Syaichona.net- Pada suatu suatu hari, dua imam agung al-Imam Syafi’i dan Imam Malik (gurunya) berbeda pendapat tentang rezeki.
Imam Malik berpendapat : Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah ﷻ niscaya Allah ﷻ akan meberikan rezeki, dengan berpedoman pada sebuah hadist :
لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلتم عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصاً وَتَرُوحُ بِطَاناً
”Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah ﷻ, sungguh Allah ﷻ akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”
Sementara Imam Syafi’i mempunyai pendapat yang berbeda dengan Imam Malik (gurunya) , menurut Imam syafi’i : “Seandainya seekor burung itu tidak keluar dari sangkarnya di pagi hari dan kembali di sore bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki? Artinya, tidak boleh tidak harus berusaha.
Imam Syafi’i dan Imam Malik bersikukuh pada pada pendapatnya masing-masing.
Imam Malik mantap dengan pedomannya :
لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ
“Sungguh Allah ﷻ akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki”.
Sedangkan Imam Syafi’i muridnya tetap dengan pedomannya :
لولا الغدو والرواح لما رزقت
“Seandainya seekor burung itu tidak keluar dari sangkarnya di pagi hari dan kembali di sore bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki?”
Lalu keluarlah sang murid (Imam Syafi’i) dari pondoknya untuk membuktikan pada gurunya bahwa pendapatnya itu benar.
Ditengah obsesinya pencarian bukti, Imam Syafi’i berjumpa dengan laki-laki tua yang sedang memanggul karung berat yang berisi kurma mentah, tak pelak langsung Imam Syafi’i menawarkan jasa : “Wahai Paman! Biar aku bantu membawakannya ke rumah paman”.
Sesampainya dirumah laki-laki tua itu
Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa kurma sebagai tanda terima kasih atas jasa yang telah dilakukan.
Imam Syafi’i girang bukan kepalang dan berguman : “Sekarang aku punya bukti atas pendapatku, sendai aku tidak membawakan barang laki-laki tua itu, niscaya aku tidak akan mendapatkan imbalan”.
Lalu bergegaslah Imam Syafi’i menemui gurunya Imam Malik dan menaruh seluruh kurma yang didapatnya, sembaru bercerita semua usahanya mendapatkan rezeki.
Mendengar cerita muridnya, Imam Malik tersenyum seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap lirih : “Engkau bersusah payah mengantarkan rezeki ini padaku dan aku tinggal memakanya tanpa harus lelah dan letih. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab?.
—–***—–
“Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah ﷻ niscaya Allah ﷻ akan berikan rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”
Kedua imam madzab itu mengambil dua hukum yang berbeda dari hadits yang sama.
Begitulah cara Ulama bila melihat perbedaan, bukan dengan cara menyalahkan orang lain dan hanya membenarkan pendapatnya saja.
Semoga cerita di atas dapat menjadi pelajaran buat kita semua. Amin
—–***—–
قصة رائعة حدثت بيبن الإمامين الجليلين مالك و الشافعي
القصة : إختلف الإمامان الجليلان مالك و الشافعي رضي الله عنهما مع الرزق
:-فالإمام مالك يقول أن الرزق بلا سبب بل لمجرد التوكل الصحيح على الله يرزق الانسان مستنداً للحديث الشريف
.( لو توكلتم على الله حق توكله لرزقكم كما يرزق الطير تغدو خماصا وتروح بطانا )
.أما إمامنا الجليل الشافعي فيخالفه في ذلك فيقول لولا غدوها و رواحها ما رزقت
.أي أنه لا بد من السعي
و كل على رأيه
:فإمامنا مالك وقف عند
( لرزقكم كما يرزق الطير )
:و تلميذه الشافعي قال
.لولا الغدو والرواح لما رزقت
: -فأراد التلميذ أن يثبت لإستاذه صحة قوله فخرج من عنده مهموماً يفكر , فوجد رجلاً عجوزاً يحمل كيساً من البلح و هو ثقيل فقال له
أحمله عنك يا عماه و حمله عنه فلما وصل إلى بيت الرجل أعطاه الرجل بضع تمرات إستحساناً منه لما فعله معه , هنا ثارت نفس الشافعي و قال :
.الآن أثبت ما أقول فلولا أني حملته عنه ما أعطاني و أسرع إلى أستاذه مالك و معه الثمرات و وضعها بين يديه و حكى له ماجرى
وهنا إبتسم الإمام الرائع مالك و أخذ ثمرة و وضعها في فيه( فمه ) و قال له :
و أنت سقت إلي رزقي دون تعب مني .
.فالإمامان الجليلان إستنبطا من نفس الحديث حكمين مختلفين تماماً و هذا من سعة رحمة الله بالناس
✍️ مختارات من روائع حكم الامام الشافعي