Dalam redaksi kitab Hasyiah at-Tarmasi disebutkan bahwa ada larangan untuk mengeraskan suara saat sholat jika dapat mengganggu kekhusyuan orang lain.
Kemudian dari itu ulama menganalogiaknnya secara luas, artinya tidak hanya dalam mengeraskan suara saja yang dilarang, namun segala hal yang dapat menggangu orang lain, baik dapat menggangu orang lain yang sedang sholat, membaca al-Qur’an, dan bahkan orang yang sedang tidur. Sebagaimana redaksi yang disampaikan
حاشية الترمسي ج ٢ ص ٣٩٦ ـ ٣٩٧
(ويحرم ) علي كل احد (الجهر) في الصلاة و خارجها (ان شوش علي غيره) من نحو مصل او قارئ او نائم للضرر و يرجع لقول المتشوش و لو فاسقا لانه لا يعرف الا منه وما ذكره من الحرمة ظاهر لكن ينافيه كلام المجموع و غيره فانه كالصريح في عدمها الا ان يجمع بحمله علي ما اذا خف التشويش . (قوله علي ما اذا خف التشويش ) اي و ما ذكره المصنف من الحرمة علي اذا اشتد و عبارة الايعاب ينبغي حمل قول المجموع وان اذي جاره علي ايذاء خفيف لا يتسامح به بخلاف جهر يعطله عن القران بالكلية
Dan fakta yang terjadi saat ini hampir setiap orang, terlebih umat muslim mayoritas adalah pengguna Handphone (HP). Tidak jarang dari mereka membawa HP saat melaksanakan sholat, sehingga orang disekitarnya menjadi terganggu ketika HP nya berdering.
Oleh karena itu ulama memerinci hukum membawa HP saat melaksanakan Sholat sebagai berikut:
A. Makruh Jika HP tersebut berpotensi dapat menghilangkan kekhusyuan sholat, baik kepada dirinya ataupun kepada orang lain (meskipun non aktif).
B. Haram jika ada keyakinan akan menggangu orang lain.
Perincian tersebut bertendensi terhadap penjelasan Syeikh Muhammad Mahfudz at-Tarmasi al-Jawi dalam kitab Hasyiah at-Tarmasi ala manhaj al-Qawim di atas ketika menjelaskan keharaman mengeraskan suara jika dapat menggangu orang lain.
Baca Juga : Hukum Tidak Shalat Jumat Karena Takut dipecat
Dan juga pendapat Syeikh Sulaiman bin Umar al-Ujaily al-Jamal dalam kitab Hasyiah al-Jamalnya yang merupakan komentar terhadap kitab Fathul Wahhab karya Syeikh Zakaria al-Ansory ketika menjelaskan hal-hal yang dimakruhkan dalam sholat. Sebagaimana redaksi
(قَوْلُهُ وَطَرِيقُ) لَوْ صَلَّى فِي مَسْجِدٍ حَيْثُ يَقَعُ الْمُرُورُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَإِنْ كَانَ بِحَيْثُ يُذْهِبُ الْخُشُوعَ كُرِهَ وَإِلَّا كَأَنْ غَمَّضَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَذْهَبْ خُشُوعُهُ فَلَا كَذَا قَرَّرَهُ م ر اهـ سم.
[الجمل ,حاشية الجمل على شرح المنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطلاب ,1/444]
Ditambah lagi di bab Sholat khouf beliau menyampaikan kemakruhan membawa alat pelindung ketika perang, hal itu dikarenakan alat pelindung yang berat dapat menyibukkan dirinya sewaktu sholat, sehingga dapat mengganggu kekhusyuan. Sebagaimana redaksi kitab
(وَسُنَّ) لِلْمُصَلِّي صَلَاةِ الْخَوْفِ (فِي هَذِهِ الْأَنْوَاعِ) الثَّلَاثَةِ (حَمْلُ سِلَاحٍ) بِقُيُودٍ زِدْتهَا بِقَوْلِي (لَا يَمْنَعُ صِحَّةً) لِلصَّلَاةِ (وَلَا يُؤْذِي) غَيْرَهُ (وَلَا يَظْهَرُ بِتَرْكِهِ) أَيْ تَرْكِ حَمْلِهِ (خَطَرٌ) احْتِيَاطًا
(قَوْلُهُ لَا مَا يَدْفَعُ) بَلْ يُكْرَهُ حَمْلُ مَا يَدْفَعُ لِكَوْنِهِ ثَقِيلًا يَشْغَلُ عَنْ الصَّلَاةِ كَالْجَعْبَةِ كَمَا نَقَلَهُ فِي الْمَجْمُوعِ عَنْ الشَّيْخِ أَبِي حَامِدٍ وَالْبَنْدَنِيجِيّ اهـ. شَرْحُ م ر
[الجمل ,حاشية الجمل على شرح المنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطلاب ,2/74]
Dari beberapa redaksi yang disampaikan oleh ulama tersebut dapat disimpulkan bahwa Haram jika yakin dapat menggangu orang lain, makruh jika ada prasangka akan menghilangkan kekhusyuan sholat baik bagi dirinya atau orang lain, dan mubah (boleh) jika tidak ada prasangka atau keyakinan dapat menggangu dirinya ataupun orang lain. Allahu a’lam.
Author : Fakhrullah
Editor : Fakhrul
Referensi:
– Hasyiah at-Tarmasi | Syeikh Muhammad Mahfudz at-Tarmasi.
– Hasyiah al-Jamal | Syeikh Sulaiman bin Umar al-Ujaily al-Jamal |Maktabah Syamilah.