Iblislah yang Mempelopori Kaum Luth As Berbuat Penyimpangan Seksual

oleh -2,264 views

Syaichona.net- Kisah tentang kehancuran di Kota Sodom telah masyhur diketahui. Azab pedih dan mengerikan diturunkan oleh Allah ﷻ karena umat Nabi Luth As tersebut kerap melakukan perzinahan dan penyimpangan seksual.

Kisah tentang kaum mereka termaktub dengan jelas dalam kitab-kitab samawi seperti Taurat, Injil dan tidak terkecuali dalam al-Quran surat Hud ayat: 82.

فَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ. مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ ۖ وَمَا هِىَ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ بِبَعِيدٍ

Artinya: Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang diatas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.(QS. Hud: 82-83).

Namun taukah siapa yang pertama kali mempelopori kaum Nabi Luth As tersebut berbuat demikian?

Dalam kitab Runuqu at-Tafasir min al-Mawdhati al-Marghubah karya Syaikh Muhammad bin Najib al-Qarhu Hashariy al-Hanafiy (W. 950 H) yang dikutib dalam kitab Mukasafati al-Kulub al-Muqarribu ila Allami al-Ghuyub yang diklim salah satu karya Hujjatu al-Islam al-Ghazaliy disebutkan: “Al-Kalabiy mengatakan, bahwa sesungguhnya orang pertama kali yang mempelopori perbuatan kaum Nabi Luth As adalah Iblis Laknatullah Alaihi dengan cara menyamar menjadi seorang pemuda tampan kemudian mengajak mereka berkencan (homoseksual) lalu mereka menikahinya. Semenjak itu mereka mentradisikan pernikahan sesama jenis pada setiap orang laki-laki asing datang. Karena itulah Allah ﷻ kemudian mengutus Nabi Luth As untuk menyadarkan mereka agar berhenti berbuat mesum dan kembali melakukan ibadah pada Allah ﷻ serta mengancam mereka dengan datangnya siksa Allah ﷻ yang pedih. Namun mereka tidak pernah mengindahkan peringatan Nabi Luth As atas mereka bahkan mereka malah menjadi-jadi dan menantang Nabi Luth As dengan ucapan yang terekam dalam al-Qur’an:

ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ ﴿العنكبوت﴾ : ۲۹

Artinya: “Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar.” (QS. Al-‘Ankabut: 29)
“Datangkan pada kami siksa Allah ﷻ jika kamu tergolong orang-orang yang benar.” (QS. Al-Ankabut: 29).

Merasa usahanya tidak digubris oleh kaumnya, Nabi Luth As akhirnya memohon pertolongan kepada Allah ﷻ sembari berdoa:

قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَ ﴿العنكبوت :﴾۳۰

Artinya: “Dia (Lut) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu.” (QS. Al-‘Ankabut: 30).

Maka setelah itu Allah ﷻ memerintahkan pada langit agar menurunkan hujan batu yang bertuliskan nama orang-orang yang terkena batu tersebut. Sebagaimana arti yang tersirat dalam Ayat:

مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ ۗ وَمَا هِيَ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ بِبَعِيْدٍ (هود : )۸۳

Artinya: “Yang diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim. (QS. Hud: 83). Waallahu A’lamu.

Penulis : Abdul Adzim

Publisher : Fakhrul

Referensi:

✍️ Syaikh Muhammad bin Najib al-Qarhu Hashariy al-Hanafiy| Runuqu at-Tafasir min al-Mawdhati al-Marghubah| Daru al-Kutub al-Ilmiyah hal 264-265.

✍️ Mukasafati al-Kulub al-Muqarribu ila Allami al-Ghuyub| Daru al-Kalam hal 82.

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.