PIDATO RASULULLAH ﷺ DI AKHIR BULAN SYA’BAN

oleh -2,871 views

Syaichona.net- Bulan Ramadhan sebentar lagi, para penghuni langit dan alam semesta telah bersiap-siap menyambut kedatangan bulan seribu bulan yang dipenuhi ampunan. Lalu bagaimana dengan kita selaku makhluk yang ditunjuk menjadi aktor utama dalam perhelatan akbar ini? Sudahkah kita mempersiapkan diri jiwa dan raga untuk masuk kedalam arena untuk bertanding merebutkan hadiah berupa berjuta-juta pahala dan ampunan?

Alangkah hebatnya orang yang sudah menyingsingkan lengan baju, membersihkan niat dan tekat serta menguatkan iman dan ketakwaan untuk berlaga.

Alangkah eloknya diri yang siap menyambut bulan Ramadhan dengan senyum hati yang gembara, perbanyak Tauban Nashuha, melepas segala kesalahan dan kemaksiatan, ibadah dan sedekah.

Semoga kita termasuk orang-orang yang siap dan gembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan nan mulia ini, hingga kita tergolong yang orang-orang menang mendapat tropi pahala ampunan dari Allah ﷻ di hari yang Fitri nanti. Amin..

***

Sejenak kita feedback pada jejak sejarah di masa keemasan Islam, bagaimana Nabi ﷺ dan para sahabatnya begitu antusias dan senang gembira menyabut kedatangan bulan Ramadhan. Abu Hurairah ra menceritakannya: Nabi ﷺ selalu memberikan kabar gembira dan semangat penuh kepada para sahabatnya. Beliu bersabda:

قد جاءَكم شهر رمضان، شهر مبارك كتب الله عليكم صيامه، فيه تُفتح أبواب الجنان، وتُغلق فيه أبواب الجحيم، وتُغلُّ في الشياطين، فيه ليلةٌ خيرٌ من ألف شهر، مَن حُرِمَ خيرَها فقد حُرِمَ

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka jahanam serta syetan-syetan dibelenggu. di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang (dari kebaikan)” (HR. Ahmad).

Di kesempatan yang lain, di penghujung bulan Sya’ban. Rasulullah ﷺ pernah menyampaikan khatbah (pidato) khusus untuk membakar semangat dan mengingatkan para sahabatnya agar jangan sekejappun melewatkan waktu di bulan Ramadhan berlalu tanpa menghasilkan pahala dan ampunan.

Syaikh Abu Bakrin Ustman bin Muhammad Syatha ad-Dimyatiy al-Bakariy (w. 1300 h) dalam kitabnya Hasyiyah I’anatu ath-Thalibin dan Syaikh Syihabuddin Ahmad bin Hijaziy al-Fazzaniy (w. 978 h) dalam Tuhfatu al-Ikhwan fi Qira’ati al-Mi’ad fi Rajaba wa Sya’ban wa Ramadhann mencatat khatbah beliau dari riwayat Salaman al-Farisi ra, beliau bersabda:

أيها الناس: قد أظلكم شهر عظيم شهر مبارك فيه ليلة القدر، خير من ألف شهر جعل الله تعالى صيامه فريضة، وقيام ليله تطوعا، من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه، ومن أدى فريضة كان كمن أدى سبعين فريضة فيما سواه، وهو شهر الصبر، والصبر ثوابه الجنة. وهو شهر المواساة، وهو شهر يزاد فيه رزق المؤمن، من فطر فيه صائما كان له عتق رقبة ومغفرة لذنوبه.

Artinya: “Wahai manusia telah menaungi di atas kalian bulan yang agung, bulan yang penuh dengan keberkahan, bulan dimana di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (Lailatul Qadr), dan di bulan itu Allah ﷻ jadikan puasa di siang harinya menjadi kewajiban (bagi yang mampu), dan bangun malam (shalat di malam) harinya merupakan hal yang disunnahkan. Barang siapa mendekatkan diri kepada Allah ﷻ dengan melakukan satu kebaikan di bulan Ramadhan maka pahalanya sama dengan pahala melakukan perbuatan fardhu (wajib) di selain bulan Ramadhan. Dan barang siapa melakukaan satu perbuatan wajib di bulan Ramadhan maka pahalanya sama dengan melakukan 70 perbuatan wajib di selain bulan Ramadhan. Dan bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga, dan bulan itu adalah bulan yang penuh simpati (tolong menolong), dan bulan ditambahnya rezeki orang mukmin. Barang siapa yang memberikan buka puasa untuk orang yang berpuasa di bulan itu maka baginya dibebaskan dari api neraka dan diampuni dosa-dosanya.

