Syaichona.net – Momen spesial atas terealisasinya acara Nasional dalam rangka puncak harlah NU ke-99 yang bertempat di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil bertemakan Menyongsong 100 tahun Nahdlatul Ulama Merawat Jagat Membangun Peradaban yang dihadiri langsung oleh para Ulama-Ulama besar NU dan Umara RI, Kamis malam (17/02).
Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, Menteri BUMN, Erik Tohir, menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Tsaquf, dan Sekjen NU, Saifullah Yusuf, Rais Aam Nahdlatul Ulama, Mifathul Akhyar, Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, ketua DPRD Provinsi, Kusnadi bersama Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI, Herman Hidayat yang mewakili Pangdam V/Brawijaya, Selain itu, juga dihadiri secara virtual oleh Wakil Presiden RI K.H Ma’ruf Amin.
Sebelum itu pada pukul 14:30- 16:00 WIB para Ulama-Ulama besar NU dan Umara RI menuju maqbaroh Syaichona Moh. Cholil Bangkalan untuk melaksanakan pembacaan Istighosah Kubro yang kemudian dilanjutkan pada pukul 19:00- 19:30 WIB menuju lokasi Harlah ke-99 NU di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Demangan Barat Bangkalan untuk mengikuti puncak acara harlah pada pukul 19:30- 22:00 WIB.
Dalam acara tersebut sebagai sambutan pertama yang mengatasnamakan pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil RKH Moh. Nasih Aschal menyampaikan bahwa semua orang sepakat bahwa lahirnya Nu berasal dari sang inspirator yaitu Syaichona Moh. Cholil melalui isyaroh tongkat dan tasbihnya.
“maka pemilihan harlah yang ke-99 di Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil ini menjadi pemilihan yang sangat tepat, menjadi pemilihan yang InsyaAllah akan mengangkat kembali sejarah penting Nu di Bumi Madura ini,” Tutur beliau.
oleh karena itu, lanjutnya “secara khusus kami mengucapkan terima kasih kepada Al-Mukarrom KH. Yahya Kholil Tsaquf yang sudah berkenan memilih untuk pelaksanaan pelaksanaan harlah di pondok pesantren kami,” lanjutnya.
Selain itu beliau menyampaikan bahwa, Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil tidak hanya mengajarkan pada santrinya tentang Ilmu Agama, Pondok Pesantren ini melalui karya-karya Syaichona Moh. Cholil mengajarkan banyak hal untuk kepentingan, kemaslahatan Umat, Bangsa, dan Negara.
”sedikit kalau boleh saya menyinggung, kalau warga Nahdliyin yang kental dengan Hubbul Wathon Minal Iman, maka sesungguhnya melalui penulisan sejarah karya-karya besar dari Syaichona Moh. Cholil kita menemukan sebuah Manuskrip yang karangan Syaichona Moh. Cholil disitu beliau menulis Hubbul Awthon Minal Iman ini bukti bahwa Syaichona Moh. Cholil tidak hanya kita baca isyarohnya saja, ini bukti Syaichona Moh. Cholil bukan hanya sekedar penentu Jam’iyah terbesar di Dunia ini, tetapi melalui Syaichona Moh. Cholil lah lahir pemikiran-pemikiran besar tentang Nasionalisme, keutuhan, toleransi dan kita semua bersepakat melalui Bumi Bangkalan InsyaAllah Madura akan jaya kembali, InsyaAllah kami serta seluruh Dzurriyah Syaichona Moh. Cholil ketika PBNU melaksanakan harlah di pondok ini kami akan selalu mengatakan siap bersama PBNU untuk memajukan Nahdlatul Ulama di Bumi Madura,” jelas Ra. Nasih.
Baca Juga: Sambutan: Puncak Peringatan Harlah Nu Yang Ke-99 Di PP. Syaichona Moh. Cholil bangkalan
Reporter: Bahrudin Alam