Syaichona.net- Andai hidup ini mengikuti keinginan manusia, maka ia akan memilih hidup selamanya sesuai dengan angan-angannya. Namun rumus dunia telah digariskan, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan bertemu dengan ajalnya. Tidak satu pun manusia yang bisa lari dari taring-taring kematian meski bersembunyi dalam benteng yang tinggi dan kokoh. Allah ﷻ berfirman:
اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ ﴿النساء﴾ : ۷۸
Artinya: “Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh….” (QS. An-Nisa’: 78).
Dalam dua riwayat hadits yang diabadikan oleh Al-Imam Abi Zakriya Yahya bin Syaraf an-Nawawiy ad-Damsyiqiy (w. 676 h) dalam Riyadh al-Shalihin disebutkan:
وَعَنْ أََنَس رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: خَطَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُطُوطاً فَقَالَ : هَذَا الإِنْسَانُ وَهَذَا أَجَلُهُ . فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِِذْ جَاءَ الخَطُّ الأَقْرَبُ. رَوَاهُ البُخَارِيّ.
Dari Anas—Radhiyallahu anhu—, ia berkata: “Nabi ﷺ menggaris beberapa garis, lalu bersabda, ‘Ini angan-angan (manusia), dan ini ajalnya. Ketika ia dalam keadaan demikian (mengejar angan-angannya), tiba-tiba datang kepadanya garis yang terdekat (ajalnya).” (HR. Al-Bukhari hadits no. 5939; al-Tirmizi, hadist no. 2256; Ibn Majah, hadist no. 4222; Ahmad, hadist no. 11791, 11938, 1191, 13201 dan 13294).
وَعَنْ ابنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: خَطَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا مُرَبَّعاً، وَخَطَّ خَطًّا فِي الْوَسَطِ خَارِجَاً مِنْهُ، وَخَطَّ خُطَطاً صِغَاراً إِِلَى هَذَا الَّذِي فِي الوَسَطِ مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي الوَسَطِ، فَقَالَ: هَذَا الإِنسَانُ، وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطاً بِهِ أو قَد أَحَاطَ بِهِ وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ وَهَذِهِ الْخُطَطُ الصِّغَارُ الأَعْرَاضُ، فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا، نَهَشَهُ هَذَا، وَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا. رَوَاهُ البُخَارِيّ.
Artinya: Dari Ibnu Mas’ud—Radhiyallahu anhu—, ia berkata: “Nabi ﷺ menggambar persegi empat dan membuat garis yang keluar darinya di tengahnya. Beliau juga membuat garis-garis kecil ke arah garis yang berada di tengah tersebut dari arah sampingnya. Beliau bersabda ﷺ: “Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajalnya, meliputinya atau telah mengelilinginya. Sedangkan (garis) yang keluar ini adalah angan-angannya. Dan garis-garis kecil ini adalah musibah-musibah. Jika ia tidak tertimpa ini (suatu jenis musibah, pen), dia pasti tertimpa ini (suatu jenis musibah, pen). Jika dia tidak tertimpa ini, dia pasti tertimpa ini’.” (HR. Al-Bukhari, hadist no. 5938; al-Tirmizi, hadist no. 2378; Ibn Majah, hadist no. 4221; Ahmad, hadist no. 3470, 3928 dan 4205; al-Darimi, hadist no. 2613).
:وَهَذِهِ صُورَتَهُ
Ini adalah gambarnya:
________¹
| |
³ ——————————|————————————•|
| | | | |² |
¹————————————–
°= Manusia
¹= Ajal
²= Hambatan-hambatan
³= Keinginan
Syaikh Abi al-Hasan Ali bin Khalaf bin Abdul Malik atau yang akrab dikenal dengan sebutan Ibnu Baththal (w. 449 h) dalam Syarah Shahih al-Bukhariy mengatakan:
وفى هذا تنبيه من النبى (صلى الله عليه وسلم) لأمته على تقصير الأمل، واستشعار الأجل خوف بغتة الأجل، ومن غيب عنه أجله فهو حرى بتوقعه وانتظاره خشية هجومه عليه فى حال غرة وغفلة، ونعوذ بالله من ذلك، فَلْيُرِضْ المؤمن نفسه على استشعار ما نُبه عليه، ويجاهد أمله وهواه ويستعين بالله على ذلك، فإن ابن آدم مجبول على الأمل كما قال (صلى الله عليه وسلم) فى الباب بعد هذا: (لا يزال قلب الكبير شابًا فى حب الدنيا وطول الأمل).
