ثم انظر إلى الفم واللسان وما في ذلك من الحكم، فجعل الشفتين سترا للفم كأنهما باب يغلق وقت ارتفاع الحاجة إلى فتحه، وهو ستر على اللثة والأسنان مفيد للجمال، فلو لا هما لتشوهت الخلق، وهما معينان على الكلام واللسان للنطق والتعبير عما في ضمير الإنسان وتقليب الطعام وإلقائه تحت الأضراس حتى يستحكم مضغه، ويسهل ابتلاعه، ثم جعل الأسنان أعدادا متفرقة ولم تكن عظما واحدا، فإن أصاب بعضها ثلم انتفع بالباقي، وجمع فيها بين النفع والجمال، وجعل ما كان منها معكوسا زائد الشعب حتى تطول مدته مع الصف الذي تحته، وجعلها صلبة ليست كعظام البدن لدعاء الحاجة إليها على الدوام، وفي الأضراس كبر وتسريف لأجل الحاجة إلى درس الغذاء، فإن المضغ هو الهضم الأول، وجعلت الثنايا والأنياب لتقطيع الطعام وجمالا للفم فأحكم أصولها، وحدد ضروسها، وبيض لونها مع حمرة ما حولها، متساوية الرؤوس متناسبة التركيب، كأنها الدر المنظوم،
Kemudian lihatlah pada mulut dan lisan serta hukum yang berhubungan dengannya. Allah ﷻ menjadikan kedua bibir sebagai penutup mulut seakan keduanya bak pintu yang terkunci ketika tidak ada keperluan untuk membukanya. Mulut juga berfungsi sebagai penutup gusi dan gigi serta berfungi untuk memperindah wajah. Seandainya tidak ada dua bibir, maka akan terlihat jelek kejadian manusia. Dua bibir berfungsi menentukan ucapan dan lisan berfungsi sebagai alat berbicara, mengungkapkan apa yang ada dalam sanubari manusia, membolak-balikkan makanan serta yang meletakan makanan dari bawa gusi sehingga mudah dikuyah dan mudah ditelan. Allah ﷻ kemudian menciptakan gigi manusia dalam jumlah yang banyak, terpisah dan beragam bukan berupa satu tulang yang utuh. Bila salah satu ada yang tanggal (berlobang) maka yang masih bisa digunakan. Pada gigi-gigi itu terkumpul kegunaan dan hiasan keindahan. Allah ﷻ menjadikan bagian gigi atas secara terbalik saling melengkapi, sepadan dengan panjang baris gigi yang dibawah dan menjadi tekstur gigi-gigi itu lebih keras tidak seperti tulang badan karena sengaja diproyeksikan tahan lama. Gigi geraham dibentuk besar memanjang pipih untuk keperluan menghaluskan makanan sebagai pencernaan yang pertama. Lalu gigi seri dan gigi taring berfungsi untuk memotong makanan sekaligus untuk memperindah mulut oleh karena itu Allah ﷻ mengukukuh akar gigi, menajamkan ujung-ujungnya, memutihkan warnanya di tengah warna merah sekelilingnya dengan posisi sejajar dan konstruksi yang pas seolah gigi-gigi itu untaian mutiara yang tersusun rapi.
ثم انظر كيف خلق في الفم نداوة محبوسة لا تظهر إلا في وقت الحاجة إليها، فلو ظهرت وسالت قبل ذلك لكان تشويها للإنسان، فجعلت ليبل بها ما يمضغ من الطعام حتى يسهل تسويغه من غير عنت ولا ألم. فإذا فقد الأكل عدمت تلك النداوة الزائدة التي خلقت للترطيب، وبقي منها ما يبل اللهوات والحلق لتصوير الكلام ولئلا يجف، فإن جفافه مهلك للإنسان، ثم انظر إلى رحمة اللّه ولطفه، إذ جعل للآكل لذة الأكل فجعل الذوق في اللسان وغيره من أجزاء الفم ليعرف بالذوق ما يوافقه ويلائمه من الملذوذ فيجد في ذلك راحة في الطعام والشراب إذا دعت حاجة إلى تناوله وليجتنب الشيء الذي لا يوافقه، ويعرف بذلك حد ما تصل الأشياء إليه في الحرارة والبرودة،
Kemudian lihatlah bagaimana Allah ﷻ menciptakan air liur (ludah) yang tertahan dalam mulut, tidak keluar kecuali saat dibutuhkan. Sebab seandainya keluar dan terus mengalir sebelum dibutuhkan, tentu akan merusak keindahan paras manusia. Air liur ini sengaja diproyeksikan untuk membahasi makanan yang sudah dikunyah sehingga mudah ditelan tanpa ada rasa perih dan sakit menyumbat dan jika tidak ada makanan yang masuk ke mulut, air liur ini akan menghilang dengan sendirinya dan hanya menyisakan sedikit untuk membasahi anak lidah dan tenggorokan untuk gambarkan ucapan dan agar tidak kering. Sebab jika sampai kering, maka akan membinasakan manusia.
Lalu perhatikan belas kasihan dan kelembutan Allah ﷻ, Dia ﷻ yang telah menjadi lezatnya makanan bagi orang-orang yang makan dengan menjadikan indera perasa di lidah dan bagian-bagian mulut lainnya agar ia dapat mengetahui lezatnya makanan yang cocok dan sesuai dengan seleranya—sehingga ia dapat menemukan kepuasan dalam cita rasa makanan dan minuman saat ia tergiur untuk mengkonsumsinya—dan menjauhi makanan dan minuman yang tidak disukai. Dengan indera rasa ini juga manusia bisa mengetahui panas dan di dinginnya makanan.
