Banyak para pelajar Islam yang ingin menghafal al-Qur’an khususnya para Santri yang sedang menuntut ilmu di Pesantren. Namun tidak semua pelajar bisa mendapatkan gelar Hafidz al-Qur’an karena selain banyak, mereka harus istiqamah menghafal dan men-taqrar (mengulangi hafalan) setiap hari sembari membagi waktu mempelajari ilmu-ilmu lainnya.
Lalu bagaimana caranya agar bisa cepat menghafal 30 Juz al-Qur’an di luar kepala?
Para guru al-Qur’an di Pesantren-pesantren dalam mengajar para Santri, biasanya tidak hanya memberikan trik-trik jitu dalam metode menghafal al-Qur’an. Tapi mereka juga memberikan ijazah doa khusus agar anak didiknya dibukakan hatinya oleh Allah ﷻ hingga bisa cepat menghafal. Dan salah satu amalan yang rutin dikerjakan adalah sebagainama anjuran hadits berikut:
١- حدثنا الحسين بن إسحاق التستري ثنا هشام بن عمار ثنا محمد بن إبراهيم القرشي حدثني أبو صالح عن عكرمة عن ابن عباس قال : قال علي بن أبي طالب : يا رسول الله القرآن ينفلت من صدري فقال النبي صلى الله عليه و سلم : أعلمك كلمات ينفعك الله بهن وينفع من علمته ؟ قال : نعم بأبي أنت وأمي قال : صل ليلة الجمعة بأربع ركعات تقرأ الركعة الأولى بفاتحة الكتاب و “يس” وفي الثانية بفاتحة الكتاب “حم” الدخان وفي الثالثة بفاتحة الكتاب و”ألم تنزيل الكتاب” وفي الرابعة بفاتحة الكتاب و “تبارك” المفصل فإذا فرغت من التشهد فاحمد الله واثن عليه، وصل على النبيين واستغفر للمؤمنين ثم قل
“Al-Husain ibn Ishaq at-Tustari bercerita pada kami, Hisyaam ibn ‘Ammar bercerita pada kami, Muhammad ibn Ibrahim al-Qurasyi bercerita pada kami, Abu Shalih bercerita padaku, dari Iqrimah, dari Ibn Abbas ia berkata: “Ali ibn Abi Thalib ra berkata: ‘Wahai Rasulullah, hafalan al-Qur’anku hilang’. Nabi ﷺ lalu bersabda: ‘Apakah engkau mau Aku beri tahu beberapa bacaan yang dengannya Allah ﷻ akan memberimu dan orang yang engkau ajari, kemanfaatan?’ Ali ibn Abi Thalib ra menjawab: ‘Ya, demi ayah dan ibuku’. Nabi ﷺ bersabda: ‘Saat malam jum’at shalatlah empat rakaat. Rakaat pertama membaca al-Fatihah dan surat Yasin, rakaat kedua al-Fatihah dan surat Hamim (ad-Dukhan), rakaat ketiga al-Fatihah dan Aliflaammim tanzil (as-Sajdah), dan rakaat keempat al-Fatihah dan surah at-Tabarak al-Mufasshol. Selesai tasyahud, bacalah hamdalah serta pujian pada Allah ﷻ, bacalah sholawat pada para nabi, mintalah ampun untuk orang-orang mukmin lalu bacalah doa:
اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِتَرْكِ الْمَعَاصِي أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي وَارْحَمْنِي مِنْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا يَعْنِينِي، وَارْزُقْنِي حُسْنَ النَّظَرِ فِيمَا يُرْضِيكَ عَنِّي، اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ ذَا الْجَلالِ وَالأكرامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِي لا تُرَامُ، أَسْأَلُكَ يَا اللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلالِكِ وَنُوِرِ وَجْهِكِ أَنْ تلتزمَ قَلْبِي حُبَّ كِتَابِكَ كَمَا عَلَّمْتَنِي، وَارْزُقْنِي أَنْ أَتْلُوَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي يُرْضِيكَ عَنِّي، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تُنَوِّرَ بِالْكِتَابِ بَصَرِي، وتُطْلِقَ بِهِ لِسَانِي، وتُفَرِّجَ بِهِ عَنْ قَلْبِي، وتَشْرَحَ بِهِ صَدْرِي، وتَسْتَعْمِلَ بِهِ بَدَنِي، وتُقَوِّيني عَلَى ذَلِكَ، وَتُعِينَنِي عَلَيْهِ، فَإِنَّهُ لا يُعِينُنِي عَلَى الْخَيْرِ غَيْرُكَ، وَلا يُوَفِّقُ لَهُ إِلا أَنْتَ.
