Pondok Pesantren Putri Syaichona Moh Cholil Bangkalan gelar upacara kemerdekaan Republik Indonesia, bertempat di halaman Pondok Pesantren. Kamis, 17 Agustus 2023.
Di Pondok Pesantren ini upacara kemerdekaan Indonesia digelar dua kali, yang pertama hanya diikuti santri putra, bertempat di halaman Madrasah al-Ma’arif Ponpes Syaichona Moh Cholil, dan yang kedua khusus santri putri yang bertempat di halaman aula Pondok Pesantren.
Upacara yang diikuti santri putra berlangsung mulai jam tujuh pagi sampai jam sembilan, kemudian disusul upacara yang hanya diikuti santri putri mulai jam sembilan sampai jam sebelas Waktu Indonesia Barat.
Untuk upacara di Pondok putri ini ada sekitar seribu lebih peserta, karena diikuti oleh semua santri putri tingkat angkatan, yakni mulai kelas satu Ibtidaiyah sampai kelas tiga Tsanawiyah. Selain itu juga ikut serta dalam merefleksikan hari kemerdekaan ini para Ustadzah dan segenap pengurus Pondok Pesantren putri.
KH. Muhammad Nasih Aschal selaku Inspektur upacara menyampaikan bahwa Indonesia berbeda dengan negara-negara lain dalam mendeklarasikan kemerdekaannya, karena menurut beliau Indonesia merupakan satu-satunya negara yang merdeka dengan mengusir penjajah.
“Satu-satunya kemerdekaan di dunia yang merdeka dengan diperjuangkan oleh para pahlawan adalah Indonesia”, Tutur Ra Nasih, sapaan akrabnya.
Ra Nasih juga mengungkapkan bahwasanya dalam upaya memperjuangkan kemerdekaan itu, para santri memiliki posisi yang sangat urgent dalam berperan.
“Kita tau betapa besar perjuangan dari para guru kita, meledaknya pertempuran di Surabaya menggugurkan ribuan santri, bercucuran darah para santri.” Ungkap Ra Nasih.
Diakhir pidatonya beliau berharap untuk bisa mengemban amanah daripada para pahlawan yang telah gugur demi menjaga keutuhan Negara kesatuan Republik Indonesia.
“Kami berharap semoga kita para santri sebagai generasi penerus mampu mempertahankan, melanjutkan serta mengembangkan apa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita.” Harap Ra Nasih diakhir pidatonya.
Author: Adibah key
Editor: Fakhrullah