Syaichona.net- Muhammad bin Said bin Muthraf, salah satu al-Shalihin (orang-orang sholeh) yang ternama di zamanya bercerita:
“Setiap malam ketika akan tidur, aku selalu membaca shalawat pada Nabi dengan hitungan tertentu.
Sahdan, pada suatu malam aku berada di kamarku. Hitungan demi hitungan sholawat aku lantun seperti biasa hingga mataku dilanda kantuk yang tak tertahan. Aku baringkan tubuhku sembari berdoa dan memejamkan mata namun ketika mataku terpejam, antara terjaga dan tidak. Tiba-tiba aku melihat seorang berdiri di pintu kamarku. Aku pun bergegas bangkit dari pembaringan dan memastikan siapa yang datang.
Subhanallah! Ternyata yang datang adalah Yang Mulia Baginda Nabi Muhammad ﷺ. Kamarku seketika terang benderang oleh cahaya keagungan-Nya. Beliau menghampiriku dan bercakap-cakap sejenak lalu berkata kepadaku:
“Mana mulut yang selama ini selalu mengucapkan shalawat kepadaku? Kemari! Dekatkan padaku biar aku mengecupnya”.
“Jangan di bibir wahai Junjunganku! Di sini saja, pipi ini”. Pintaku karena malu.
Setelah itu aku terperanjak bangun dan buru-buru membangunkan sahabatku yang sejak tadi pulas tertidur disampingku. Kemudian kami berdua mendapati aroma harum semerbak Kasturi dari aroma Rasulullah ﷺ yang menyebar memenuhi kamar tempat kami berada. Begitu juga istriku, selama delapan hari lamanya tidak pernah lengkang mendapati aroma Kasturi di pipiku bekas kecupun Rasulullah ﷺ. [Cerita ini diriwayatkan oleh al-hafidz Abu Musa bin Basykawal]. Waallahu A’lamu
Penulis : Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
Referensi:
? Sa’adu ad-Daraini fi as-Sholati ala Sayyidi al-Kaunaini| Daru al-Kutub al-Ilmiyah| Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabahaniy| Halaman 139.
? Bahjatu an-Nufus al-Asror Tarikhu Daari Hijrati an-Nabi al-Mukhtar ﷺ| Daru al-Kutub al-Ilmiyah| Syaikh Abi Muhammad ‘Afifuddin Abdullah bin Abdul Malik al-Marajiniy| Halaman 381.