Hadits ini merupakan peringatan dari Nabi ﷺ pada umatnya agar jangan panjang angan-angan dan ingat akan ajal kematian yang kerap datang tiba-tiba. Barang siapa yang tidak tahu kapan ajalnya datang, maka ia akan senantiasa siap siaga mengantisipasi dan menunggu kedatangannya setiap saat karena takut kematian datang seketika saat ia dalam keadaan terperdaya dan lengah. Semoga kita semua dijauhkan dari hal itu. Bagi orang beriman hendaklah melatih jiwanya senantiasa mengingat kematian dan memerangi angan-angan dan hawa nafsunya serta memohon pertolongan kepada Allah ﷻ akan hal itu. Sesungguhnya anak cucu Adam terbentuk untuk selalu berangan-angan sebagaimana yang pernah disabdakan Baginda Nabi ﷺ di pembahasan berikutnya:
لَا يَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيرِ شَابًّا فِي اثْنَتَيْنِ فِي حُبِّ الدُّنْيَا وَطُولِ الْأَمَلِ
Artinya: “Hati orang yang sudah tua masih tetap berjiwa muda dalam dua perkara, yaitu; mencintai dunia dan panjang angan-angan.”
Mengenai bentuk garis yang telah digambarkan Nabi ﷺ terdapat beberapa versi yang berusaha ditampilkan oleh para ulama.
Oleh karena itu al-Imam Ibnu Hajar al-Ashqaliniy (w. 852 h) dalam kitab Fathu al-Bariy yang dikutip Syaikh Muhammad bin Alan ash-Shiddiqiy asy-Syafi’iy (w. 1057 h) dalam kitabnya Dalilu al-Falihin li Thuruqi Riyadhi ash-Shalihin mengatakan:
قوله خط النبي – صلى الله عليه وسلم – خطا مربعا الخط الرسم والشكل والمربع المستوي الزوايا. قوله وخط خطا في الوسط خارجا منه وخط خططا صغارا إلى هذا الذي في الوسط من جانبه الذي في الوسط قيل هذه صفة الخط:
Maksud dari kata Ibnu Mas’ud ra: “Nabi ﷺ menggambar persegi empat” adalah sebuah garis berbentuk persegi empat yang ujungnya sama. Sedangkan yang maksud kata: “dan membuat garis yang keluar darinya di tengahnya.” dan kata: “dan membuat garis-garis kecil ke arah garis yang berada di tengah tersebut dari arah sampingnya.” konon, bentuknya seperti bawah ini:
Sedangkan (garis) yang keluar ini adalah angan-angannya. Dan garis-garis kecil ini adalah musibah-musibah. Jika ia tidak terkena ini (suatu jenis musibah, pen), dia pasti terkena ini (suatu jenis musibah, pen). Jika dia tidak terkena ini, dia pasti terkena ini’.”
_________
| |
——————————————————————• |
/ / / / | / / / / |
—————————————
Satu pendapat mengatakan bentuknya:
_________
| |
——————————————————————• |
/ / / / | |
—————————————
Pendapat yang lain mengatakan bentuknya:
_________
| |
| / / / /———————— |
| |
—————————————
Pendapat yang lain mengatakan bentuknya:
_________
| |
————|—————————— |
/ / / / | |
—————————————
Menurut Ibnu at-Tin bentuknya seperti ini:
_________
| _____ |
| | | |
| | | |
| | | |
| / / / / —————— |
—————————————
Untuk lebih jelasnya lihat picture-picture dibawah.
والأول المعتمد وسياق الحديث يتنزل عليه فالإشارة بقوله ” هذا الإنسان ” إلى النقطة الداخلة ، وبقوله ” وهذا أجله محيط به ” إلى المربع ، وبقوله ” وهذا الذي هو خارج أمله ” إلى الخط المستطيل المنفرد وبقوله : وهذه إلى الخطوط ” وهي مذكورة على سبيل المثال لا أن المراد انحصارها في عدد معين ويؤيده قوله في حديث أنس بعده ” إذ جاءه الخط الأقرب ” فإنه أشار به إلى الخط المحيط به ولا شك أن الذي يحيط به أقرب إليه من الخارج عنه.
Dari semua gambar yang tampilkan di atas menurut al-Imam Ibnu Hajar al-Ashqaliniy, gambar pertama yang disepakati oleh para ulama karena bila dilihat dari redaksi teks hadits memang mengarah pada gambar yang pertama dengan rincian isyarat hadits sebagai berikut:
• Isyarat kata: هذا الإنسان (ini manusia) mengarah pada: النقطة الداخلة (titik di dalam).
• Isyarat kata: وهذا أجله محيط به ( ini ajalnya yang mengelilinginya) mengarah pada: المربع (garis berbentuk persegi empat).
• Isyarat kata: وهذا الذي هو خارج أمله (garis yang yang keluar ini adalah angan-angan manusia) mengarah pada: الخط المستطيل المنفرد (garis yang memanjang yang menyendiri).
• Isyarat kata: وهذه (ini) mengarah pada: الخطوط garis-garis kecil).
Gambar-gambar yang telah disebutkan di atas hanya sekedar contoh, tidak hanya terbatas pada sejumlah gambar yang tertentu dan pilihan ulama pada gambar yang pertama dikuatkan oleh sabda Nabi ﷺ dalam hadits riwayat Anas ra: إِِذْ جَاءَه الخَطُّ الأَقْرَبُ (tiba-tiba Nabi ﷺ mendatangkan garis yang lebih dekat pada Anas ra). Sabda Nabi ﷺ ini memberi isyarat pada garis yang berbentuk persegi empat dan tidak diragukan lagi bahwa garis yang berbentuk persegi empat tersebut lebih dekat (dengan manusia) dari pada garis yang keluar dari tepinya.
