Syaichona.net- Menurut Imam al-Ghazali, sebagian diantara orang mu’min yang tertipu, adalah dia yang tertipu dengan kemaksiatannya.
Dia menganggap ketaatannya lebih banyak dari pada maksiatnya, padahal yang terjadi sebaliknya. Hal itu karena dia tidak mau muhasabah diri dan tidak mau melepas diri dari kemaksiatan tersebut.
Ketika mengerjakan amal ketaatan dia selalu mengingat-ngingatnya dan mengandalkan amalan tersebut.
Semisal dia membaca istighfar dan membaca tasbih siang malam 100 kali atau 1000 kali, sementara di samping itu dia juga rajin membicarakan kejelekan orang lain dan berbicara sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah sepanjang hari.
Kemudian dia takjub pada keutamaan tasbih yang dibacanya, akan tetapi dia lupa dengan dosa dan akibat dari berbohong, mengadu domba dan sifat munafik yang juga rutin dilakukannya.
Itu semua adalah murni tertipu dengan anggapannya sendiri, bahwa dia akan selamat dengan mengandalkan amal ketaatannya karena sudah dianggap banyak, dan sengaja melupakan perbuatan jeleknya karena dianggapnya sedikit dan tidak berarti.
Oleh : Shofiyullah El-Adnany
Publisher : Fakhrul
Referensi : al-Kasyfu wat Tabyin fi Ghururil Khalqi Ajmain | Hujjatul Islam Imam al-Gazali
