Ju’mat, 22 Oktober 2021 Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah indar parawansa adakan upacara perdana bersama Santri Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di gedung grahadadi Surabaya. Upacara tersebut selain dihadiri Pemprov Jawa Timur, juga dihadiri oleh segenap ulama, kiai dan para tokoh penting
Hari sebelumnya, yakni kamis 21 Oktober, para peserta dari berbagai pesantren yang telah ditentukan melakukan geladi bersih terlebih dahulu guna memaksimalkan pelaksanaan upacara. Adapun pesantren yang ikut andil dalam upacara tersebut ada delapan pesantren, setiap pesantren hanya diperkenankan mengirimkan enam belas santri.
Dan tentu saja, Ponpes Syaichona Moh Cholil Bangkalan juga ikut berpatisipasi dalam upacara tersebut atas amanah langsung dari Bupati Bangkalan RKH. Abdul Latif Amin Imron untuk mewakili pesantren Madura. Karena mengingat peran Syaikhona Moh Cholil yang sangat besar dalam kemerdekaan Indonesia, maka sudah selayaknya bagi santri-santrinya agar juga ikut andil dalam merefleksikan momen spesial ini.
Dan tidak bisa dipungkiri bahwa, adanya Hari Santri Nasional ini juga merujuk pada sejarah resolusi jihad pada tanggal 22 Oktober 1945 yang dikumandangkan oleh Hadratus Syeikh Kh. Hasyim As’ary Jombang, salah satu santri Kiai Kholil Bangkalan. Beliau dengan gagasan “Hubbul Awton Minal Iman” yang ditanamkan oleh gurunya, Syaikhona Moh Cholil Bangkalan, mampu menaklukkan skutu yang tiada henti menjajah bangsa Indonesia.
“Harapan adanya Hari Santri Nasional 2021 ini dengan mengangkat tema “Santri Siaga Jiwa Raga” ialah agar santri siap luar dalam sesuai akhlakul karimah yang baik dan dapat berkontribusi langsung demi majunya suatu negara, demi tercapainya enterpreneur yang jujur sesuai ajaran pesantren, dan dapat menjadi Negara terbesar dalam ekspor Halal Food (makanan halal).” ujar Ibu khofifah dengan bangga.
Dan pada acara tersebut juga ada penganugrahan Jer Basuki Mawa Beya Emas, sebagai tanda apresiasi dari Gubernur jawa timur yang diberikan langsung oleh Ibu Khofifah Indar Parawansa, Salah satunya pencipta lagu Hubbul Wathon oleh Kh. Abdul Wahab Hasbullah, dan Pengarang sholawat badar, oleh Kh. Mansur Siddiq
“Kami merasa sangat bangga sekali karena bisa ikut berpatisipasi dalam upacara Hari Santri Nasional ini, karena sebenarnya masih banyak sekali pesantren di madura yang berdiri tegak, namun kamilah yang ditunjuk oleh bapak Bupati agar mewakili pesantren di madura.” tutur Abdussalam, santri Ponpes Syaichona Moh Cholil yang menjadi peserta upacara Hari Santri Nasional.
Reporter : Fakhrullah