Syaichona.net- Hujjatu al-Islam Abu Hamid al-Ghazaliy (w. 505 h) dalam karyanya Bulughu al-Ghayah min Tahdzib Bidayatu al-Hidayah berpesan pada kaum Muslim yang sedang melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan, beliau mengatakan:
لا ينبغي أن تقتصر على صوم رمضان فتترك التجارة بالنوافل، وكسب الدرجات العالية في الفراديس؛ فتتحسر إذ نظرت إلى منازل الصائمين، كما تنظر إلى الكواكب الدرية، وهم في أعلى عليين
“Kurang baik hanya mencukupkan puasa di bulan Ramadhan, meninggalkan berniaga (akhirat) tanpa melakukan ibadah-ibadah sunah lainnya dan meninggalkan mencari derajat tinggi di surga Firdaus. Karena engkau akan merasa rugi, jika engkau melihat derajat orang-orang yang berpuasa (di surga kelak). Ibarat engkau (terpesona) melihat gemerlap bintang gemintang (di langit) padahal mereka (orang lain) berada di langit yang paling tinggi.”
Syaikh Nawawiy al-Jawiy (w. 1316 h) dalam kitabnya Muraqi al- Ubudiyah menambahkan: “Dalam beberapa hadits disebutkan, Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Artinya: “Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar-Rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari Jum’at. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, pintu itu akan ditutup. Maka (setelah itu) tidak ada seorang pun yang bisa memasukinya”
Dalam hadits yang juga disebutkan:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ: الضُّحَى، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ يُنَادِيْ مُنَادٍ: أَيْنَ الَّذِينَ كَانُوا يُدِيمُونَ صَلَاةَ الضُّحَى؟ هَذَا بَابُكُمْ فَادْخُلُوهُ
Artinya: “Sesungguhnya di Surga ada pintu yang disebut dengan adh-Dhuha, nanti pada hari kiamat ada yang memanggil : “Siapa yang senantiasa menunaikan sholat Dhuha?, ini adalah pintu kalian, silakan masuk.”
Selain dua hadits di atas ada juga hadits yang menyebutkan:
فِي الْجَنَةِ بَابٌ يُقَالُ لَهُ: الْفَرَحُ، لَا يَدْخُلُ مِنْهُ إِلَّا مُفْرِحُ الصِّبْيَانِ
Artinya: “Di surga ada satu tempat yang dinamai pintu yang penuh kebahagiaan, tidak akan masuk darinya selain orang-orang yang suka membuat gembira anak kecil.”
Kesimpulannya menurut Syaikh Nawawi, setiap orang yang banyak mengerjakan jenis ibadah lebih-lebih di bulan suci Ramadhan, maka mereka dipanggil dari arah pintu yang khusus sesuai dengan nama ibadahnya sebagai balasan yang pantas baginya. Dan setiap orang yang melakukan berbagai ketaatan, ia akan dipanggil dari semua pintu ketaatan yang telah dilakukan sebagai penghormatan. Sedangkan masuknya tidak dilakukan kecuali dari satu pintu, yaitu pintu amal yang paling banyak dikerjakannya. Waallahu A’lamu.
Penulis: Abdul Adzim
Publisher: Fakhrul
Referensi:
✍️ Hujjatu al-Islam Abu Hamid al-Ghazaliy |Bulughu al-Ghayah min Tahdzib Bidayatu al-Hidayah| Daru al-Basyir li ats-Tsiqati wa al-Ulum hal 72.
✍️ Syaikh Nawawiy al-Jawiy| Muraqi al- Ubudiyah| Daru al-Kutub al-Ilmiyah hal 151-152.
✍️ Syaikh Abdul Qadir bin Ahmad al-Fakihiy| Al-Kifayah Syarhu Bidiyatu al-Hidayah| Daru al-Kutub al-Ilmiyah hal 200.