KH. Yahya Cholil Staquf : Mengingat Pesan Syaichona Cholil untuk NU

oleh -1,990 views

Syaichona.net- Syaichona Cholil Bangkalan wafat setahun sebelum lahirnya Nahdlatul Ulama, dan sebelum wafat, beliau mewariskan beberapa isyaroh-isyaroh yang berisi izin, dan izin itu dalam wawasan kita terutama dalam pesantren, itu juga bermakna amar (perintah), isyaroh Syaichona Cholil itu merupakan izin kepada santri-santri beliau KH. Hasyim asy’ari untuk mendirikan organisasi ulama yang kemudian diberi nama Nahdlatul Ulama. Lalu bagaimana mungkin kita tidak ingin datang ke tempat ini, menghadap Syaichona Cholil,  merasakan jejak di buminya agar kita ingat untuk apa jam’iyah ini didirikan. Ungkap KH. Yahya Cholil Staquf dalam mengawali sambutannya sebagai ketua umum PBNU

Peringatan harlah Nahdlatul Ulama tahun ini dilakukan diempat titik yang berbeda. yang pertama pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tanggal 31 Januari di Balikpapan, Kalimantan Timur. yang kedua Peringatan harlah Nahdlatul Ulama di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dan selanjutnya akan diadakan di Palembang, sumatra selatan yang sebelumnya sempat tertunda disebabkan adanya virus corona,

Dan untuk Bangkalan kita maksudkan untuk puncak acara harlah Nahdlatul Ulama. Titik-titik kegiatan itu, rangkaian kegiatannya tidak dipilih secara acak, akan tetapi merupakan kesimpulan dari suatu upaya refleksi perenununagn tentang  perjalanan yang telah dilalui oleh Nahdlatul Ulama, tentang visi dan cita-cita yang difikirkan oleh para muassis Nahdlatul Ulama dan apa yang dibutuhkan untuk bisa bergerak lebih jauh lagi khususnya dalam menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama.

Syaichona Cholil bukan hanya sekedar menjadi tempat-tempat tabarruk, tetapi beliau juga memiliki karya-karya yang menjadi refrensi intelektual yang sangat berharga, akan tetapi pergelaran harlah Nahdlatul Ulama kali ini maksudnya memang untuk tabarruk, ngalap barokah kepada syaichona cholil, dan mengingat pesan-pesan Syaichona Cholil untuk Nahdlatul Ulama. sebagaimana yang dijelasakn oleh beliau, KH. Yahya Cholil Staquf

Dan diantara  pesan yang paling subtansial dan paling punya makna berskala peradaban yaitu isyaroh-isyaroh Syaichona Cholil kepada Hadratussyeikh KH. Hasyim as’ary.

KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan, “Ada satu ayat yang berbunyi :

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Artinya : Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya“.

Dari ayat tersebut, Kalau kita melakukan refleksi terhadap konteks secara lahiriah lahirnya Nahdlatul Ulama ini menjadi sangat relevan sekali, karena Nahdlatul Ulama lahir ketika kekuatan-kekuatan besar dunia sedang bergelut ingin memadamkan cahaya Allah, tapi Syaichona Cholil berpesan kepada santri-santrinya, berpesan kepada para ulama yang menjadi bagian simbol sanad bagi Syaichona Cholil bahwa kita tidak boleh berkecil hati, karena Allah akan menyempurnakan cahayanya, maka dari itu Nahdlatul Ulama ini semoga menjadi wasilah untuk sempurnanya Nurullah tersebut walaupun mereka yang ingkar tidak menyukainya. Harap KH. Yahya Cholil Staquf.

Oleh : Fakhrullah

banner 700x350

No More Posts Available.

No more pages to load.