Syaichona.net- Dalam kitab Kifayatul Atqiya’ wa Minhajul Ashfiya’ disebutkan,
إن الطريق شريعة وطريقة * وحقيقة فاسمع لهاما مثلا
فشريعة كسفينة و طريقة * كا لبحر ثم حقيقة در غلا
“Bahwa jalan menuju Allah ada tiga tingkatan: Pertama Syari’at, kedua Thariqat dan ketiga Hakikat, maka simaklah yang akan dijelaskan.”
“Syari’at bagaikan perahu, dan Tarekat bagaikan lautan, sedangkan Hakikat laksana intan permata yang ada di dalam lautan.”
Untuk mendapatkan intan permata (hakikat) yang ada di dasar laut, perlu yang namanya perahu (syari’at) untuk mengarungi lautan (tarekat) tersebut.
Di dalam ajaran Tasawuf dikenal yang namanya Khalwat bagi orang yang ikut Tarekat, yaitu menyepi dari keramaian manusia.
Khalwat berasal dari kata ‘Khala’ yang berarti menyepi atau mengasingkan diri dari manusia. Sebenarnya Khalwat adalah proses setelah melakukan ‘Uzlah yang sebagaimana kita ketahui dalam kitab-kitab Tasawuf.
أصل الخلوة عند الصوفية هو استحباب الاعتكاف كما جاء الندب إليه في الإسلام. والخلوة نوع من الفرار إلى الله، وقد ألزمنا الله به فقال: فَفِرُّوا إِلَى اللهِ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ
“Dasar Khalwat menurut ulama Sufi adalah menjalankan kesunnahan I’tikaf, sebagaimana disunnahkan di dalam agama Islam. Sedangkan Khakwat adalah bagian dari kembali menuju Allah, seperti yang telah difirmankan dalam ad-Dariyat,
“Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu.” (QS. ad-Dariyat 50)”
Nabi dulu pernah melakukan Khalwat di dalam gua Hira’ sebelum kemudian diangkat menjadi utusan. Nabi Musa pernah Khalwat, Siti Maryam juga pernah Khalwat seperti dijelaskan dalam al-Quran.
Adapun manfaat dan buah dari pada Khalwat, paling tidak ada empat yang disebutkan dalam kitab al-Mafakhirul ‘Aliyah:
وهي أربع : كشف الغطاء، وتنزل الرحمة، وتحقيق المحبة ولسان الصدق فى الكلمة
Buah dari pada Khalwat ada empat: Tersingkapnya tabir, turunnya rahmat, relisasi cinta dan kebenaran di dalam ucapan.
___________________________
Penulis : Shofiyullah el_Adnany
Publisher : Fakhrul