ثم إن اللّه تعالى شق السمع وأودعه رطوبة مرة يحفظ بها السمع من ضرر الدود ويقتل أكثر الهوام الذين يلجون السمع، وحفظ الأذن بصدفة لتجمع الصوت فترده إلى صماخها. وجعل فيها زيادة حس لتحس بما يصل إليها مما يؤذيها من هوام وغيرها، وجعل فيها تعويجات ليتطرد فيها الصوت، ولتكثر حركة ما يدب فيها ويطول طريقه فيتنبه فيتأثر ويتنبه صاحبها من النوم، ثم انظر إلى إدراكه المشمومات بواسطة ولوج الهواء، وذلك سر لا يعلم حقيقته إلا الباري سبحانه إلى غير ذلك،
Selanjutnya Allah ﷻ menjadikan lubang pendengaran (telinga) menjadikan lembab dan pahit untuk mencegah bahaya serangga serta dapat mematikan binatang-binatang kecil yang masuk ke lubang telinga. Juga berfungsi menjaga telinga untuk terus bekerja menangkap suara dan memantulkannya ke lubang telinga. Di sini Allah ﷻ menciptakan indera tambahan untuk mendeteksi apa saja yang sampai pada telinga berupa binatang-binatang kecil dan benda-benda lainnya. Dia ﷻ sengaja rekayasa telinga berlukuk-lekuk sehingga suara bisa memantul dan memperlambat gerak segala benda yang masuk pada telinga sehingga manusia terkesiap dan terbangun dari tidurnya.
Renungkan pula bagaimana Allah ﷻ menciptakan sesuatu yang bisa tercium hanya dengan masuknya udara. Hal itu merupakan rahasia Ilahi yang belum diketahui hakikatnya kecuali Dzat Maha Pencinta yang mampu mengubah segala bentuk.
ثم انظر كيف رفع الأنف في وسط الوجه، فأحسن شكله، وفتح منخريه، وجعل فيها حاسة الشم ليستدل باستنشاقه على روائح مطاعمه ومشاربه، وليتنعم بالروائح العطرة ويجتنب الخبائث القذرة، وليستنشق أيضا روح الحياة غذاء لقلبه وترويحا لحرارة باطنه،
Kemudian fikirkanlah bagaimana Allah ﷻ meletakan hidung dengan dua lubang di tengah-tengah wajah yang menambah rona keindahan wajah. Dia ﷻ telah membuka lubang hidung dan telah menciptakan di dalamnya fungsi indera penciuman untuk menandai aroma-aroma makanan dan minuman hanya dengan menghirupnya. Selain itu, berfungsi untuk bisa menikmati aroma-aroma parfum dan menghindar dari bau-bau yang busuk yang tidak sedap serta untuk menghirup ruh kehidupan sebagai makanan kalbu dan melegakan jiwa yang resah.
ثم خلق الحنجرة وهيأها لخروج الأصوات، ودور اللسان في الحركات والتقطيعات، فينقطع الصوت في مجاري مختلفة تختلف بها الحروف ليشع طرق النطق، وجعل الحنجرة مختلف الأشكال في الضيق والسعة والخشونة والملاسة وصلابة الجوهر ورخاوته والطول والقصر، حتى اختلف بسبب ذلك الأصوات. فلم يتشابه صوتان، كما خلق بين كل صورتين اختلافا فلم تشتبه صورتان، بل يظهر بين كل صورتين فرقان، حتى يميز السامع بعض الناس عن بعض بمجرد الصوت، وكذلك يظهر بين كل شخصين فرقان، وذلك لسر التعارف فإن اللّه تعالى لما خلق آدم وحواء خالف بين صورتيهما، فخلق منهما خلقا جعله مخالفا لخلق أبيه وأمه، ثم توالى الخلق كذلك لسر التعارف.
Kemudian Allah ﷻ menciptakan pangkal tenggorokan yang diproyeksikan untuk mengeluarkan suara dan memutar lidah dalam berbagai gerak serta melanggamkan suara—maka suara bisa keluar dari tempat keluarnya yang berbeda-beda sesuai perbedaan huruf yang dilafadzkan—agar leluasa untuk mengucapkan. Dia ﷻ menjadikan pangkal tenggorokan setiap manusia berbeda bentuk dalam sisi sempit dan luasnya, kasar dan lembutnya, nyaring dan lirihnya, panjang dan pendeknya sehingga suara berbeda-berbeda disebabkan hal itu. Maka tidak ada dua suara yang sama dan mirip satu dengan yang lainnya bahkan tampak jelas perbedaan dua suara yang diucapkan dua orang sehingga orang yang mendengar bisa membedakan sebagian orang dengan yang lainnya hanya dengan mendengarkan suaranya. Demikian itu merupakan rahasia adanya perkenalan. Ketika Allah ﷻ menciptakan Nabi Adam As dan Hawa’, Allah ﷻ pun membedakan suara keduanya. Lalu menjadi dari mereka berdua makhluk lain (anak turunnya), Allah ﷻ juga membedakan penciptaanya tidak sama dengan penciptaan Ayah Ibunya dan begitu seterusnya hingga mereka bisa saling mengenal satu dengan yang lainnya. ?????????? ??????????…
Waallahu A’lamu
Penulis : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
✍️ ?????? ??-????? ??? ????? ???????? ??? ???????? ??-??????? ???-??????| ?????? ??-????????? ???? ??-?????? ?? ??????????????| ??-???????? ?????????? ?????? ??? 20-22.