Syaichona.net- Dikisahkan ada seorang laki-laki yang tertambat hatinya kepada seorang gadis. Pada suatu hari sang gadis keluar dari rumah bersama rombongan Kafilah karena sebuah keperluan. Tanpa diajak sang laki-laki itu ikut serta bersama rombongan hingga sampailah mereka di sebuah Badiyah (pedalaman) dan bermalam di sana.
Tatkala malam menjelang dan semua orang larut dalam buaian mimpinya. Sang laki-laki mengutarakan niat jeleknya pada sang gadis. Pucuk dicinta ulam tiba, sang gadis sepertinya menyambut ajakan sang laki-laki.
“Lihatlah dulu!!! Apakah orang-orang sudah tidur semua?” Tanya sang gadis.
Mendengar ucapan tersebut, sang laki-laki riang bukan kepalang, mengira sang gadis akan memenuhi keinginannya.Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, sang laki-laki bergegas memeriksa keadaan dan situasi sekitar. Setelah diperiksa dengan seksama, ternyata semua orang sudah tidur pulas.
Melihat keadaan aman terkendali, sang laki-laki bergegas kembali menemui sang gadis semabari berkata: “Iya, orang-orang sudah tidur semua”.
Lantas sang gadis bertanya: “Bagaimana pendapatmu dengan Allah SWT, apakah saat ini Allah SWT juga tidur?”.
Laki-laki itu menjawab: “Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah ngantuk dan tidak tidur”. Jawab laki-laki itu.
“Jika Dzat yang tidak pernah tidur dan tidak ditidurkan itu melihat kita sakali pun orang-orang tidak melihat kita, maka Dia (Allah SWT) yang layak kita takuti dibanding mereka”. Sambung sang gadis.
Mendengar hal itu sang laki-laki bak disambar petir di siang bolong, ia lantas pergi meninggalkan sang gadis karena malu bercampur rasa takut yang mendalam. Pada hari itu juga sang laki-laki bertaubat dan memutuskan kembali ke daerah asalnya.
Singkat cerita terdengar kabar bahwa akhirnya sang laki-laki tersebut meninggal dunia dan banyak orang-orang bermimpi tentangnya. Salah satunya, dikatakan di dalam mimpi itu “Apa yang Allah SWT perbuat padamu”.
Laki-laki itu menjawab: “Allah SWT telah mengampuni dosa-doaku sebab rasa takutku (pada Allah SWT) dan sebab aku meninggalkan perbuatan dosa itu”. Waallahu A’lamu.
Penulis : Rido Santoso al-Bangkawi.
Editor : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
????? ??? ??????? ???? ???? ???????????? ????? ????? ???? ??????? ??? ?? ?? ??-?????? ????????, ???: 7.