“Pepatah arab mengatakan bahwa almahabbah Mamb’aul iman, yang artinya, cinta adalah sumber keimanan,” Tutur KH. Reza Ahmad Zahid dalam acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Ponpes Syaichona Moh Cholil Bangkalan, Selasa/23/9/23.
Gus Reza, sapaan akrabnya, menyampaikan stetmen demikian ketika menjelaskan kecintaan para sahabat terhadap nabinya, Muhammad SAW. Beliau menyampaikan bahwa rasa cinta memiliki pengaruh besar dalam hal kepercayaan seseorang.
“Ketika mahabbah seseorang itu tinggi maka iman seseorang itu juga tinggi, sebaliknya jika mahabbah seseorang itu rendah maka iman seseorang itu juga rendah, orang itu kalau sudah cinta maka pasti akan mempercayai apa yg dikatakan oleh orang yang dicintainya,” Urai Gus Reza.
Diantara sahabat yang beliau kisahkan adalah sahabat Abu Bakar as-Siidq R.A. tatkala mendampingi Rasulullah SAW di gua tsur, dimana saat itu Abu bakar Ash-Shiddiq mampu menahan gigitan ular demi menjaga Rasulullah SAW yang ada di pangkuannya sebab kuatnya rasa cinta yang dimiliki Abu bakar kepada Rasulullah SAW.
“Didalam cinta itu ada beberapa tanda Diantaranya, Kamu akan memberikan segala sesuatu kepada orang yang dicintainya.Sama halnya dengan kisah Abu Bakar as-Siddiq yang melindungi Nabi Muhammad di gua tsur, begitu masuk ke dalam beliau menemukan banyak lubang, beliau tutupi semua dengan kainnya tinggal satu lubang yg ditutupi dengan kakinya sehingga beliau kemudian digigit ular.” Uangkap Gus Reza.
Namun disisi lain, menurut Gus Reza ular yang menggigit sahabat Abu Bakar bukan karena ingin memangsa mereka, melainkan karena dia terhalang untuk berjumpa dengan Rasulullah SAW yang sudah lama ditunggu-tunggu oleh ular tersebut.
“Tatkala ular ditanya oleh Rasulullah SAW perihal perbuatannya yang telah menggigit sahabat Abu bakar ular tersebut menjawab : Wahai Rasulullah, sejak pertama kali aku diciptakan yang ku lihat pertama kali adalah namamu bersanding dengan nama Allah SWT, sehingga aku tak henti-hentinya menyebut namamu, dan aku yakin engkau adalah orang itu, sehingga aku menggigit sesuatu yang menghalangiku untuk berjumpa denganmu,” Jelas Gus Reza.
Diantara isi tausiyahnya beliau menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam kuatnya agama, salah satu bukti perannya adalah bahwasanya yang pertama kali merayakan hari kelahiran Rasulullah SAW adalah seorang istri Khalifah, yaitu Jurosyiah, namun ada yang mengatakan namanya adalah Khoizuron.
“Orang pertama kali yang membuat acara mulidan menggangungkan nabi adalah perempuan, yang bernana Jurosyiyah, dan ada qil khoizuron istri daripada Kholifah Muhammad Ibnu al-mansur al-Abbas, ibunda daripada Khalifah Musa al-hadi dan ibunda daripada Khalifah Harun al-Rasyid.” Tutur Gus Reza.
Penulis : Fakhrullah
Editor : Fakhrul