Syaichona.net- Bertemu dengan paman saya KH. As’adur Rofiq Adnan, Masaran, Pakong, Modung, Bangkalan. Beliau merupakan alumni kuno PPSMCH yang sempat menututi masa hidupnya Hj. Romlah binti KH. Imron bin Syaikhana Khalil.
Paman saya itu bercerita tentang karamah Nyai Hj. Romlah.
Suatu ketika ada seorang santri namanya Bindhereh Muhammad (Nama samaran, dan beliau masih hidup saat ini). Dhereh Muhammad baru selesai mencuci bajunya. Dia istirahat sambil tiduran di tengah-tengah pintu biliknya, dengan meletakkan kepalanya keluar pintu, dan badannya di dalama kamar.
Tiba-tiba Nyai Romlah datang membawa sajam (senjata tajam) sambil marah-marah tanpa diketahui motif kemarahannya. Santri bernama Muhammad tersebut tidak tahu kalau ada beliau sedang marah.
Kemudian Nyai Romlah mendekati Muhammad dan langsung menikam kepalanya dengan senjata tajam yang dipegangnya.
Muhammad hanya bisa pasrah dengan luka di kepalanya, dan darah yang tidak henti mengucur dengan derasnya dari luka sabetan tadi.
Melihat seperti itu, para santri yang lain panik dan langsung melarikan Muhammad ke RS Junuk setelah melihat Nyai Romlah beringsut dari tempat kejadian perkara.
Sesampainya di RS Junuk, dokter menanyakan penyebab lukanya tersebut, tapi oleh para santri dirahasiakan. Mereka sepakat menjawab, akibat tertimpa buah kelapa.
Beruntung, Muhammad tertolong dengan baik, dapat diobati sampai sembuh hingga sekarang.
Diketahui, setelah Muhammad boyong dari pesantren, dia jadi orang yang sangat alim, berwibawa dan punya kharisma.
Menurut teman-temannya, termasuk menurut paman saya KH. As’adur Rafiq Adnan, kealiman Muhammad berkat sabetan sajam yang dilakukan oleh Nyai Hj. Romlah dahulu kala itu. Dan sebab karena sabarnya menerima ujian dari seorang guru wanita yang terkenal wali tersebut.
Semoga kita semua dan anak cucu mendapat barakah beliau. Amin.
Oleh : Shofiyullah El-Adnany
Publisher : Fakhrul