Syaichona.net- Saat masa kecil dulu, para orang tua di kampung selalu mewanti-wanti anak-anaknya agar tidak keluar rumah ketika menjelang Maghrib. Katanya banyak setan berkeliaran yang akan memangsa anak-anak. Mereka sangat cemas ketika anak-anak mereka tidak kunjung pulang ke rumah di waktu-waktu itu dan mereka tidak segan-segan mencarinya untuk di bawa pulang atau menyuruhnya segara berangkat mengaji ke langgar (semacam taman pendidikan al-Qur’an) di zaman sekarang.
Ternyata pendidikan moral yang diajarkan mereka itu bukanlah sekedar mitos belaka yang tanpa ada dasarnya. Ada banyak anjuran dan larangan hadits yang berusaha diamalkan dengan bahasa dan cara mereka. Hal itu karena orang-orang kampung dahulu meski tidak seluruh mondok di Pesantren, kalangan awan dari mereka aktif mengikuti pengajian pada ulama setempat meski dengan cara mendengarkan atau istilah mereka ngaji Kopengan (mustami’an). Di antara ilmu yang mereka peroleh dan diamalkan adalah kebiasaan mereka melarang anak-anaknya berada diluar rumah saat menjelang waktu Maghrib.
Adapun pedoman hadits yang berkaitan dengan larangan ini, salah satunya sebagai berikut:
إذا غربت الشمس فكفوا صبيانكم فإنها ساعة ينشر فيها الشيطان
Artinya: “Ketika Matahari terbenam, maka cegalah anak-anak kecil kalian karena di waktu itu syatan bertebaranya.” (HR. Ath-Tabrani dari Abdullah bin Abbas berupa hadits Hasan).
Menurut Syaikh Muhammad Abddurrauf al-Manawiy dalam kitab Faidhu al-Qadir Syarah Jami’ ash-Shaghir milik Syaikh Jalaluddin Abdurrahman bin Bakr as-Suyuthi saat menjelaskan hadits ini mengatakan: “Larang tersebut berlaku setiap hari sampai berlalu awal waktu ‘Isya sebagimana disebut dalam hadits riwayat yang lain. Alasannya menurut beliau:
وإنما أمر بكفهم في ذلك الوقت لأن الشمس سلطان قاهر فلات قاومها الأرواح المارجية، بل تمسك عن التصرفات ما دام ظاهرا في العالم السفلي، فإذا استتر عنه في مغيبه صارت الشياطين كأنهم قد انطلقوا من حبس، فتندفع دفعة رجل واحد، فمهما صادفوه من الصبيان في تلك الحالة أصابوه فآذوه، فإذا ذهبت فوعة العشاء تفرقوا وتبددوا، فهذا سر أمر المصطفى صلى الله عليه وسلم بذلك
“Perintah melarang anak-anak kecil di waktu-waktu itu karena Matahari ibarat raja yang punya kuasa, ruh-ruh (makhluk-makhuk) yang tercipta dari unsur api tidak kuasa melawannya bahkan mereka tertahan dari aktifitasnya selama mereka berada di alam bawah (dunia arwah). Ketika matahari tertutup (terbenam) dalam peraduannya, syetan-syetan itu seakan terbebas dari penjara. Mereka segara keluar bergerombol seperti satu sosok. Ketika mereka berpapasan dengan anak-anak kecil di waktu itu, maka mereka akan membentur dan menyakitinya dan ketika awal waktu Isya’ berlalu, mereka terpisah-pisah dan menyebar. Ini adalah rahasia urusan Rasulullah ﷺ dengan hal itu.”
Selain hadits di atas terdapat hadits lain dengan redaksi yang berbeda:
احبسوا صبيانكم حتى تذهب فوعة العشاء، فإنها ساعة تخترق فيها الشياطين
“Cegahlah anak-anak kalian (berada diluar rumah) sampai berlalu awal waktu ‘Isya, karena saat itu merupakan waktu syetan bertebaran”. (HR. Hakim dalam kitab al-Adab dari Jabir bin Abdullah mengikut syarat hadits Muslim dan ditetap oleh adz-Dzahabiy).
Syaikh Muhammad Abddurrauf dalam kitab yang sama menjelaskan isi kandungan hadits ini. Beliau menuliskan:
فيها الشياطين أي مردة الجن فإن أول الليل محل تصرفهم وحركتهم في أول انتشارهم أشد اضطرابا. وقال ابن الجوزي: إنما خيف على الصبيان منهم تلك الساعة لأن النجاسة التي تلوذ بها الشياطين موجودة فيهم غالبا والذكر الذي يحترس به منهم مفقود من الصبيان غالبا
Yang dimaksud dari kata “asy-Syayathin” adalah Jin durhaka. Sesungguhnya awal malam adalah tempat aktifitas dan pergerakan mereka. Lebih-lebih pada saat kemunculan dan bertebarannya mereka di awal malam. Ibnu al- Jauzi berkata : “Sangat dikhawatirkan terjadi pada anak-anak ketika waktu tersebut, karena biasanya pada anak-anak kecil terdapat najis yang mana syetan akan menghampiri dan menikmati itu. Ditambah lagi anak-anak kecil biasanya belum bisa melindungi diri mereka dengan dzikir dari fitnahnya syetan tersebut.
Juga terdapat hadits dari riwayat Jabir bin Abdullah ra dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:
استجنح الليل أو قال جنح الليل فكفوا صبيانكم فإن الشياطين تنتشر حينئذ فإذا ذهب ساعة من العشاء فخلوهم وأغلق بابك واذكر اسم الله وأطفئ مصباحك واذكر اسم الله وأوك سقاءك واذكر اسم الله وخمر إناءك واذكر اسم الله ولو تعرض عليه شيئا
“Jika malam datang menjelang, atau malam telah membentangkan sayapnya. Maka cegahlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu isya’, maka lepaskan mereka. Tutuplah pintumu dan berzikirlah kepada Allah ﷻ (mengucapkan bismillah pen), matikan lampu-lampumu, Ikatlah kantong air tempat minumanmu, berzikirlah kepada Allah ﷻ, tutuplah bejanamu, berzikirlah kepada Allah ﷻ, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di atasnya” (HR. Bukhari).
Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathu al-Bari bi Syarhi Shahih al-Bukhari saat menjelaskan hadits ini berkata:
والحكمة في انتشارهم حينئذ أن حركتهم في الليل أمكن منها لهم في النهار ، لأن الظلام أجمع للقوى الشيطانية من غيره ، وكذلك كل سواد . ولهذا قال في حديث أبي ذر فما يقطع الصلاة قال : الكلب الأسود شيطان أخرجه مسلم
“Hikmah dari tersebarnya mereka pada waktu-waktu itu, bahwa pergerakan mereka di malam hari, tidak menutup kemungkinan mereka juga beraktifitas di siang hari karena gelap adalah dapat mengumpulkan kekuatan syetan di banding lainnya begitu juga segala yang sifat hitam. Kerena ini Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits riwayat Abu dzar tentang sesuatu yang memutus sholat. Beliau bersabda: Ajing hitam adalah syetan. (HR. Muslim). Waallahu A’lamu
Penulis : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
✍️ Syaikh Muhammad Abddurrauf al-Manawiy| Faidhu al-Qadir Syarah Jami’ ash-Shaghir| Daru al-Kutub al-Ilmiyah jil 1 hal 225, 203
✍️ Al-Hafidz Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqailaniy| Fathu al-Bari bi Syarhi Shahih al-Bukhari| Daru al-Ma’rifah juz 6 hal 503-504.