Syaichona.net_Istisqa’ (meminta hujan) tidak hanya dengan melaksanakan sholat sebagaimana keterangan dari beberapa fuqaha’, salah satunya Syaikh Nawawi al-Bantani menjelaskan dalam kitabnya Nihayatu al-Zain:
والاستسقاء ثلاثة أنواع: أدناها أن يكون بالدعاء مطلقا فرادى ومجتمعين وأوسطها يكون بالدعاء خلف الصلوات فرضها ونفلها وفي خطبة الجمعة وخطبة العيدين ونحو ذلك، وأكملها يكون بالصلاة على الوجه الآتي
Istisqa’ (meminta hujan) ada tiga macam-macam caranya: Pertama, cara paling mudah adalah hanya berdoa baik sendirian atau secara berjamaah. Kedua, cara pertengahan atau sedang adalah dengan berdoa setelah shalat fardhu atau sunnah, dalam khutbah Jum’at, khutbah hari raya, dan semisalnya. Ketiga, cara yang paling sempurna adalah dengan melaksanakan shalat (dan khutbah) dengan cara sebagai berikut.
Sementara dalam karya yang lain yaitu dalam Tausyekh ala Fathi al-Qarib al-Mujib, Syaikh Nawawi al-Bantani menuliskan:
(فائدة) والقراءة على الأحجار للاستسقاء أمر مستحسن مروي عن الحسن البصري وابن سيرين وغيرهما، يقرأ على سبعين ألف حصاة على كل واحدة مرة قوله تعالى : وَهُوَ الَّذِي يُنزِلُ الْغَيْتَ مِن بَعدِ مَا قَنَطُوا ويكثرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ ) (سورة الشورى : الآية، ۲۸) ويقرأ الدعاء في رأس كل مائة. اللهم لا تهلك بلادك بذنوب عبادك، ولكن برحمتك الشاملة اسقنا ماء غدقاً تحيا به الأرض، وتروى به العباد إنك على كل شيء قدير، ثم ترمي الحصيات في ماء جار أو راكد، وأهل المغرب يستسقون بالصلاة النارية وهي هذه: اللهم صل صلاة كاملة وسلم سلاماً تاماً على سيدنا محمد الذي تنحل به العقد، وتنفرج به الكرب وتقضى به الحوائج وتنال به الرغائب، وحسن الخواتيم ويستسقى الغمام بوجهه الكريم وعلى آله وصحبه كل لمحة، ونفس بعدد كل معلوم لك. فإنهم يقرؤونها في مجلس واحد بعدد أربعة آلاف وأربعمائة وأربع وأربعين مرة. قال بعضهم: يستحب الاستسقاء بهذه الصلاة، كما تستحب قراءة هذه الصلاة لقضاء الحوائج، ومما ينفع للاستفاء أيضاً التوسل بالاستغفار، والأحسن مع الجماعة بأن يذكر مائة ألف أستغفر الله وأتوب إليه. كما قال بعضهم : من أراد أن يرزق مالاً أو ولداً أو بستاناً أو غير ذلك، فليكثر من الاستغفار كما دلت عليه الآية الكريمة
Sebagaimana dawuh sebagian ulama: “Barang siapa menginginkan rezeki harta, anak, kebun dan lainnya. Maka perbanyaklah membaca Istighfar
“(Sebuah faidah) Adapun membaca Ayat pada sejumlah krikil untuk meminta hujan, adalah suatu yang dibilang baik. Dikutip dari riwayat para Tabi’in seperti Hasan al-Bishri ra dan Ibnu Sirin ra serta lainnya yaitu:
“Bacakan Ayat:
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ ۚ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
Artinya: “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji. (QS. Asy-Syura: 28).
Pada seribu kerikil, setiap satu kerikil satu Ayat. Lalu membaca doa dibawah setiap mendapatkan hitungan seratus. Berikut doanya:
اَللَّهُم لا تَهْلِكْ بِلادَكَ بِذُنُوْبِ عِبَادَكَ ، وَلَكِنْ بِرَحْمَتِكَ الشَّامِلَةِ اِسْقِنَا مَاءً غَدَقاً تُحْيَا بِهِ الأَرْضُ وَتُرْوَى بهِ العِبَادُ إِنَّكَ عَلَى كُلِ شَيْءِ قَدِيْرٌ
Artinya: “Ya Tuhan, jangan engkau hancurkan negara-Mu sebab dosa-dosa hamba-Mu, tetapi dengan rahmat-Mu yang melimpah, berikan kami air yang melimpah sehingga bumi dapat hidup dan hamba-hamba-Mu segar (tidak dahaga) sesungguhnya Engkau mampu melakukan segala hal.”
Kemudian setelah selesai, batu-batu itu dilemparkan ke dalam air yang mengalir atau pun air yang mengenang.
Menurut Syaikh Nawawi, penduduk Maghrib (Maroko) meminta hujan dengan membaca Shalawat Nariyah sejumlah 4.444 kali dalam satu kali duduk. Yaitu:
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Artinya: “Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan salam yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad ﷺ. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam simpul, dilepaskan dari segala kesusahan, tunaikan segala macam hajat, dan tercapai segala macam keinginan dan husnul khatimah. Dicurahkan air hujan (rahmat) dengan berkah pribadinya yang mulia. Semoga rahmat dan salam yang sempurna itu juga tetap tercurah kepada para keluarga dan sahabat beliau, setiap kedipan mata dan embusan napas, sebanyak bilangan yang diketahui oleh Engkau.”
Sebagian ulama mengatakan: “Dianjurkan meminta hujan dengan Shalawat Nariyah ini seperti dianjurkannya membaca shalawat Nariyah untuk terpenuhinya hajat.”
Dan yang juga mempunyai manfaat untuk meminta hujan adalah tawassul dengan istighfar dan yang lebih baik dikerjakan secara berjamaah dengan membaca:
أَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah dan aku bertobat kepada-Nya.”
Sebanyak 100.00 kali sebagaimana yang telah ditunjukan Ayat al-Qur’an yang mulia. Waallahu A’lamu.
Keterangan amalan Istisqa’ menggunakan media batu juga bisa dibaca dalam kitab Khazinatu al-Asror karya Sayyid Muhammad Haqqi an-Naziliy.
Penulis : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
Referensi :
✍️ Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawiy| Nihayat az-Zain fi Irsyadi al-Mubtadi’in| Daru al-Kutub al-Ilmiyah hal 110.
✍️ Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawiy|Qutu al-Habib al-Gharib atau Tausyekh ala Fathi al-Qarib al-Mujib| Daru al-Kutub al-Ilmiyah hal 172.
✍️ As-Sayyid Muhammad Haqqi an-Naziliy| Khazinatu al-Asror| Daru al-Kutub al-Ilmiyah hal 81.