Syaichona.net- Saat lagi browsing di internet, tak sengaja menemukan kitab kecil, kurang lebih 140 halaman yang ditulis oleh Al-Habib Muhammad bin Abdullah Al-Haddar yang diberi nama “Ajalatu as-Sibaq ila Makarimi al-Akhlaq”. Di antara isinya, beliau menjelaskan tentang manfaat mendoakan sesama orang Mukmin. Dawuh beliau:
“Termasuk sesuatu yang bisa menjadi penyelamat bagi orang Mukmin adalah mendoakan saudaranya yang Mukmin saat ketidak hadiran mereka.
Rasulullah ﷺ bersabda,
أَسْرَعَ الدُّعَاءِ إِجَابَةً دَعْوَةُ غَائِبٍ لِغَائِبٍ
“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seseorang secara ghaib (jauh dari orang yang didoakannya tersebut) yang ditujukan untuk orang yang ghaib (tidak bersama-nya).”
Dalam riwayat lain Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ دَعَا لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Barang siapa yang berdoa untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka malaikat yang dipasrahi dengan doa tersebut mengucapkan Amin dan bagimu mendapatkan sesuatu yang serupa (dengan apa yang kau mintakan untuknya). (HR. Muslim).
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤًمِنِيْنَ وَالْمُؤْمُنَاتِ كُلُّ يَوْمٍ سَبْعًا وَعِشْرِيْنَ مَرَّةً كَان مِنَ الَّذِينَ يُستَجَابُ لَهُمْ، و يُرْزَقُ بِهمْ أهلُ الأرضِ
“Barangsiapa membacakan istighfar untuk orang Mukmin dan Mukminat sebanyak dua puluh tujuh (27) kali setiap hari, maka ia termasuk golongan mereka yang terkabul doanya dan mereka yang menjadi jaminan rezeki (Allah ﷻ) dari para penghuni bumi. (HR. Ath-Thabarani).
Dan juga terdapat keterangan:
من واظب على هذا الاستغفار صباحا ومساء سبعا وعشرين مرة لم ير ما يكره في الدنيا والأخرة. وهو: أَستَغفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحمَنَ الرَّحِيمَ، الحَيَّ القَيُّومَ، الَّذِي لَا يَمُوتُ وَأَتُوبُ إِلَيهِ ، رَّبِّ اغفِرلِي
Barang siapa yang rutin membaca Istighfar sebanyak (27) kali setiap pagi dan sore. Berikut teks Istighfarnya:
Astaghfirullahal ladzi Laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyum, Al-ladzi laa yamutu wa atubu ilaihi, Rabbighfir li.
Artinya : “Aku mohon ampun kepada Allah ﷻ, Dzat yang tiada tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup Yang terus menerus Mengurus (makhluk-Nya),Yang tidak akan pernah mati , Aku sungguh bertaubat pada-Nya, Ya Allah Ampuni (dosa-dosa)ku.”
Nama lengkap dan nasab beliau adalah al-Habib Muhammad bin Abdullah al-Haddar bin Syaikh bin Muhsin bin Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Shaleh bin Ahmad bin Syaikh Abubakar bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shahib ad-Dark bin Alwi al-Ghuyur bin al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shahib Marbat bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad Shahib ash-Shauma’ah bin Alwi bin Ubaidillah bin al-Muhajir Ilallah Ahmad bin Isa ar-Rumi bin Muhammad an-Naqib bin Ali al-Uraidhi bin Ja’far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin al-Imam Husain bin Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw. suami Sayyidah Fathimah az-Zahra binti Rasulullah ﷺ.
Beliau lahir di desa ‘Azzah, dekat Kota al-Baidha’ di utara Yaman, pada tahun 1340 H/1921 M. wafat meninggalkan dunia yang fana ini pada tanggal 08 Rabi’ul Akhir tahun 1418 H/1997 M. Waallahu A’lam
Penulis : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
Referensi:
??-????? ???????? ??? ???????? ??-??????| ??????? ??-????? ??? ???????? ??-?????? ??? 21.