Syaichona.net- Kiai Ahmad Najib AR selaku ketua LTN PWNU Jawa Timur berkesempatan menjadi narasumber bersama Gus Ahmad Kholili Kholil dalam acara bedah kitab oleh Lajnah Turost Ilmi Syaichona Moh. Cholil yang merupakan rangkaian acara Mubes ke-2 Asschol di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil.
Pada acara Bedah Kitab dengan tema “Nilai-Nilai Kebangsaan Dalam Karya Syaichona Moh. Cholil.” Kiai Ahmad Najib mempresentasikan paparannya sebagai berikut:
Syaichona cholil dikenal wali dan memiliki banyak karomah, sebenarnya pasti alim allamah, karena syarat dari waliyullah itu adalah orang alim. Meski selama hampir seratus tahun dari wafatnya beliau (29 Ramadhan 1925 M) karya-karya beliau tidak ditemukan, tetapi saat-saat seratus tahun ini baru banyak ditemukan.
Lajnah Turots Ilmi Syaichona Moh. Cholil dalam pencariannya selama dua tahun telah menemukan 32 naskah manuskrip tulisan tangan Syaichona Cholil. Dari 32 tersebut sudah 8 kitab yang diterbitkan, dan masih ada 3 naskah lagi dalam proses pentahqiqan yang juga akan diterbitkan.
“Ini hanya bagian kecil dari mutiara ilmu Syaichona Cholil, saya yakin masih ada banyak bahkan ratusan yang belum ditemukan,” ucap Kiai Ahmad Najib.
Kiai Ahmad Najib pun menyatakan itu hanya serpihan-serpihan kecil saja, beliau yakin masih banyak karya luar biasa yang masih belum ditemukan.
“Kalau diibaratkan harta karun, ini masih di pinggir-pinggirnya saja, belum sampai pada pusatnya harta karun,” ucap Kiai Ahmad Najib.
Pencarian naskah-naskah Syaichona Cholil butuh dukungan dan bantuan dari alumni dan santri yang juga mengemban tugas dan amanah yang besar, sebab kewajiban seorang santri kepada gurunya adalah menjaga dan menyampaika ilmunya sepeninggal guru tersebut, termasuk juga dalam menerbitkan kitab-kitab karya guru kita SyaiChona Cholil.
Bagi kita yang mengaku sebagai santrinya, harus menjaga, melestarikan, menyebarkan karya-karya beliau.
“Karya atau pemikiran seseorang, itu minimal akan langgeng ditentukan oleh dua hal, yaitu: (1) kadernya (dalam hal ini santri-santrinya) (2) karyanya itu sendiri,” ucap Kiai Ahmad Najib.
Penulis : M. Rosul & Muhlis J
Editor : Fakhrullah