BERSABARLAH MENGAHADAPI ISTRIMU

oleh -823 views

 

Syaichona.net- Jika ada seorang istri suka keluar rumah tanpa izin suami, suka pamer aurat, tidak menjaga kewajibannya kepada suami dan agamanya, pasti itu karena suaminya salah dalam mendidiknya.

Apapun salah seorang istri, berarti akibat salah didikan dari suami. Demikian anggapan umumnya. Seakan istri itu tidak pernah salah.

Allah memang sudah berpesan dalam al-Quran dengan firmaNya,

وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ

“Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut.” (QS. An-Nisa’: 19)

Jika sudah dipergauli dan dididik dengan yang patut dan baik, tapi masih ditemukan dalam diri perempuan suatu yang tidak disukai, seperti sifat dan perangainya yang buruk.

Maka Allah menyuruhnya untuk bersabar. Jangan memarahinya atau menceraikannya. Sebab bisa jadi, keburukannya adalah kebaikan untukmu yang masih tersimpan.

Karena sejatinya, buruknya seorang perempuan, tidak semua karena salah didikan, tapi ada yang lebih kepada bawaan sifatnya yang memang sulit untuk dirubah.

فَإِن كَرِهۡتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰۤ أَن تَكۡرَهُوا۟ شَیۡـࣰٔا وَیَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِیهِ خَیۡرࣰا كَثِیرࣰا

Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.” (QS. An-Nisa’: 19).

Bagi Anda yang punya istri cerewet, suka nyinyir dan bahkan suka memisuh Anda, pertahankan! Karena Anda berhak menyandang sebagai seorang wali.

Hujjatul Islam Imam Ghazali menjelaskan dalam kitab Ihya Ulumiddin,

الصبر على لسان النساء مما يمتخن به الأولياء

“Bersabar atas mulutnya wanita (perkataan buruknya), adalah termasuk ujiannya para wali.”

Banyak dari golongan para nabi, sahabat, dan ulama-ulama terdahulu yang memilih bersabar dengan akhlak istrinya yang buruk. Dalam hal ini, Allah berkisah tentang istrinya nabi Nuh dan nabi Luth dalam surah at-Tarhim.

ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلࣰا لِّلَّذِینَ كَفَرُوا۟ ٱمۡرَأَتَ نُوحࣲ وَٱمۡرَأَتَ لُوطࣲۖ كَانَتَا تَحۡتَ عَبۡدَیۡنِ مِنۡ عِبَادِنَا صَـٰلِحَیۡنِ فَخَانَتَاهُمَا

“Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya.” (QS. At-Tahrim: 10).

Sayidina Umar misalnya. Beliau terdiam seribu kata saat mendapati istrinya marah-marah, karena beliau memilih memandang sisi positifnya.

Setidaknya ada lima alasan, kenapa Sayidina Umar memilih bersabar, tidak melawan istrinya yang marah-marah.

أولها : هي ستر بينى وبين النار فيسكن بها قلبى عن الحرام. والثانى : أنها خازنة لى إذا خرجت من منزلى وتكون حافظة لمالى. والثالث : أنها قصارة لى تغسل ثيابى . والرابع : أنها ظئرة لولدى. والخامس : أنها خبازة وطباخة لى.

Pertama, dia adalah penghalang antara aku dan neraka, maka hatiku menjadi tenang dari perkara haram. Kedua, dia adalah simpananku. Ketika aku keluar rumah dia yang menjaga hartaku. Ketiga, dia mempermudah urusanku, yang mencuci bajuku. Keempat, dia menjadi penopang anak-anakku. Kelima, dia yang memasak untukku.

قال إبن حبيب وبلغنى أن رسول الله قال : من صبر على سوء خلق إمرأته فله بكل يوم وليلة أجر شهيد

Ibnu Hubaib mengatakan, telah sampai kepadaku, bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa bersabar atas jelek perangai istrinya, maka baginya setiap hari dan malamnya mendapat pahala orang mati syahid.”

Adapun batas-batas bolehnya tidak bersabar dengan istri yang buruk, adalah ketika mengancam nyawa, harta dan agamanya. Istri yang demikian boleh diceraikan. Namun bila tidak sampai demikian, lebih baik bersabar dan jangan dicerai, karena cerai adalah perbuatan mubah (diperbolehkan agama) yang sangat dibenci oleh Allah.

Kendatipun demikian, bukan berarti laki-laki tidak boleh memilih wanita yang baik-baik. Sebab wanita itu ibaratkan ladang, yang akan melahirkan anak-anaknya. Dan baiknya seorang anak, lebih tergantung kepada seberapa baik ibunya, sebagaimana banyak dijelaskan oleh para ulama.

Jadi, pilihlah wanita yang baik, agar bisa mendatangkan ketenangan dan kasih sayang di dalam rumah tanggamu. Jika sudah terlanjur mendapatkan wanita yang kurang baik, maka bersabarlah.

Dan bagi seorang perempuan yang sudah berstatus istri, durhaka terhadap suami sangat berat ancamannya.

Oleh : Shofiyullah El-Adnany

Publisher : Fakhrul

Referensi : Shafahatun Min Akhbaril Anbiya Wal Ulama Wal Auliya Wal Hukama Fis Shabri Alaz Zaujati Wal Hilmi ‘Alaihin

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.