Memerangi Orang Kafir Bukan Berarti Islam Tidak Rahmatan Lil Alamin

oleh -230 views

Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam, karena Rasulullah ﷺ Sang Pemegang titah diutus sebagai rahmatan lil alamin sebagaimana yang difirmankan Allah ﷻ dalam al-Qur’an:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107).

Namun kemudian timbul sebuah pertanyaan, jika Rasulullah ﷺ diutus sebagai rahmat bagi semesta alam. Kenapa Rasulullah ﷺ dan umat Islam kala itu memerangi orang kafir yang tidak mau tunduk pada Islam?

Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantaniy dalam kitabnya Madariju ash-Shu’ud ila Iktisa’i al-Burud saat mengartikan Ayat tersebut memberikan jawabannya. Berikut simak selengkapnya pemaparan beliau:

أن الله تعالى أرسله إلى الناس رحمة لهم في الدين والدنيا أما فى الدين فلانه ﷺ بعث والناس في جاهلية وضلال متحيرون لطول مدتهم ووقوع الاختلاف في كتبهم ولا سبيل لهم إلى الحق فدعاهم إلى الله وبين لهم سبيل الصواب وأما فى الدنيا فإنهم خلصوا به من الذل ونصروا ببركة دينه. فإن قيل كيف كان رحمة للعالمين وقد جاء بالسيف للمتكبرين المعاندين فنزل بهم الغم والخوف وفنى أكثرهم. فالجواب أن من خالفه ولم يتبعه فإنما أتى من عند نفسه حيث استكبر وعاند وضيع نصيبه منها. ومثاله كما قاله الزمخشري أن يفجر الله عينا غديقة فيسقى ناس مواشيهم و زروعهم بمائها فيفلحوا و يبقى ناس مفرطون عن السقى فيضيعون، فالعين فى نفسها نعمة من الله تعالى و رحمة للفريقين لكن جعلها الكسلان محنة على نفسه حيث حرمها ولم ينتفع بها جعلنا الله من عباده المفلحين.

“Sesungguh Allah ﷻ mengutusnya kepada manusia sebagai rahmat dalam agama dan dunia. Adapun (menjadi rahmat) dalam agama karena saat Rasulullah ﷺ diutus, manusia berada dalam kebodohan, tersesat dan kebingungan sebab lamanya waktu (tidak adanya utusan Allah ﷻ) bagi mereka, terjadinya perselisihan dalam kitab-kitab mereka dan tidak adanya jalan yang bisa menunjukan mereka menuju kebenaran. Kehadiran Rasulullah ﷺ mengajak mereka kembali pada Allah ﷻ dan menunjukan pada mereka pada jalan yang benar. Sedangkan (menjadi rahmat) di dunia, terutusnya Rasulullah ﷺ menjadikan mereka selamat dari kehinaan dan sebab berkah agama yang dibawanya, mereka bisa tertolong.

Kemudian jika ada yang bertanya, bagaimana bisa terutusnya Rasulullah ﷺ sebagai rahmat bagi alam semesta? Bukankah Rasulullah ﷺ datang dengan membawa pedang untuk orang-orang yang sombong dan orang-orang yang menentang sehingga menyebabkan mereka menderita, ketakutan dan kebanyakan dari mereka binasa terbunuh? Jawabnya, bahwa orang-orang yang menyalahi dan tidak mau ikut pada ajakan Rasulullah ﷺ, pada dasarnya timbul dari dirinya sendiri dengan menampakan kesombongan, menentang dan menyia-nyiakan bagian (rahmat) yang diberikan kepadanya. Perumpamaanya menurut Syaikh al-Zamakhsyariy, (Rasulullah ﷺ ) bagaikan sumber mata air tawar yang dikaruniakan Allah ﷻ. Dari mata air itu manusia bisa memberi minum binatang ternaknya dan mengairi sawah-sawahnya sehingga mereka bisa hidup sejahtera. Sedangkan manusia yang tidak mau menggunakan, mereka menyia-nyiakan mata air itu. Pada dasarnya mata air tersebut merupakan nikmat pemberian Allah ﷻ dan rahmat bagi kedua kelompok manusia namun karena kemalasannya, tidak mau menerima dan memanfaatkan mata air itu, yang menjadikan mereka tertimpa petaka. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita semua orang-orang beruntung. Amin

Penulis: Abdul Adzim

Referensi:

✍️ Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantaniy|Madariju ash-Shu’ud ila Iktisa’i al-Burud| Thoha Putra Semarang hal. 32.

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.