الأولى: امْتِثَال أَمر الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
الثَّانِيَة: مُوَافَقَته سُبْحَانَهُ فِي الصَّلَاة عَلَيْهِ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَإِن اخْتلفت الصَّلَاتَان فصلاتنا عَلَيْهِ دُعَاء وسؤال وَصَلَاة الله تَعَالَى عَلَيْهِ ثَنَاء وتشريف كَمَا تقدم
الثَّالِثَة: مُوَافقَة مَلَائكَته فِيهَا
الرَّابِعَة: حُصُول عشر صلوَات من الله على الْمُصَلِّي مرّة
الْخَامِسَة: أَنه يرفع عشر دَرَجَات
السَّادِسَة: أَنه يكْتب لَهُ عشر حَسَنَات
السَّابِعَة: أَنه يمحى عَنهُ عشر سيئات
الثَّامِنَة: أَنه يُرْجَى إِجَابَة دُعَائِهِ إِذا قدمهَا أَمَامه فَهِيَ تصاعد الدُّعَاء إِلَى عِنْد رب الْعَالمين
1- Melaksanakan perintah Allah ﷻ.
2- Menyelaraskan dengan sholawat Allah ﷻ dalam bersholawat kepada Nabi Muhammad ﷺ dan jika dua sholat itu sama, maka sholawat kita kepada Nabi Muhammad ﷺ adalah doa dan permohonan sedangkan sholawat Allah ﷻ kepada Nabi Muhammad adalah pujian dan muliakan.
3- Menyelaraskan dengan sholawat para Malaikat.
4- Mendapat sholawat dari Allah ﷻ bagi yang membaca sholawat satu kali.
5- Diangkat derajatnya pada sepuluh derajat
6- Ditulis untuknya sepuluh kebaikan.
7- Dihapus darinya sepuluh kejelekan.
8- Berharap doanya dikabulkan, jika sholawat dibaca sebelum berdoa. Yaitu doanya akan naik melambung keharibaan Tuhan semeta alam.
التَّاسِعَة: أَنَّهَا سَبَب لشفاعته صلى الله عَلَيْهِ وَسلم إِذا قرنها بسؤال الْوَسِيلَة لَهُ أَو أفردها كَمَا تقدم حَدِيث رويفع بذلك
الْعَاشِرَة: أَنَّهَا سَبَب لغفران الذُّنُوب كَمَا تقدم
الْحَادِيَة عشرَة; أَنَّهَا سَبَب لكفاية الله العَبْد مَا أهمه
الثَّانِيَة عشرَة: أَنَّهَا سَبَب لقرب العَبْد مِنْهُ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم يَوْم الْقِيَامَة، وقد تقدم حَدِيث ابْن مَسْعُود رَضِي الله عَنهُ بذلك
الثَّالِثَة عشرَة: أَنَّهَا تقوم مقَام الصَّدَقَة لذِي الْعسرَة
الرَّابِعَة عشرَة: أَنَّهَا سَبَب لقَضَاء الْحَوَائِج
الْخَامِسَة عشرَة: أَنَّهَا سَبَب لصَلَاة الله على الْمُصَلِّي وَصَلَاة مَلَائكَته عَلَيْهِ
السَّادِسَة عشرَة: أَنَّهَا زَكَاة للْمُصَلِّي وطهارة لَهُ
السَّابِعَة عشرَة؛ أَنَّهَا سَبَب لتبشير العَبْد بِالْجنَّةِ قبل مَوته ذكره الْحَافِظ أَبُو مُوسَى فِي كِتَابه وَذكر فِيهِ حَدِيثا
9- Menjadi penyebab mendapat pertolongan Nabi Muhammad ﷺ, ketika sholawat diiringi tawassul kepadanya atau tanpa tawassul sebagaimana terangan hadits riwayat Rufi’.
10- Menjadi sebab pengampunan dosa-dosa.
11- Menjadi penyebab tebusan Allah ﷻ untuk mengabulkan segala keinginan seorang hamba yang berdoa.
12- Menjadi penyebab kedekatan seorang hamba dengan Rasulullah ﷺ di hari Kiamat sebagaimana terangan hadits riwayat Ibnu Mas’ud ra.
13- Sholawat menempati tempat sedekah kepada keluarga.
14- Penyebab terkabulnya segala hajat.
15- Penyebab sholawat Allah ﷻ dan para Malaikat kepada orang yang bersholawat.
16- Dapat membersihkan menyucikan kepada orang bersholawat.
17- Penyebab kegembiraan seorang hamba dengan surga sebelum mati sebagaimana yang disampaikan Abu Musa dalam kitabnya beliau telah menyebutkan sebuah hadits di dalamnya.
