Syaichona.net- Memiliki anak adalah salah satu impian bagi setiap orang yang telah berkeluarga terlebih bagi seorang yang baru saja menikah. Karena rumah tangga yang sakinah tanpa kehadiran seorang anak rasanya kurang lengkap bagaikan masakan kurang garam. Namun dalam perjalannya memiliki seorang anak apalagi masih bayi tidaklah seindah yang dibayangkan sebelumnya khususnya bagi seorang ibu yang harus siaga setiap saat menyusui, menganti popok dan meninabobokan kala si bayi rewel. Belum lagi kalau si bayi sedang sakit, seorang ibu dan ayah siap-siap ronda berganti semalam suntuk. Sedih bercampur bingung harus berbuat apa kala sang buah hati menangis bertalu-talu di keheningan malam.
Terlepas dari kegalauan dan kepiluan orang tua kala mendengar tangisan sang bayi, Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy al-Hasaniy (w. 561 h) dalam kitabnya as-Safinah al-Qadiriyah dan Syaikh Shalih bin Abdullah bin Haidar al-Kattamiy asy-Syafi’iy (w. 991 h) yang dikenal dengan sebutan al-‘Imad dalam Bustanu al-Fuqara’ wa Nuzhatu al-Qurra’ menuliskan: Terdapat sebuah hadits dengan beberapa riwayat berbeda yang menjelaskan tentang arti tangisan bayi yang masih berada dalam ayunan. Berikut hadits-haditsnya:
وعن عبدالله بن عمر أنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «بكاء الصبي إلى شهرين شهادة أن الله لا إله إلا الله، وإلى أربعة أشهر الثقة بالله، وإلى ثمانية أشهر صلاة على النبي صلى الله عليه». خرجه الحافظ ابن عقاب الشاطبي.
Dari Abdullah bin Umar ra, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Tangisan bayi hingga dua bulan (dari kelahirannya) adalah penyaksian bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah ﷻ, hingga empat bulan (berikutnya) adalah kepercayaan pada Allah ﷻ, hingga delapan bulan (berikutnya) adalah sholawat pada Nabi ﷺ. (HR. Al-Hafidz Ibnu Aqib asy-Syathibiy dan Ibnu Iroqiy dalam Tanzihu asy-Syari’ah 1/171).
وعن عبدالله بن عمر أنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «لا تضربوا أطفالكم على بكائهم سنة، فإنّ أربعة أشهر يشهد أن لا إله إلّا الله، وأربعة أشهر يصلّي عليّ، وأربعة أشهر يدعو لوالديه».
Dari Abdullah bin Umar ra, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Jangan kalian pukuli anak-anak kalian karena menangisinya selama setahun (dari kelahirannya), Karena sesungguhnya (tangisan bayi) selama empat bulan adalah penyaksian bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah ﷻ, empat bulan (berikutnya) bersholawat padaku, empat bulan (berikutnya) adalah memohonkan ampunan pada kedua orang tuanya.” (HR. Al-Khatib dalam Tarikhu al-Baghdad 11: 338 As-Suyuthiy al-Lala’y al-Mashnu’ah 1: 51).
وفي رواية أخرى عن النبيّ صلى الله عليه وسلم: «في المهد أربعة أشهر توحيد، وأربعة أشهر صلاة على نبيّكم ، وأربعة أشهر استغفار لوالديه».
Dalam riwayat yang lain dari Nabi ﷺ bersabda: “Dalam ayunan selama empat bulan adalah Tauhid, empat bulan (berikutnya) bersholawat pada Nabi kalian ﷺ, empat bulan (berikutnya) memohonkan ampunan pada kedua orang tuanya.”
وعن عبدالله بن عمر أنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «لا تضربوا صبيناكم في المهد فإن بكاء الصبى أربعة أشهر شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله، وأربعة أشهر دعاء لوالديه، وأربعة أشهر الصلاة على نبيكم صلى عليه وسلم».
Dari Abdullah bin Umar ra, beliau berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Jangan memukul bayi-bayi kalian yang masih ada dalam ayunan, Sesungguhnya tangisan bayi dalam ayunan selama empat bulan adalah penyaksian bahwa tidak Tuhan ada yang wajib disembah kecuali Allah ﷻ dan sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ adalah utusan Allah ﷻ, empat bulan adalah memohonkan ampunan pada kedua orang tuanya dan empat bulan adalah sholawat pada Nabi kalian ﷺ.
Penulis: Abdul Adzim
Publisher : Fakhrul
Referensi:
✍️ ?????? ????? ????? ??-???????? ??-???????| ??-??????? ??-?????????| ???? ??-????? ??-??????? ??? 106.
✍️ ?????? ?????? ??? ???????? ??? ?????? ??-???????? ???-?????’??| ??????? ??-??????’ ?? ??????? ??-?????’| ???? ??-????? ??-??????? ??? 1 ??? 467.