Syaichona.net- Masyhur kita ketahui bahwa bulan Sya’ban ini adalah bulan Rasulullah SAW sebagaimana disabdakan: Bulan Rajab adalah bulan Allah SWT, Sya’ban adalah bulanku sedangkan Ramadhan adalah bulan umatku.
Oleh karena itu al-Marhum wal-maghfurlah RKH. Fakhrillah Aschal menjanjurkan agar memperbanyak Sholawat pada bulan ini, karena pada bulan ini Allah SWT menurunkan ayat berupa perintah untuk bersholawat kepada Rasulullah SAW sebagaimana narasi dalam Al-Qur’an:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya senantiasa memberi shalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berilah shalawat atasnya dan ucapkanlah salam penghormatan (kepadanya).” [Qs. Al-Ahzab (33) ayat 56]
Kemudian disambung oleh RKH. Fakhruddin Aschal, adik daripada Alm. RKH. Fakhrillah Aschal, menurut beliau sholawat yang paling mudah dan paling dianjurkan untuk diamalkan pada bulan ini (Sya’ban) ialah Sholawat Jibril.
Saat ngaji Tafsir bulanan bersama Asschol (Alumni Santri dan Simpatisan Syaichona Moh Choli) beliau mengatakan, “Barang siapa yang membaca Sholawat Jibril sebanyak seribu kali maka Allah SWT akan mengabulkan hajat – hajatnya.”
Adapun shighot sholawat Jibril adalah :
صَلَّى اللّٰهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
Artinya : Ya Allah curahkanlah Sholawat kepada nabi Muhammad SAW.
Juga disebutkan dalam Shoheh Bukhori bahwa sangat dianjurkan untuk banyak berpuasa pada bulan ini karena Rasulullah SAW paling banyak melakukan puasa sunnah di bulan Sya’ban sebagai hadis :
حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ، حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ يَحْيَى، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، حَدَّثَتْهُ قَالَتْ: لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ -[39]- كُلَّهُ “
[البخاري، صحيح البخاري، ٣٨/٣]
Selain itu Syaikh Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan dalam kitab Fathul Barinya bahwa puasa satu hari di bulan Sya’ban sama halnya dengan puasa dua hari di bulan lain, sebagaimana disebutkan:
Keutamaan puasa sehari di bulan Sya’ban
قَالَ وَفِيهِ إِشَارَةٌ إِلَى فَضِيلَةِ الصَّوْمِ فِي شَعْبَانَ وَأَنَّ صَوْمَ يَوْمٍ مِنْهُ يَعْدِلُ صَوْمَ يَوْمَيْنِ فِي غَيْرِهِ أَخْذًا مِنْ قَوْلِهِ فِي الْحَدِيثِ فَصُمْ يَوْمَيْنِ مَكَانَهُ يَعْنِي مَكَانَ الْيَوْمِ الَّذِي فَوَّتَّهُ مِنْ صِيَامِ شَعْبَانَ
[ابن حجر العسقلاني ,فتح الباري لابن حجر ,4/232]
Author : Fakhrullah
Publisher : Fakhrul
Referensi:
Ibnu Hajar al-Asqalani | Fathul Bari | Maktabah Syamilah (4/232)
Shoheh Bukhori | Imam Bukhori | Maktabah Syamilah (3/38)