Syaikhona Moh. Kholil Menyemai Nasionalisme dengan Mendidik Para Santrinya

oleh -3,199 views

Syaichona. net- Sejarah perlawanan kaum santri melawan kolonialisme diabadikan dalam literatur sejarah. Dalam perjalanan sejarah berbangsa dan bernegara, heroisme kaum santri itu kemudian dimonumenkan dalam sebuah peringatan yang secara rutin diselenggarakan oleh negara sebagai Apresiasi terhadap perjuangan kaum santri yaitu ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Hal tersebut merupakan satu dari sekian banyak bukti bahwa kalangan Pesantren memiliki andil besar dalam setiap tahapan-tahapan sejarah bangsa dalam berbagai bentuk kontribusi mulai dari pendidikan, perlawanan kultural hingga perlawanan fisik melawan kolonialisme.

Baca Juga : Gedung Menjadi Miring Ketika diinjak Syaikhona Moh. Kholil

Perjuangan kaum santri tersebut tidaklah lepas dari peran Syaikhona Moh. Kholil Bangkalan yang banyak melahirkan ulama yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Pesantren-pesantren diberbagai penjuru Nusantara.

Syaikhona Moh. Kholil juga secara bersamaan melahirkan banyak kader yang memperjuangkan nasib bangsa termasuk dari belenggu kolonialisme, Pesantren-pesantren di Tanah Jawa yang saling terkoneksi satu sama lain dengan jejaring yang simpulnya merujuk kepada Syaikhona Moh. Kholil.

Selain menjadi Pusat Pendidikan masyarakat juga menjadi basis perlawanan dimasa-masa perjuangan memperebutkan kemerdekaan. Bahkan, dalam sebagian riwayat yang bersambung dari mulut kemulut dikalangan masyarakat Bangkalan Pesantren Demangan yang diasuh oleh Syaikhona Moh. Kholil juga pernah menjadi persembunyian para pejuang kemerdekaan.

Hal itulah oleh banyak kalangan dikaitkan dengan riwayat bahwa Syaikhona Moh. Kholil pernah dimasukkan ke penjara oleh tentara kolonial.

Keterlibatan para santri Syaikhona Moh. Kholil dalam medan pertempuran serta pergerakan-pergerakan yang diprakarsai oleh alumni Demangan asuhan Syaikhona Moh. Kholil telah banyak diabadikan dalam sejarah.

Tokoh-tokoh pesantren yang kemudian diakui oleh negara sebagai Pahlawan Nasional seperti Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari, KH. Abdul Wahhab Hasbullah, KH. As’ad Syamsul Arifin adalah sebagian dari ribuan santri-santri Syaikhona Moh. Kholil yang terlibat sebagai pasukan pertempuran.

Hal ini tidak terlepas dari peran sang Maha Guru Ulama Nusantara, Syaikhona Moh. Kholil Bangkalan Madura, dimana pesantren Demangan asuhannya dalam posisinya sebagai pamungkas pengembaraan ilmiah para santri serta menjadi tempat persemaian Nasionalisme menentukan sejarah perjuangan kebangsaan.

Selain itu ada sebuah buku catatan sejarah (manuskrip) tulisan tangan Syaikhona Moh. Kholil dengan tegas menyebutkan tentang kecintaan terhadap tanah air itu merupakan sebagian dari iman dengan jargon “Hubbul Waton Minal Iman” yang sering menjadi semangat juang para santri dan umat Islam secara umum dan disuarakan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari hingga melahirkan fatwa resolusi jihad.

Publisher : Fakhrul

Dinukil dari Buku Sirah Syaichona Moch. Cholil “Meneladani Jejak dan Perjuangan Sang Maha Guru”

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.