قلنا يا رسول الله ليس كلنا يجد ما يفطر به الصائم. قال: يعطي الله هذا الثواب من يفطر صائما على مذقة لبن، أو شربة ماء، أو تمرة. ومن أشبع صائما كان له مغفرة لذنوبه، وسقاه ربه من حوضي شربة لا يظمأ بعدها أبدا، وكان له مثل أجره من غير أن ينقص من أجره شئ. وهو شهر أوله رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار. ومن خفف عن مملوكه فيه أعتقه الله من النار. فاستكثروا فيه من أربع خصال، خصلتين ترضون بهما ربكم، وخصلتين لا غنى لكم عنهما – أما الخصلتان اللتان ترضون بهما ربكم: فشهادة أن لا إله إلا الله، وتستغفرونه. وأما الخصلتان اللتان لا غنى لكم عنهما: تسألون ربكم الجنة، تتعوذون به من النار.

Ketika mendengar hal itu, para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, tidak semua dari kami memiliki sesuatu untuk memberi makan orang yang berpuasa”, maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Pahala ini diberikan oleh Allah ﷻ kepada orang yang memberi makan untuk orang yang berpuasa dengan seteguk susu atau air atau sebutir kurma”. Dan barang siapa yang memberi makan orang yang berpuasa hingga kenyang, maka diampuni dosa-dosanya, Allah ﷻ akan memberinya minum dari telagaku (telaga Rasulullah ﷺ) dimana seteguk air itu menjadikannya tidak akan merasa haus selama-lamanya dan baginya pahala puasa seperti orang yang berpuasa dan tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa. Bulan Ramadhan awalnya adalah rahmah (kasih sayang) Allah ﷻ, dan pertengahannya adalah pengampunan Allah ﷻ, serta akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Dan barang siapa yang meringankan (pekerjaan) budaknya di bulan Ramadhan maka Allah ﷻ mengampuni dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Maka perbanyaklah di bulan itu (untuk melakukan) empat hal, dua hal yang pertama membuat Tuhan kalian (Allah ﷻ) ridha, dan dua hal yang lainnya merupakan sesuatu yang kalian butuhkan. Dua hal yang membuat Tuhan kalian (Allah ﷻ) ridha adalah mengucapkan syahadat (أشهد ألا إله إلا الله ), dan kalian meminta ampunan kepada-Nya dengan membaca (أستغفر الله العظيم ), adapun dua hal yang kalian butuhkan terhadap keduanya adalah kalian meminta kepada Allah ﷻ untuk dimasukkan ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqi).

Syaikh Muhammad bin Abdullah bin Abdul Latif al-Jurdaniy ad-Dimyathi asy-Syafi’i (w. 1331 H) dalam kitabnya al-Jawahiru al-Lu’luiyah fi Syarahi al-Arba’ina an-Nawawiyah menambahkan: “Di antara keutamaan bulan suci Ramadhan adalah surga berhias diri untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan sebagimana hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas ra, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

إن الجنة لَتتزيَّن من الحول إلى الحول لدخول شهر رمضان، فإذا كانت أول ليلة من شهر رمضان هبَّت رِيح من تحت العرش يقال لها: المثيرة، فتصفق ورق أشجار الجنان, وحلق المصاريع فيُسمع لذلك طنينٌ لم يَسمع السامعون أحسنَ منه، فتبرز الحور العين حتى يقفن بين شُرف الجنة، فينادين: هل من خاطب إلى الله فيزوِّجه؟ ثم يقلن الحور العين: يا رضوان الجنة، ما هذه الليلة؟ فيجيبهن بالتلبية، ثم يقول: هذه أول ليلة من شهر رمضان.

