Syaichona.net- Orang menulis itu pada hakikatnya sangat menyenangkan dan banyak manfaatnya, baik kepada diri sendiri atau kepada orang lain. Di antara manfaat jika kita menulis, kita bisa mendokumentasikan karya atau pemikiran para ulama luar biasa dengan bahasa yang kita inginkan hingga bisa dibaca oleh banyak kalangan. Dan yang paling nyata kegunaan dari menulis adalah melawan lupa serta bisa di-update ulang ketika dibutuhkan.
Al-Imam Imam Asy-Syafi’i ra berkata di dalam salah satu syairnya:
العلم صيــــــد والكتابة قيده # قيـــــد صيودك بالبال الواثقه
فمن الحـماقة أن تصيد غزالة # وتتركها بين الخــلائق طالقه
“Ilmu itu bagaikan binatang buruan, dan tulisan adalah tali untuk mengikatnya
maka ikatlah binatang buruanmu dengan tali yang kuat.
Dan merupakan kebodohan jika engkau sudah mendapatkan kijang sebagai binatang buruan kemudian engkau membiarkannya bebas lari diantara makhluq-makhluq lainnya.“
Lagi pula betapa banyak karya para ulama dalam literatur mereka yang belum kita eksplor dan kita konsumi. Sayang jika karya emas mereka kita buang dan diabaikan begitu saja.
Ibnu al-Jauziy al-Baghdady (w. 597 h) dalam pengantar salah satu kitabnya Shaidu al-Khatir mengatakan:
لما كانت الخواطر تجول في تصفح أشياء تعرض لها، ثم تعرض عنها فتذهب، كان من أولى الأمور حفظ ما يخطر لكيلا ينسى. وقد قال عليه الصلاة والسلام: قيدوا العلم بالكتابة. وكم قد خطر لي شيء، فأتشاغل عن إثباته فيذهب، فأتأسف عليه. ورأيت من نفسي أنني كلما فتحت بصر التفكر، سنح له من عجائب الغيب، ما لم يكن في حساب، فأنثال عليه من كثيب التفهيم ما لا يجوز التفريط فيه، فجعلت هذا الكتاب قيداً – لصيد الخاطر – والله ولي النفع، إنه قريب مجيب
“Tatkala khawatiran berkeliaran dalam lembaran buku-buku yang dibedah, kemudian berusaha mengambil isinya lalu setelah itu menghilang. Maka cara yang terbaik menghafalkan isi (buku) yang dikhawatirkan hilang agar tidak lupa. Sungguh Rasulullah ﷺ telah bersabda:
“Ikatlah ilmu dengan tulisan.”
Dan betapa aku sering khawatir akan hilangnya sesuatu (yang aku baca), lalu aku berusaha menyimpannya namun akhirnya hilang dan aku dibuatnya menyesal. Aku sendiri sering mengalami, ketika cakrawala pemikiran aku buka, lantas masuk keajaiban-ajaiban (ilmu) yang tidak pernah aku duga. Lalu muncul tumpukan mutiara pemahaman yang berharga. Maka dari itu aku jadikan tulisan ini sebagai pengikat hewan buruan rasa khawatiranku. Dan Allah ﷻ yang mengatur segala kemanfaatan. Dialah Dzat Maha Dekat dan Maha Mengabulkan doa.”
Imam asy-Sya’bi ra pernah berkata :
إذا سمعت شيئا فأكتبه ولو في الحائط
“Jika aku mendengar sesuatu, maka aku tulis walaupun di tembok “
Dan Said bin Jubair ra seorang ulama tabi’in juga berkata:
ربما أتيت ابن عباس فكتبت في صحيفتي حتى أملأها، كتبت في نعلي حتى أملأها، و كتبت في كفِّي .و قد قيل : يا أبا عبد الله، أنت قد بلغت هذا المبلغ، وأنت إمام المسلمين، حتى متى مع المحبرة؟ فقال: مع المحبرة إلى المقبرة
“Kadang-kadang aku datang kepada Ibnu Abbas ra, dari sana aku bisa menulis darinya dalam buku catatanku sampai penuh, dan aku juga bisa menulis di sandalku sampai penuh, dan aku juga bisa menulis di telapak tanganku sampai penuh. “ Ketika beliau ditanya : “ Wahai Abu Abdillah, Anda sudah sampai derajat seperti ini, dan Anda sudah menjadi imam kaum Muslimin (dalam bidang ilmu), sampai kapan Anda berhenti dari menulis? Beliaupun menjawab : “Menulis sampai masuk kuburan “. Subhanallah…
?????? ????? ???????? ???? ???? ????? ???? ?????????? ???? ???? ???? ??? ????? ????. ????
Penulis : Abdul Arsim
Publisher : Fakhrul
Referensi:
✍️ Syaikh Abu Bakar Ahmad bin Ali bin Tsabit bin Ahmad bin Mahdi al-Khatib al-Baghdadiy| Taqyidi al-Ilmi li al-Khatib al-Baghdadiy| Al-Maktabah asy-Syamilah hal 69.
✍️ Al-Hafid Jamaluddin Abu al-Faraj Abdurrahman bin Ali Ibnu al-Jauziy al-Baghdadiy| Shaidu al-Khatir| Daru al-Kutub al-Ilmiyah hal 13.
✍️ Syaikh Badruddin Abu Muhammad Mahmud bin Ahmad al-Ainiy| Umdatu al-Qaris Syarhu Shahih al-Bukhariy| Daru al-Kutub al-Ilmiyah juz 2 hal 251.
✍️ Syaikh Muhammad Said bin Muni’ al-Hasyimiy al-Bashriy Ibnu Said| At-Thabaqatu al-Kubro| Daru al-Kutub al-Ilmiyah juz 6 hal 268.