Artinya: “Ya Allah, berilah aku rahmat dengan meninggalkan berbagai maksiat selama engkau memberiku kehidupan. Dan berilah aku rahmat terhindar dari memaksakan diri melakukan hal yang memberatkanku. Berilah aku rizki berupa baiknya penglihatan dalam apa yang membuat Engkau ridha akanku. Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Pemiliki keagungan, kehormatan dan kemuliaan yang tidak bisa diharapkan. Aku meminta pada-Mu ya Allah ya rahman, demi keagungan-Mu dan cahaya dzat-Mu, buatlah hatiku dapat mencintai kitab-Mu seperti halnya yang Engkau ajarkan padaku. Berilah aku rizki dapat membaca-Nya sesuai teladan yang Engkau sukai dariku. Dan aku minta, dengan berkah Al-Qur’an, berilah cahaya pada mataku, gerakkan lisanku pada Al-Qur’an, buatlah hatiku bahagia dengan-Nya, lapangkan dadaku dengan-Nya, buatlah badanku mengamalkan ajaran-Nya, dan kuatkan diriku untuk melakukan kesemua itu dan berilah aku pertolongan untuk menjalankannya. Sesungguhnya tidak ada yang menolongku pada kebaikan selain Engkau,dan tidak ada yang memberikan petunjuk selain-Mu.”
فافعل ذلك ثلاث جمع أن خمسا أو سبعا تحفظه بإذن الله وما أخطأ مؤمنا قط فأتى النبي صلى الله عليه و سلم بعد ذلك بسبع جمع فأخبره بحفظه القرآن والحديث فقال النبي صلى الله عليه و سلم : مؤمن ورب الكعبة علم أبا حسن علم أبا حسن.
“Lakukanlah dalam 3, 5 atau 7 Jum’at (pekan) maka hal itu akan menjaga hafalanmu. Ia tidak menyalahhi seorang pun. Setelah itu, Ali mendatangi Nabi setelah 7 minggu, kemudian mengkhabari beliau tentang hafalan al-Qur’an dan haditsnya.” Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda: “seorang Mukmin beserta Tuhan Ka’bah telah mengajarkan Bapak Hasan, Dia telah mengajarkan Bapak Hasan. (beliau mengulangnya sampai 2 kali).
٢- حدثنا يحيى بن أيوب العلاف المصري ثنا أبو طاهر بن السرح ثنا أبو محمد موسى بن عبد الرحمن الصنعاني المفسر حدثني ابن جريج عن عطاء عن ابن عباس رضي الله عنه عن النبي قال ( ح ) وحدثنا مقاتل بن حيان عن مجاهد عن ابن عباس رضي الله عنه عن النبي قال من سره أن يوعيه الله عز و جل حفظ القرآن وحفظ أصناف العلم فليكتب هذا الدعاء في إناء نظيف أو في صحفة قوارير بعسل وزعفران وماء مطر ويشربه على الريق وليصم ثلآثة ايام وليكن إفطاره عليه فإنه يحفظها إن شاء الله عز و جل ويدعو به في أدبار صلواته المكتوبة
“Yahya bin Ayyub al-Allaf al-Mashriy bercerita pada kami, Abu Thahir bin as-Sarah bercerita pada kami, Abu Muhammad Musa bin Abdurrahman ash-Shan’aniy al-Mufassir bercerita pada kami, Ibnu Juraij bercerita padaku dari Atha’ dari Ibnu Abbas ra dari Nabi ﷺ, berupa hadits hasan. Beliau bersabda. Muqatil bin Hayyan bercerita pada kami dari Mujahid dari Ibnu Abbas ra dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
“Barang siapa yang ingin dimudahkan oleh Allah ﷻ untuk menghafal al-Qur’an dan menghafal berbagai macam ilmu. Caranya: Tulislah do’a berikut ini pada wadah yang bersih, atau pada piring kaca dengan dicampur madu, za’faran, dan air hujan untuk diminum setiap hari. Berpuasa tiga hari, serta berbuka dengannya dan bacalah berdo’a tersebut setiap selesai sholat maktubah. Berikut doanya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّكَ مَسْئُولٌ، لَمْ يُسْأَلْ مِثْلُكَ، وَلا يُسْأَلُ، أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ رَسُولِكَ وَنَبِيِّكَ، وَإِبْرَاهِيمَ خَلِيلِكَ وَصَفِيِّكَ، وَمُوسَى كَلِيمِكَ وَنَجِيِّكَ، وَعِيسَى كَلِمَتِكَ وَرُوحِكَ، وَأَسْأَلُكَ بِصُحُفِ إِبْرَاهِيمَ، وَتَوْرَاةِ مُوسَى، وَزَبُورِ دَاوُدَ، وَإِنْجِيلِ عِيسَى، وَفُرْقَانِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَأَسْأَلُكَ بِكُلِّ وَحْيٍ أَوْحَيْتَهُ ، وَبِكُلِّ حَقٍّ قَضَيْتَهُ، وَبِكُلِّ سَائِلٍ أَعْطَيْتُهُ، وَأَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الَّتِي