الثَّامِنَة عشرَة: أَنَّهَا سَبَب للنجاة من أهوال يَوْم الْقِيَامَة ذكره أَبُو مُوسَى وَذكر فِيهِ حَدِيثا
التَّاسِعَة عشرَة: أَنَّهَا سَبَب لرد النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم الصَّلَاة وَالسَّلَام على الْمُصَلِّي وَالْمُسلم عَلَيْهِ
الْعشْرُونَ أَنَّهَا سَبَب لتذكر العَبْد مَا نَسيَه كَمَا تقدم
الْحَادِيَة وَالْعشْرُونَ: أَنَّهَا سَبَب لطيب الْمجْلس وَأَن لَا يعود حسرة على أَهله يَوْم الْقِيَامَة
الثَّانِيَة وَالْعشْرُونَ: أَنَّهَا سَبَب لنفي الْفقر كَمَا تقدم
الثَّالِثَة وَالْعشْرُونَ: أَنَّهَا تَنْفِي عَن العَبْد اسْم الْبُخْل إِذا صلى عَلَيْهِ عِنْد ذكره صلى الله عَلَيْهِ وَسلم
الرَّابِعَة وَالْعشْرُونَ: نجاته من الدُّعاء عليه برغم الأنف إذا تركها عند ذكره ﷺ
18- Menjadi sebab selamat dari huru-hara hari Kiamat sebagaiman yang disebutkan Abu Musa dalam kitabnya dan beliau menyebutkan sebuah hadits.
19- Menjadi penyebab dibalasnya sholawat dan salam yang ditujukan kepada Nabi Muhammad ﷺ.
20- Menjadi penyebab pengingat seorang hamba pada suatu yang terlupakan.
21- Menjadi pengharum tempat perkumpulan dan tidak akan kembali mendapatkan kerugian bagi pemiliknya di hari Kiamat.
22- Menjadi penyebab dihilangkannya kefakiran.
23- Menghapus sebutan kikir, ketika bersholawat saat Nabi Muhammad ﷺ disebut.
24- Menyelamatkan orang yang membaca sholawat dari doa celaka, ketika ia tidak mau bersholawat saat Nabi ﷺ disebut.
الْخَامِسَة وَالْعشْرُونَ: أَنَّهَا ترمي صَاحبهَا على طَرِيق الْجنَّة وتخطئ بتاركها عَن طريقها
السَّادِسَة وَالْعشْرُونَ: أَنَّهَا تنجي من نَتن الْمجْلس الَّذِي لَا يذكر فِيهِ الله وَرَسُوله ويحمد ويثنى عَلَيْهِ فِيهِ وَيصلى على رَسُوله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم
السَّابِعَة وَالْعشْرُونَ: أَنَّهَا سَبَب لتَمام الْكَلَام الَّذِي ابتدئ بِحَمْد الله وَالصَّلَاة على رَسُوله
الثَّامِنَة وَالْعشْرُونَ: أَنَّهَا سَبَب لوفور نور العَبْد على الصِّرَاط وَفِيه حَدِيث ذكره أَبُو مُوسَى وَغَيره
التَّاسِعَة وَالْعشْرُونَ: أنه يخرج بهَا العَبْد عَن الْجفَاء
الثَّلَاثُونَ: أَنَّهَا سَبَب لإبقاء الله سُبْحَانَهُ الثَّنَاء الْحسن للْمُصَلِّي عَلَيْهِ بَين أهل السَّمَاء وَالْأَرْض لِأَن الْمُصَلِّي طَالب من الله أَن يثني على رَسُوله ويكرمه ويشرفه وَالْجَزَاء من جنس الْعَمَل فَلَا بُد أَن يحصل للْمُصَلِّي نوع من ذَلِك
الْحَادِيَة وَالثَّلَاثُونَ: أَنَّهَا سَبَب الْبركَة فِي ذَات الْمُصَلِّي وَعَمله وعمره وَأَسْبَاب مَصَالِحه لِأَن الْمُصَلِّي دَاع ربه يُبَارك عَلَيْهِ وعَلى آله وَهَذَا الدُّعَاء مستجاب وَالْجَزَاء من جنسه
25- Orang yang baca sholawat akan dilempar ke jalan surga dan akan tersesat orang yang meninggalkan membaca sholawat dari jalan menuju surga.
26- Menyelamatkan dari aroma tidak sedap tempat perkumpulan yang di dalamnya tidak menyebut Allah ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ serta sebagai puja puji kepada Allah ﷻ dan bersholawat kepada Rasul-Nya ﷺ.
27- Sebagai penyempurna ucapan yang dimulai dengan pujian kepada Allah ﷻ dan sholawat atas Rasul-Nya ﷺ.
28- Menjadi sebab melimpahnya cahaya seorang hamba saat melintasi Shirat (jembatan yang membentang di atas Neraka).
29- Dapat mengeluarkan seorang hamba dari hal-hal yang tidak berharga.
30- Menjadi penyebab ditetapkanya pujian baik bagi orang yang membaca sholawat di hadapan penduduk langit dan penduduk bumi karena orang yang bersholawat memohonkan kepada Allah ﷻ agar memuji Rasul-Nya, memberi kehormatan, memuliakan beliau dan pembalasan adalah keniscayaan dari amal, maka orang yang membaca shalawat juga harus mendapatkan bagian yang sama semua itu.
