Syaichona.net- Peringatan Puncak Harlah Nu ke-99 yang di Hadiri oleh para Ulama Nu dan Umara RI yang dikemas dengan pembacaan sholawat Al-Habsyi bersama habib Syech Abdul Qadir Assegaf secara virtual, di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Demangan Barat Bangkalan kamis malam (17/02).
Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sejarah hari lahir NU terjadi tepatnya pada tanggal 31 Januari 1926. Pendirian NU digagas para kiai ternama dari Jawa Timur, Madura, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, Menteri BUMN, Erik Tohir, menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Tsaquf, dan Sekjen NU, Saifullah Yusuf, Rais Aam Nahdlatul Ulama, Mifathul Akhyar, Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, ketua DPRD Provinsi, Kusnadi bersama Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI, Herman Hidayat yang mewakili Pangdam V/Brawijaya, Selain itu, juga dihadiri secara virtual oleh Wakil Presiden RI K.H Ma’ruf Amin.
Gubernur Jawa Timur dalam sambutannya menyampaikan peraturan Presiden (Perpres) tentang pembangunan IISP yang akan dibangun di Suramadu Kaki Bangkalan Madura telah keluar.
“Saat ini, kami tengah menunggu penyerahan lahan dari PUPR,” tuturnya.
Selain itu beliau menjelaskan, pembangunan IISP diyakini mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya yang tinggal di pulau Madura. Pihaknya berharap, ke depan pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) bisa digelar di Madura yaitu di IISP.
“Ketika diadakannya Konferensi Islam dan jika ada tamu datang dari Timur Tengah ke Madura di fasilitasi dengan hotel yang terbaik dengan layanan bintang tujuh,” ujarnya.
Oleh karena itu Gubernur Khofifah berharap, adanya pembangunan IISP menjadi tempat pembelajaran keilmuan Islam. IISP ini akan didukung ketersediaan infrastruktur terpadu sebagai pusat edukasi, budaya dan wisata.
“Kedepannya akan menjadi pusat keuangan syariah dunia dan mensejahterakan masyarakat muslim di Madura,” jelasnya.
“Kami mohon doanya dari para ulama dan kiai yang hadir di harlah NU, mudah-mudahan ikhtiar ini dibukakan pintu kemudahan dan kesuksesan pembangunan IISP Bangkalan di Madura tersebut,” pinta beliau.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU PBNU dengan Kementerian BUMN RI dan Kementerian Koperasi UKM RI. Dalam rangka Sinergi Peningkatan Kemandirian Ekonomi Umat.
Dalam acara itu, Erick mendorong NU memiliki 250 BUMN sendiri. Erick menjelaskan, pandemi Covid-19 tak hanya menekan sendi-sendi kesehatan tapi juga perekonomian. Dia pun menyebut BUMN harus bisa mengintervensi kesenjangan ekonomi yang terjadi.
“Diimplementasikan hari ini dengan menandatangani kerja sama antara BUMN-nya punya NU dan BUMN punya Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, Erick menyebut para ahli di BUMN juga bakal dilibatkan. Baik dari sisi pemasaran, perbaikan produk, hingga soal digitalisasi. Dia pun berharap kerja sama ini bisa menjadi penyeimbang perekonomian. Sehingga, komoditas yang dihasilkan akan terus mengalami kenaikan.
“Kebetulan kami BUMN juga memproduksi gula, daging, kelapa sawit, dan lain-lain. Ini juga bisa dijadikan pem-balance,” ucapnya.
Sementara, dalam sambutannnya Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menyampaikan. Syekh Haji Muhammad Kholil bin Abdul Lathif sebelum wafat memberikan perintah kepada santrinya K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari untuk membentuk organisasi Islam yang menjadi Nahdlatul Ulama.
“Nahdlatul Ulama ingin terus berperan aktif dalam membangun Bangsa menuju masa depan yang lebih baik melalui turut serta dalam pembangunan peradaban sosial di Ibu Kota Negara Baru di Provinsi Kaltim,” tuturnya.
“Nahdlatul Ulama telah bekerja sama dengan kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi UKM RI yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh peradaban umat manusia,” jelas KH. Yahya Cholil Staquf.
Rois Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar dalam sambutannya juga menyampaikan, khususnya untuk warga nadliyin diharapkan dapat meneladani dan melanjutkan perjuangan Syekh Haji Muhammad Kholil.
“Bahwa sebagai organisasi Islam terbasar didunia Nahdlatul Ulama yang pendiriannya dicetuskan oleh Syekh Haji Muhammad Kholil bin Abdul Lathif diharapkan kita dapat melanjutkan perjuangan beliau,” harap beliau.
Sebelum itu acara tersebut juga diisi dengan penampilan KH D Zawawi Imron yang terkenal dengan sajak celurit emasnya akan membacakan puisi khusus tentang Syaichona.
Di penghujung sambutan ditutup dengan orasi ilmiah yang disampaikan langsung oleh Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin secara virtual beliau menyampaikan bahwa, Sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki potensi yang besar karena terdiri atas berbagai elemen masyarakat, di antaranya para ulama, intelektual/cendekiawan nasional maupun internasional, serta jaringan profesional dari kalangan pengusaha dan profesi lainnya. Oleh karena itu, NU harus dapat mengoptimalkan potensi besar tersebut menjadi sebuah kekuatan untuk membuat perbaikan di berbagai sektor.
“Tantangannya bagaimana mengonversi potensi itu menjadi suatu kekuatan dan bagaimana menjadikan potensi yang dimiliki NU sebagai lokomotif gerakan perbaikan” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin
Hal ini menurut Wapres sejalan dengan tujuan didirikannya NU yaitu sebagai gerakan untuk memperbaiki umat atau dikenal dengan jam’iyatul ishlahih (organisasi perbaikan).
“Nahdlatul Ulama adalah harakatul ulama fii ishlahil ummah, gerakan ulama dalam memperbaiki umat, diniyyatan wa ijtimaiyatan, baik menyangkut masalah keagamaan maupun masalah kemasyarakatan. Kemasyarakatan tentu menyangkut soal ekonomi, soal budaya, soal politik, dan semua aspek kemasyarakatannya,” jelas beliau.
ebih lanjut Wapres menyampaikan, NU juga dapat berkontribusi tidak hanya memberikan sumbangsih pemikiran di tingkat nasional, namun juga global.
“NU ke depan (diharapkan) memberikan kontribusi, baik untuk tingkat nasional kehidupan kita berbangsa, bermasyarakat, dan juga dalam perannya di tingkat global dalam membenahi berbagai konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia,” harap Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres pun berharap agar seluruh pemimpin NU dan semua nahdliyin-nahdliyat sehat, semangat, dan istiqamah dalam mengemban tugas dan amanah yang diberikan, serta terus juga mengawal perjalanan bangsa Indonesia menuju cita-cita mulia serta selalu mendapat ridha Allah SWT.
“Sekali lagi, Selamat Hari Lahir ke-99 Nahdlatul Ulama. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayah-Nya, meridai semua upaya yang kita lakukan,” tutupnya.
Reporter: Bahrudin Alam