.
Syaikhona Kholilpun menjawab salam tersebut sambil berpelukan layaknya orang yang sudah sangat akrab. Orang tersebut berdiskusi dengan Syaikhona Kholil sampai lupa terhadap waktu
Kang Daud berkata dalam hati “Orang ini tidak memiliki adab, andaikan punya hajat seharusnya mendatangi Syaikhona Kholil ke Rumahnya, bukan mengajak diskusi disini.” Resah kang Daud yang tidak diutarakan.
Baca Juga :
- Syaichona Kholil Bagaikan Imam Sibawaih
- Gelar Syaikhona kepada Mbah Kholil
- Gedung Menjadi Miring Ketika diinjak Syaikhona Kholil
Ditambah lagi banyak nyamuk yang mengerumuni tempat itu sampai dia tidak sabar untuk menegor orang tersebut karena tidak punya adab. Setelah itu Syaikhona Kholil dan orang tak dikenal tersebut saling berpelukan dan saling berpamitan satu sama lain, sedangkan kang Daud tidak memperhatikan orang tidak dikenal tersebut
Kemudian Syaikhona Kholil memanggilnya dan bertanya, “Wahai Daud apakah engkau mengenal orang tadi ?”, “Tidak kiai” jawab kang Daud, lalu Syaikhona Kholil berkata padanya, “Dia itu adalah Nabi Allah Khidir Alaihi as-Salam”, kang Daud pun berkata dengan menyesal, “Mengapa tidak memberitau aku Bahwa dia Nabi Khidir kiai?”, “Jika engkau sedang menemani gurumu maka bersabarlah dan ikhlaskanlah” ucap Syaikhona Kholil, lalu Kang Daud meminta maaf pada kiainya “iya kiai saya mohon maaf kiai”
Author: Fakhrullah
Publisher : Fakhrul
Referensi : Risalah al-Latho’if | RKH. Fakhrillah Aschal.