31- Menjadi penyebab keberkahan pada diri orang yang bersholawat, amal, umur dan menjadi sebab-sebab perbuatan baiknya karena orang bersholawat telah berdoa kepada Tuhannya agar Dia memberikan keberkahan kepada Rasulullah ﷺ dan keluarga beliau dan doa ini pasti dikabulkan dan mendapatkan balasan yang sama.
الثَّانِيَة وَالثَّلَاثُونَ: أَنَّهَا سَبَب لنيل رَحْمَة الله لَهُ لِأَن الرَّحْمَة إِمَّا بِمَعْنى الصَّلَاة كَمَا قَالَه طَائِفَة وَإِمَّا من لوازمها وموجباتها على القَوْل الصَّحِيح فَلَا بُد للْمُصَلِّي عَلَيْهِ من رَحْمَة تناله
الثَّالِثَة والثلاثون: أَنَّهَا سَبَب لدوام محبته للرسول صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وزيادتها وتضاعفها وَذَلِكَ عقد من عُقُود الْإِيمَان الَّذِي لَا يتم إِلَّا بِهِ لِأَن العَبْد كلما أَكثر من ذكر المحبوب واستحضاره فِي قلبه واستحضار محاسنه ومعانيه الجالبة لحبه تضَاعف حبه وتزايد شوقه إِلَيْهِ وَاسْتولى على جَمِيع قلبه وَإِذا أعرض عَن ذكره وإحضار محاسنه بِقَلْبِه نقص حبه من قلبه وَلَا شَيْء أقرّ لعين الْمُحب من رُؤْيَة محبوبه وَلَا أقرّ لِقَلْبِهِ من ذكره وإحضار محاسنه فَإِذا قوي هَذَا فِي قلبه جرى لِسَانه بمدحه وَالثنَاء عَلَيْهِ وَذكر محاسنه وَتَكون زِيَادَة ذَلِك ونقصانه بِحَسب زِيَادَة الْحبّ ونقصانه فِي قلبه والحس شَاهد بذلك حَتَّى قَالَ بعض الشُّعَرَاء فِي ذَلِك
(عجبت لمن يَقُول ذكرت حبي … وَهل أنسى فأذكر من نسيت)
فتعجب هَذَا الْمُحب مِمَّن يَقُول ذكرت محبوبي لِأَن الذّكر يكون بعد النسْيَان وَلَو كمل حب هَذَا لما نسي محبوبه
32- Menjadi sebab memperoleh rahmat Allah ﷻ karena rahmat adakalanya bermakna sholawat sebagaimana keterangan yang disampaikan sekelompok ulama dan ada kalanya bermakna kelaziman dan suatu yang menyebabkan turunnya rahmat menurut pendapat yang shoheh, maka sebab itu merupakan sebuah keharusan bagi orang yang membaca sholawat memeroleh rahmat Allah ﷻ.
33- Menjadi sebab keabadian, kian tambah dan berlipat gandanya kecintaan orang yang bersholawat kepada Rasulullah ﷺ serta cinta ini merupakan satu simpul keimanan yang menentukan kesempurnaannya karena seorang hamba ketika banyak menyebut orang yang dicintai, menghadirkan hatinya, mengenang sisi-sisi kebaikannya dan nilai-nilainya yang melahirkan kecintaan kepadanya, pasti perasaan cinta kepadanya berlipat ganda, kerinduan kepadanya terus meningkat, dan cintanya akan menduduki sekujur relung kalbunya.
Sebaliknya, apabila seorang hamba enggan mengingatnya, membayangkannya, dan mengenang sisi-sisi baiknya di hati, niscaya cinta dalam hatinya akan menyusut. Tidak ada sesuatu yang menyejukkan mata seorang hamba yang tengah jatuh cinta selain melihat kekasihnya dan tidak ada yang lebih menentramkan jiwanya dibanding terus mengingat dan membayangkan sisi-sisi kebaikannya. Ketika hal ini telah tertanam kuat dalam hatinya, maka lisan tidak akan kaluh memuja dan menyanjung serta mengenang segala kebaikannya. Semua itu tergantung kuat dan tidaknya cinta di hati orang mencinta dan hanya rasa yang mampu merasakan hal itu sehingga tidak salah jika sebagian pujangga berkata dalam bait puisinya:
“Aku heran pada orang yang mengatakan: Aku ingat kekasihku, pernahkah aku lupa hingga aku perlu mengingat yang aku lupa?”
Sang pujangga begitu heran terhadap orang yang berkata: Aku ingat kekasihku, sebab kata “ingat” terjadi setelah “lupa. Seandainya cinta orang ini sempurna, ia tidak akan pernah lupa pada kekasihnya. Waallahu A’lamu
Penulis: Abdul Adzim
✍️ Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin Qayyim al-Juziyah| Jala’u al-Afham fi Fadhli ash-Shalati wa as-Salam ala Khairi al-Anam ﷺ| Daru al-Ilmi al-Fawaid hal 521-526.