Jangan Pernah Putus Asa Dari Kasih Sayang Allah SWT

oleh -2,425 views

Syaichona.net- Mungkin selama ini kita merasa susah dan gelisah menghadapi kehidupan ini. Masalah selalu datang bertubi-tubi, atau ada impian dan banyak keinginan yang tidak kunjung terpenuhi, sehingga menyesakkan dada.

Mungkin saja semua itu akibat dosa yang terus kita lakukan tiada henti, tanpa rasa dan tak mau peduli, karena Allah tidak pernah menganiaya hambaNya.

Kalau penyebabnya memang itu, segeralah beristighfar dan jangan pernah putus asa dari kasih sayang Allah yang tiada batas itu.

Salah satu cabangnya iman yang disebutkan dalam kitab Qamiut Tughyan ala Mandhumati Syu’abil Imam adalah mengharap rahmat (kasih sayang) Allah, meski kita tergolong orang yang ahli ma’siat dan dosa.

Dalam al-Quran Allah berfirman :

قُلۡ یَـٰعِبَادِیَ ٱلَّذِینَ أَسۡرَفُوا۟ عَلَىٰۤ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوا۟ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ

Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” (QS. Az-Zumar: 53)

Rasulullah ﷺ bersabda :

الفاجر الراجى لرحمة الله تعالى أقرب إلى الله تعالى من العابد المقنط

“Orang yang hanyut dalam kema’siatan tapi tetap mengharap rahmat Allah, lebih dekat kepada Allah daripada ahli ibadah tapi putus asa dari rahmatNya.”

وروى عن عمر عن زيد بن أسلم أن رجلا كان فى الأمم الماضية يجتهد فى العبادة ويشدد على نفسه ويقنط الناس من رحمة الله تعالى ثم مات فقال : يارب مالى عندك، فقال : لك النار، فقال : يارب أين عبادتى وجتهادى، فقال : إنك تقنط الناس من رحمتى فى الدنيا فأنا أقنطك اليوم من رحمتى

Diriwayatkan dari Sayidina Umar dari Zaid bin Aslam, ada seorang laki-laki umat terdahulu yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya, bahkan keras terhadap dirinya (demi ibadah tersebut), akan tetapi dia suka membuat orang putus asa dari mengharap rahmat Allah (dengan kata-katanya). Lalu orang itu mati dan bertanya kepada Allah, “Tuhanku, apa yang aku dapatkan dari sisiMu?” Allah menjawab, “Untukmu neraka.” Orang itu kaget, dan menimpali lagi, “Tuhanku, kemana ibadah dan kesungguhanku selama ini?” Allah berfirman, “Sungguh kau telah membuat manusia putus asa dari rahmatKu waktu di dunia, maka hari ini Aku putuskan dirimu dari rahmatKu.”

Imam al-Bushiri dalam syair Burdahnya mengatakan :

يَا نَفْسُ لَا تَقْنَطِيْ مِنْ زَلَّةٍ عَظُمَتْ

                                إِنَّ الْكَبَآئِرَ فِيْ الغُفْرَانِ كَاللَّمَمِ

“Wahai jiwa janganlah putus asa karena dosa besar yang telah dilakukan. Sesungguhnya dosa-dosa besar dalam luasnya ampunan Allah seperti kecil dan ringan.”

Namun bukan berarti kita boleh meremehkan dosa, sebab di sisi Allah sebenarnya tidak ada bedanya antara dosa kecil dan dosa besar. Jangan melihat dari kecilnya dosa, tapi lihatlah kepada siapa kita telah durhaka.

Wallahu A’lam

*Nasihat di atas, sangat sering disampaikan oleh al-Maghfurlah RKH. Fakhrillah Aschal di banyak pertemuan. Semoga kita mendapatkan barakahnya.

Oleh : Shofiyullah El-Adnany

Publisher : Fakhrul

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.