Syaichona.net- Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Muhammad Kholil menggelar pameran sejarah dan turots Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan sekaligus pertemuan filoloq pesantren Nusantara 2021 di komplek Masjid Makam Syaikhona Muhammad Kholil, Desa Martajasah, Kecamatan Kota Bangkalan. Rabu (24/11/2021).
Acara pameran tersebut untuk menumbuhkan minat dan kepedulian pada fiologi berbasis turots Islami dan pesantren, dan juga untuk membangun kesadaran kolektif atas signifikasi peran peradaban Islam dan Pesatren di Indonesia.
Panitia Lajnah Turots Ilmi Syaikhona Muhammad Kholil Lora Ahmad Kholili Kholil dalam sambutannya menyampaikan bahwa Syaikhona Muhammad Kholil merupakan sosok guru yang berpengaruh bagi ulama Nusantara, bahkan sosok beliau tidak hanya diakui oleh kalangan pesantren akan tetapi juga diakui oleh seorang orientalis belanda yang bernama Selok Borhonye.
“Pengaruh dari Syaikhona Muhammad Kholil, dalam surat bertahun 1902 Selok Borhonye mengirim surat kepada Gubernur Jendral Belanda yang isinya Sembilan dari sepuluh orang Jawa yang pandai agama Islam pasti pernah berguru ke-Bangkalan (Syaikhona Muhammad Kholil), mereka berguru kepada orang yang sama dan para santri-santri di zaman itu saling mengenal satu sama lain dan santri ini, dikemudian hari membentuk sebuah jaringan yang menjadi basis pesantren untuk melawan kolonial Belanda”, isi surat Selok Borhonye tutur Lora Ahmad Kholili Kholil.
Pameran sejarah dan manuskrip Syaikhona Mohammad Kholil itu dilaksanakan tiga hari mulai dari tanggal 24-26 November 2021 dan dibuka dengan pemukulan Gong oleh Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron.
Usai membuka pameran sejarah dan turots Syaikhona Mohammad Kholil Ra. Latif sapaan akrabnya mengatakan “terlaksananya pameran turots dan filoloq se Nusantara tentunya ini, untuk menunjukkan karya-karya ilmiyah dan peninggalan dari Syaikona Muhammad Kholil artinya beliau ini tidak hanya dikenal sebagai sosok kiai yang terkenal dengan karomahnya tetapi banyak karya ilmiyah yang bisa kita lihat dan juga sejarah beliau ketika menimba ilmu di Nusantara ataupun di timur tengah,’’ Ungkap Bupati Bangkalan.
Dikesempatan yang sama RKH. Moh. Nasih Aschal salah satu Dzurriyah Syaikhona Muhammad Kholil sekaligus Anggota DPRD Jawa Timur mengatakan bahwa pameran sejarah dan turots Syaikhona Muhammad Kholil menjadi ajang pertemuan filoloq se Nusantara agar memperkuat pengetahuan sejarah sanat keilmuannya.
“Pameran ini juga menjadi ajang pertemuan filoloq karena Indonesia ini, kita masih minim sekali ahli sanat dan melalui pameran ini, kita ingin mempertemukan filoloq se Nusantara, para ahli sanat, ahli sejarah, kita pertemukan disini, dan semoga ini memperkaya kembali bagaimana sejarah bangsa Indonesia berdiri mulai dari sejak zaman penjajahan hingga sampai hari ini,’’ pungkas RKH. Moh. Nasih Aschal salah satu Dzurriyah Syaikhona Muhammad Kholil.
Lanjutnya, karna Syaikhona Muhammad Kholil ini, telah mempertemukan banyak tokoh-tokoh besar bagi bangsa Indonesia ini, sehingga pertemuan filoloq ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mengulang kembali bagaimana sejarah perjalanan Bangsa Indonesia.
Sementara itu, Lora Usman Hasan selaku Ketua Lajnah Turots Ilmi menyampaikan bahwa pameran tersebut untuk mengenalkan Syaikhona Muhammad Kholil kepada masyarakat agar lebih mengenal sosok beliau dan agar tidak menjadi dogeng atau sebuah cerita saja, akan tetapi memang itu nyata.
“Kami sebagai dzurriyah sangat bangga dengan karya-karya ilmiyah beliau dan tentunya ini menjadi panutan kita, menjadi tauladan kita untuk lebih giat sebagai generasi penerus beliau untuk mencari ilmu setinggi mungkin,’’ Pungkas Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron.
Reporter : Fakhrul