واستشكلت هذه الإشارات الأربع مع أن الخطوط ثلاثة فقط وأجاب الكرماني بأن للخط الداخل اعتبارين فالمقدار الداخل منه هو الإنسان والخارج أمله والمراد بالأعراض الآفات العارضة له فإن سلم من هذا لم يسلم من هذا وإن سلم من الجميع ولم تصبه آفة من مرض أو فقد مال أو غير ذلك بغته الأجل والحاصل أن من لم يمت بالسيف مات بالأجل وفي الحديث إشارة إلى الحض على قصر الأمل والاستعداد لبغتة الأجل . وعبر بالنهش وهو لدغ ذات السم مبالغة في الإصابة والإهلاك.
Dan isykalkan (masih dipertanyakan) 4 kata isyarat (petunjuk) dalam sabda Nabi ﷺ di atas:
هَذَا الإِنسَانُ، وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطاً بِهِ أو قَد أَحَاطَ بِهِ وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ وَهَذِهِ الْخُطَطُ الصِّغَارُ الأَعْرَاضُ.
“Ini adalah manusia, dan ini empat persegi panjang yang mengelilinginya adalah ajalnya. Garis yang keluar ini adalah angan-angannya, sedangkan garis yang pendek-pendek ini adalah hambatan-hambatannya.
Padahal jumlah garis yang digambarkan Nabi ﷺ hanya tiga. Al-Karmaniy (w. 786 h) menjawabnya: “Bahwa garis yang di dalam dihitung dua. Kejelasannya adalah: garis (titik)perumpamaan manusia dan garis yang keluar yaitu angannya. Sedangkan yang dimaksud الأعراض adalah hambatan-hambatan yang akan datang menghadang. Bila ia selamat dari satu hambatan, maka ia tidak bisa selamat dari hambatan lainnya. Bila ia selamat dari semua hambatan itu dan selamat dari petaka seperti sakit, tidak punya harta atau lainnya, maka ia tidak akan selamat dari ajal yang datang tiba-tiba. Adapun pengunaan kata النهش yang memiliki arti sengatan yang beracun dalam hadits tersebut sebagai ungkapan مبالغة (mempertegas) bahwa segala hambatan itu pasti tepat sasaran dan membinaskan.
Kesimpulannya, bahwa orang tidak mati dari tebasan pedang, maka ia pasti akan mati sebab ajal. Hadits ini memberikan sinyal agar senantiasa memperpendek angan dan siaga menjemput datang ajal yang tiba-tiba.
Syaikh Badruddin Abi Muhammad Mahmud bin Ahmad al-‘Ainiy (w. 855 h) dalam kitab ‘Umdatu al-Qariy Syarah Shahih al-Bukhariy juga mengutip dari Syaikh al-Karmaniy memberikan alasan tambahan:
الخطوط ثلاثة لأن الصغار كلها في حكم واحد والمشار إليه أربعة فكيف ذلك قلت الداخل له اعتباران إذ نصفه داخل ونصفه مثلا خارج فالمقدار الداخل منه هو الإنسان فرضا والخارج أمله.
“Jumlah garis-garis yang digambarkan dalam hadits tesebut ada 3 karena semua garis-garis yang kecil yang ada dianggap satu dan suatu yang diisyaratkan Nabi jumlah 4, lalu bagaimana menyikapi hal ini? Aku menjawab: “Garis yang di dalam kotak dihitung dua karena garis yang menggambarkan angan-angan manusia separuh berada di dalam sedangkan separuhnya lagi berasa diluar, maka jika dijelaskan: garis yang didalam berisi perumpamaan manusia dan (separuh) garis yang keluar dari gambaran angannya.
Waallahu A’lamu
Penulis : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
Referensi:
✍️ Al-Imam Abi Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawiy ad-Damsyiqiy| Riyadhu ash-Shalihin| Daru ar-Rayyan li at-Turats hal 183-184.
✍️ Syaikh Abi al-Hasan Ali bin Khalaf bin Abdul Malik, Ibnu Baththal| Syarah Shahih al-Bukhariy| Maktabah ar-Rasyid, Riyadh juz 10 hal 150.
✍️ Al-Imam Ibnu Hajar al-Ashqaliniy| Fathu al-Bariy Syarhu Shahih al-Bukhariy| Daru al-Kutub al-Ilmiyah juz 11 hal 200-201.
✍️ Syaikh Badruddin Abi Muhammad Mahmud bin Ahmad al-‘Ainiy|’Umdatu al-Qariy Syarah Shahih al-Bukhariy| Daru al-Kutub al-Ilmiyah juz 23 hal 52-54.
✍️ Syaikh Muhammad bin Alan ash-Shiddiqiy asy-Syafi’iy| Dalilu al-Falihin li Thuruqi Riyadhi ash-Shalihin| Daru al-Kutub al-Ilmiyah juz 9 hal 9-11.