Artinya: “Sesungguhnya surga berhias diri di dari tahun ketahun karena menyambut datangnya bulan suci Ramadlan. Maka ketika telah masuk malam pertama dari bulan suci Ramadhan, berhembuslah angin dari bawah Arasy yang dinamakan angin Mutsirah kemudian angin tersebut menerpa daun pepohonan surga dan menerpa hiasan-hiasan surga, sehingga terdengarlah dengan sebab itu suatu bunyi yang belum pernah seorangpun mendengar bunyi yang lebih bagus dari itu. Maka para Bidadari keluar menampakkan diri bersolek sehingga mereka berhenti di bawah pepohonan surga. Dan bidadari pun berseru: “Apakah ada seseorang yang akan melamarku kepada Allah ﷻ sehingga Allah ﷻ mengawinkannya”. Kemudian Mereka berkata: “Wahai malaikat Ridwan malam apakah ini? “Kemudian malaikat Ridwan menjawabnya: “Wahai Bidadari yang elok, malam ini adalah malam pertama di bulan suci Ramadlan”. (HR. al-Baihaqiy dan Ibnu Asakir).

Waallahu A’lamu

Penulis : Abdul Adzim

Publisher : Fakhrul

Referensi:

✍️ 𝑺𝒚𝒂𝒊𝒌𝒉 𝑨𝒃𝒖 𝑩𝒂𝒌𝒓𝒊𝒏 𝑼𝒔𝒕𝒎𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒏 𝑴𝒖𝒉𝒂𝒎𝒎𝒂𝒅 𝑺𝒚𝒂𝒕𝒉𝒂 𝒂𝒅-𝑫𝒊𝒎𝒚𝒂𝒕𝒊𝒚 𝒂𝒍-𝑩𝒂𝒌𝒂𝒓𝒊𝒚| 𝑯𝒂𝒔𝒚𝒊𝒚𝒂𝒉 𝑰’𝒂𝒏𝒂𝒕𝒖 𝒂𝒕𝒉-𝑻𝒉𝒂𝒍𝒊𝒃𝒊𝒏| 𝑫𝒂𝒓𝒖 𝒂𝒍-𝑲𝒖𝒕𝒖𝒃 𝒂𝒍-𝑰𝒍𝒎𝒊𝒚𝒂𝒉 𝒋𝒖𝒛 2 𝒉𝒂𝒍 425.

✍️ 𝑺𝒚𝒂𝒊𝒌𝒉 𝑺𝒚𝒊𝒉𝒂𝒃𝒖𝒅𝒅𝒊𝒏 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒃𝒊𝒏 𝑯𝒊𝒋𝒂𝒛𝒊𝒚 𝒂𝒍-𝑭𝒂𝒛𝒛𝒂𝒏𝒊𝒚| 𝑻𝒖𝒉𝒇𝒂𝒕𝒖 𝒂𝒍-𝑰𝒌𝒉𝒘𝒂𝒏 𝒇𝒊 𝑸𝒊𝒓𝒂’𝒂𝒕𝒊 𝒂𝒍-𝑴𝒊’𝒂𝒅 𝒇𝒊 𝑹𝒂𝒋𝒂𝒃𝒂 𝒘𝒂 𝑺𝒚𝒂’𝒃𝒂𝒏 𝒘𝒂 𝑹𝒂𝒎𝒂𝒅𝒉𝒂𝒏| 𝑫𝒂𝒓𝒖 𝒂𝒍-𝑲𝒖𝒕𝒖𝒃 𝒂𝒍-𝑰𝒍𝒎𝒊𝒚𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒍 116-117.

✍️ 𝑺𝒚𝒂𝒊𝒌𝒉 𝑴𝒖𝒉𝒂𝒎𝒎𝒂𝒅 𝒃𝒊𝒏 𝑨𝒃𝒅𝒖𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒍-𝑱𝒖𝒓𝒋𝒂𝒏𝒊𝒚 (𝒘. 1331 𝒉) 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒂𝒍-𝑱𝒂𝒘𝒂𝒉𝒊𝒓𝒖 𝒂𝒍-𝑳𝒖’𝒍𝒖’𝒊𝒚𝒂𝒉 𝒇𝒊 𝑺𝒚𝒂𝒓𝒉𝒊 𝒂𝒍-𝑨𝒓𝒃𝒂’𝒊𝒏𝒂 𝒂𝒏-𝑵𝒂𝒘𝒂𝒘𝒊𝒚| 𝑫𝒂𝒓𝒖 𝒂𝒍-𝑲𝒖𝒕𝒖𝒃 𝒂𝒍-𝑰𝒍𝒎𝒊𝒚𝒂𝒉 𝒉𝒂𝒍 75-76.

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.