دَعَاكَ بِهَا أَنْبِيَاؤُكَ، فَاسْتُجِيبَ لَهُمْ، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الْمَخْزُونِ الْمَكْنُونِ الطُّهْرِ، الطَّاهِرِ، الْمُطَهَّرِ الْمُبَارَكِ، الْمَقْدِسِ، الْحَيِّ، الْقَيُّومِ، ذِي الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الْوَاحِدِ الأَحَدِ، الصَّمَدِ، الْفَرْدِ، الْوِتْرِ، الَّذِي مَلأَ الأَرْكَانَ كُلَّهَا، وَالَّذِي مِنْ أَرْكَانِكَ كُلِّهَا، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الَّذِي وَضَعْتَهُ عَلَى السَّمَاوَاتِ فَقَامَتْ، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الَّذِي وَضَعْتَهُ عَلَى الأَرَضِينَ فَاسْتَقَرَّتْ، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الَّذِي وَضَعْتَهُ عَلَى الْجِبَالِ فَرَسَتْ، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الَّذِي وَضَعْتَهُ عَلَى اللَّيْلِ فَأَظْلَمَ، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الَّذِي وَضَعْتَهُ عَلَى النَّهَارِ فَاسْتَنَارَ، وَأَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الَّذِي يَحْيَى بِهِ الْعِظَامُ وَهِيَ رَمِيمٌ، وَأَسْأَلُكَ بِكِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ بِالْحَقِّ، وَنُورِكَ التَّامِّ، أَنْ تَرْزُقَنِي حِفْظَ الْقُرْآنِ، وَحِفْظَ أَصْنَافِ الْعِلْمِ، وَتُثَبِّتَهَا فِي قَلْبِي، وَأَنْ تَسْتَعْمِلَ بِهَا بَدَنِي فِي لَيْلِي وَنَهَارِي أَبَدًا، مَا أَبْقَيْتَنِي يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ “
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu bahwasannya Engkaulah yang berhak diminta, tidak ada Dzat yang bisa dimintai sesuatu seperti-Mu. Aku memohon kepadamu melalui hak Muhammad Rasul dan Nabi-Mu, hak Nabi Ibrahim kekasih dan yang dicintai-Mu, hak Nabi Musa kalam dan penyemat-Mu, hak Nabi Isa kalimat dan ruh-Mu. Aku memohon dengan (berkah) Mushhaf Nabi Ibrahim, Taurat Nabi Musa, Zabur Nabi Daud, Injil Nabi Isa dan al-Qur’an Nabi Muhammad ﷺ. Aku memohon dengan (berkah)setiap wahyu yang Engkau wahyukan kepadanya, dengan setiap hak yang Engkau pastikan kepadanya, dengan setiap apa yang diminta yang Engkau berikan kepadanya. Aku memohon dengan asma-Mu yang para nabi-Mu berdoa dengannya, lalu Engkau kabul. Aku memohon dengan asma-Mu yang tersimpan, yang terpelihara, yang suci dan yang disucikan nan yang diberkahi. Yang Maha disucikan, Yanh Maha Hidup, Yang Berdiri Sendiri, Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan. Aku memohon dengan asma-Mu Yang Esa nan Yang Satu, Yang Maha Dibutuhkan, Yang Sendiri dan Yang Tunggal Yang Memenuhi semua tiang penyangga (segala sesuatu) dan Asma dari segala tiang (ciptaan-Mu). Aku memohon dengan nama-Mu yang Engkau letakan pada semua langit, hingga menjadi tegak. Aku memohon dengan nama-Mu yang Engkau letakan pada semua bumi, hingga menjadi tetap. Aku memohon dengan nama-Mu yang Engkau letakan pada semua gunung, hingga menjadi teguh. Aku memohon dengan nama-Mu yang Engkau letakan pada Malam, hingga menjadi gelap. Aku memohon dengan nama-Mu yang Engkau letakan pada siang, hingga menjadi bersinar. Aku memohon dengan nama-Mu yang Engkau hidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh. Aku memohon dengan kitab-Mu yang Engkau turunkan dengan hak dan cahaya-Mu yang sempurna. Berilah aku rezeki hafal al-Qur’an dan hafal segala macam ilmu serta tetapkan dalam hatiku. Dan Engkau pakaikan dengannya pada ragaku di malam dan siangku selamanya selagi engkau masih memberi kesempatan kepadaku. Wahai Dzat Yang Maha Pengasih lebih dari segala yang mengasihi. Waallahu A’lam
?????? ???? ???????????. ????
Penulis: Abdul Adzim
Referensi:
✍️ Al-Imam al-Hafidz Abu al-Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabraniy| Kitabu ad-Du’a| Daru al-Kutub al-Ilmiyah 396-398.