Tulisan ini akan membahas doa yang senantiasa diamalkan oleh banyak masyarakat pada bulan Rajab.
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab, Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”
Saya berusaha menelusuri doa di atas. Yang titik temunya pada hadist riwayat Anas bin Malik, tentang Rasulullah SAW yang berdoa demikian ketika datang bulan Rajab. Lantas dari segi kualitas hadist, sejauh penelusuran saya, ini hadist yang dhaif. Di antaranya didhaifkan oleh Syaikh An-Nawawi dalam ‘Al-Adzkar’ (Hlm 189), Syaikh Ath-Thabari dalam ‘Al-Ausath’ (3939), Imam Ahmad dalam ‘Zawaid al-Musnad’ (2346), Al-Baihaqi dalam ‘Asy-Sya’b’ (3534). Sejauh pencarian saya, belum ada kajian hadist yang menyatakan bahwasannya hadist tersebut sahih atau hasan.
Kendati termasuk hadist dhaif tetapi bukan justru tidak boleh diamalkan. Melainkan untuk fadhailul amal hadist dhaif apapun boleh diamalkan.
Lalu sejauh penjelajahan saya terhadap hadist riwayat Anas bin Malik tersebut, saya menemukan argumentasi selain untuk fadhailul amal, yang sangat cespleng dijadikan sebuah alasan untuk istiqamah mengamalkan doa tersebut.
Pertama, kita telah mengetahui bahwa bulan Rajab termasuk bulan mulia yang di dalamnya amal kebaikan diterima, dosa-dosa diampuni, pahala ibadah dilipat gandakan 70x (yang pada waktu lain hanya dilipatkan gandakan 10x saja) serta berdoa merupakan ibadah yang tidak diqoyyid (dibatasi) oleh waktu, artinya kapan saja bisa dikerjakan. Apalagi berdoa meminta barokah, baik diamalkan di bulan Rajab atau selainnya. Karena setiap ibadah pasti mendapatkan balasan dari Allah ta’ala begitu juga doa di bulan Rajab yang notabene pahalanya berlipat-lipat.
Kedua, Imam Muhammad Abdur Rauf bin Taj al-Arifin al-Munawi, atau yang dikenal dengan sebutan Imam Al-Munawi (Lahir 952 H di kota Kairo, Mesir dan Wafat 1031 H serta jenazah beliau dishalatkan di Universitas al-Azhar pada hari Jum’at). Di dalam kitab fenomenalnya, Faidh al-Qodir (5/131) termaktub ucapan dari Syaikh Ibnu Rajab: “Hadist itu sebagai dalil kesunahan melanggengkan doa sampai waktu yang utama (bulan Ramadhan) supaya dapat beramal saleh dalam waktu tersebut, lalu bahwasannya orang mukmin tidak akan bertambah umur kecuali dalam kebaikan.”
Artinya, kalau seseorang terus berdoa demikian sampai bulan Ramadhan tiba, maka masa-masa tersebut dia berada di bawah payung kebaikan. Seiring bertambah usianya.
Kendati doa tersebut datang dari hadist dhaif, tetapi dengan tiga argumentasi di atas, saya rasa kita semua harus mengamalkannya. Dan hal itu tidak akan sia-sia.
Penulis : Moh. Rosul
Editor : Moh. Fakhrullah