PELAJARAN AKHLAK YANG JARANG ORANG MENGERTI

oleh -603 views

Ada beberapa pelajaran tentang kesopanan dan akhlaqul karimah yang saya terima langsung dari al-Maghfurlah RKH. Fakhrillah Aschal bagi siapa saja yang ingin berkhidmah melayani guru.

Dan mungkin ini dianggap remeh bagi sebagian orang, namun sangat penting sekali untuk menjaga kesopanan dan kepantasan.

1. Suatu ketika, saya dan sebagian pengurus Pondok Pesantren menghadap beliau untuk keperluan tanda tangan ijazah santri-santri yang sudah lulus.

Salah seorang pengurus tadi secara langsung menghaturkan ijazah yang bertumpuk di hadapan kyai. Beliau pun kaget dan berkata, “Iyak engkok lak eberrik tugas.” (Ini aku sudah dikasih tugas). Tamu-tamu yang ada di situ saling berpandangan, seakan menemukan kemusykilan.

Lalu beliau melanjutkan perkataannya, “Benni deiyeh caranah. Nyambis ghelluh, pas atoraghin parlonah.” (Bukan begitu caranya. Tapi kamu sungkem (mushofahah/salaman) dulu, baru kemudian haturkan keperluanmu)

2. Setelah selesai dari suatu acara shalawatan di daerah Arosbaya, beliau turun dari panggun dan disambut banyak orang untuk bersalaman.

Kemudian para anggota FMA (Fakher’s Mania Arosbaya) ingin mengajak foto bersama dengan beliau, dan mereka menyuruh saya untuk mengutarakan kepada beliau.

Tanpa pikir panjang saya langsung menuju beliau, “Nak kanak FMA terro a fotoeh sareng ajunan.” (Anak-anak FMA ingin berfoto dengan njenengan)

Tapi rupanya mereka belum siap-siap dan belum berkumpul semua. Melihat itu, kyai langsung menasehati saya. “Pakompol ghelluh nak-kanaeh, pas mator ka engkok.” (Kumpulkan dulu anggotanya, baru bilang ke saya)

3. Saat ada di pendopo tempat biasa beliau menerima tamu, saya dan beberapa kawan duduk di hadapan beliau.

Lalu beliau bercerita, “Bennyak oreng lok ngerteh caranah moto ghurunah. Makeh ghurunah teppak ngakan la e foto. Pas esebbaragin neng facebook.

Mun engko teppak ngakan jendi foto. Demmah engkok se a keccapheh mun pas e foto tok.”

(Banyak orang kurang mengerti caranya kalau ingin memotret gurunya (kyai). Meskipun kyainya sedang makan juga difoto. Kemudian diposting di facebook.

Kalau aku sedang makan jangan difoto dulu. Sebab bagaimana aku mau mengunyah kalau sambil difoto)

Karena kalau sedang mengunyah difoto, jelas kelihatan jelek hasilnya. Dan itu tidak pantas diupload di sosmed.

4. Ketika saya menuangkan kopi di gelas, untuk disuguhkan ke kyai. Saya ambil gelas yang besar, lalu saya tuangkan kopi itu sampai gelasnya penuh.

Melihat itu, lalu kyai berkata, “Mun aberrik kopi ka kiaeh, jhek nyak bennyak. Kan pas todus kiaenah se ngabieh, ben todus se mintaah pole.

Tapeh berrik dhiddhik ka gellas kenik. Nyaman kiaenah se mintaah pole lok todus mun la tadek.”

(Kalau menyuguhkan kopi ke kyai, jangan banyak-banyak. Sebab kyainya akan malu yang mau mengahabisi, dan mau minta lagi.

Tapi, kasih saja sedikit, tuangkan ke gellas kecil. Nanti kalau sudah habis kopinya, kyainya tidak malu yang mau nambah lagi)

5. Letakkan gelas minuman di arah kanan kyai, agar mudah untuk mengambilnya dengan tangan kanan.

Kalau gelasnya ada pegangannya. Arahkan pegangan gelas itu ke hadapan kyai, agar kyai tidak usah memutar gelasnya.

6. Ketika sedang melayani kyai makan, jangan ikut makan dulu. Agar kyainya tidak repot sendiri kalau sudah selesai makan, sementara kamu sedang enak-enaknya makan.

Oleh : Shofiyullah El-Adnany

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.