“Sesungguhnya meninggalnya orang yang dicintai adalah sesuatu yang sangat menyedihkan, akan tetapi meninggalnya orang alim jauh lebih menyakitkan, jauh lebih memberikan pengaruh pada kita, dikatakan bahwa kehilangan orang alim adalah kecelakaan yang sungguh memahitkan, akan tetapi kehilangan ulama yang bertakwa pada Allah SWT jauh lebih menyakitkan dan jauh lebih membuat kita sangat merugi.” tutur Syeikh Ahmad Amin dalam pidatonya via Zoom
Malam itu adalah malam ke-40 hari wafatnya al-marhum wal-maghfurlah RKH. Fakhrillah Aschal (Rabu malam kamis,22/06/2022) sekaligus memperingati haul al-marhum wal-maghfurlah Syeikh al-imam Abul Hasan as-Syadzili yang ke 787.
Acara tersebut dibuka oleh Khodim al-Ma’had Syaichona Moh. Cholil, RKH. Fakhrudddin Aschal, adik daripada al-marhum wal-maghfurlah RKH. Fakhrillah Aschal. kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci al-quran dan sambutan dari majelis keluarga yang diwakili oleh RKH. Muhammad Nasih Aschal.
“semoga kita semua, keluarga besar bani Abdullah Schal, keluarga dari al-marhum wal-maghfurlah RKH. Fakhrillah Aschal bisa meneruskan, melanjutkan perjuangannnya kepada kita semua dan kepada masyarakat pada umumnya, dan semoga tetap kokoh berada di dalam garis perjuangan para guru untuk mendapatkan ridho Allah SWT.” Harap RKH. Muhammad Nasih Aschal
Acara tersebut dihadiri oleh Habib Ubaidillah, dihadiri ketua MUI Bangkalan, KH. Makki Nasir, para Ikhwan Syadzilyah, para alumni dan simpatisan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil serta Fakher’s Mania dari berbagai kalangan
Setelah sambutan dari majelis keluarga, dilanjutkan dengan penbacaan tahlil bersama yang dipimpin langsung oleh RKH. Muhammad Karror Abdullah Schal dan kemudian dilanjutkan dengan sholawat bersama Lora Iskandar Dzulkarnain, putra al-marhum wal-maghfurlah RKH. Fakhrillah Aschal dan ditemani oleh Lora Muhammad Toifur Ali Wafa, Keponakan sekaligus menantu dari al-marhum wal-maghfurlah RKH. Fakhrillah Aschal.
Reporter : Abdussalam
Editor : Fakhrullah
