Syaichona.net- Ahad, (05/12/21). Majlisul Munadhoroh wal Maktabah Ponpes Syaichona Muhammad Cholil kembali mengadakan kajian Perpustakaan yang dikemas secara khusus dengan tema “Basic Membaca Santri Milenial”, kali ini Narasumber yang diundang adalah Agus Kholili Kholil “Penulis sejarah dan buku Kritik idiologi Radikal, Tim Lajnah Turost Ilmi Syaikhona Muhammad Kholil”.
Dalam seminar tersebut ada banyak hal yang dipaparkan oleh Gus Kholil sapaan akrab Agus Kholili Kholil khususnya yang berkaitan dengan tema “Basic membaca santri di era milenial”.
Diantaranya adalah Gus Kholil menyampaikan bahwa termasuk diantara deretan Jihad adalah Jihad bil-Qolam (Literasi). Maka sangat pas sekali jika ingin berjihad diera sekarang (milenial) yaitu dengan memperbanyak membaca.
Kemudian beliau juga menyampaikan salah satu tips memajukan perpustakaan adalah meningkatkan akses buku-buku atau koleksi perpustakaan terutama yang berbahasa arab karena basic kita pesantren, buku terjemah bahasa Indonesia dan sebagainya. Beliau juga menyampaikan lantas bagaimana jika diatas sudah terpenuhi namun perpustakaan tetap sepi minat baca masih minim ada 3 tips yg beliau sampaikan:
- mengenali potensi diri harus memiliki ketertarikan pribadi,
- Himmah atau semangat,
- menyadari bahwa kita pasti bisa. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt ” لقد خلقنا الإنسان في أحسن تقويم” .
Selanjutnya yang terakhir ada tips atau cara membaca kritis dari beliau:
- mengetahui Ilmu yang akan dibaca dan analisa.
- kritik atas buku yang dibaca.
- harus mampu menghasilkan satu kesimpulan.
Tidak kalah pentingnya lagi beliau juga menyampaikan definisi berfikir sesungguhnya menurut Imam Ghazali adalah menggabungkan dua pengetahuan untuk menghasilkan pengetahuan ketiga. Demikian kesimpulan dari hasil seminar kali ini.
Dan kami dari pengurus perpustakaan memiliki harapan semoga dengan adanya seminar tersebut benar-benar bisa diaplikasikan dan jadikan motivasi untuk meningkatkan minat baca para santri putra dan putri Pondok Pesantren Syaichona Muhammad Cholil Banglakan.
Sekian dan terima kasih.
Penulis : Ridho Santoso
